⧼ -41- ⧽

310 30 10
                                    

┅┅

' Monster '

┅┅

Ikki tersenyum melihat teman yang ada di hadapannya sudah kembali sehat. Melihat dalam-dalam mata Vizka yang berwarna biru gelap layaknya lautan dalam.

"Tidak kusangka, ternyata kita bisa bertemu lagi, ya." Ikki membuka pembicaraan terlebih dahulu, sedangkan lawan bicaranya hanya diam menatap tajam.

"Hum, kali ini aku mungkin akan banyak berbicara sebagai diriku yang dulu. Clar, ngeliat kamu masih hidup, aku seneng.."

Ervin terdiam sejenak,. "Aku kira, kamu bakal ngilang untuk yang kedua kalinya. Kamu juga pasti penasaran, kan. Di sana, kamu menghilang tanpa jejak. 3 bulan investigasi polisi sia-sia. Berita di TV juga kebanyakan diisi sama kasus kamu yang hilang."

Vizka mengernyitkan dahinya ".. Bagaimana reaksi orang tuaku-?" Di akhir kalimat, ia seolah tidak percaya telah mengucapkan itu.

"Nangis. Mereka nangisin kamu dan gak tidur berhari-hari. Mereka sadar dan nyesel sama apa yang udah mereka perbuat."

Vizka menggigit bibir bawahnya. "Oh.."

"Mereka sadarnya telat ya, kayak aku.. " Ervin menatap sebentar Vizka sebelum melanjutkan perkataannya. ".. Jadi canggung gini deh? Apa harusnya aku gak perlu ngaku ya pas awal?.. "

Ervin menarik nafasnya. ".. Maaf. Maaf atas semua yang udah aku lakuin ke kamu. Maaf, aku tahu maaf aja gak cukup, oleh karena itu kalau kamu tidak ingin bertemu lagi denganku, atau apapun itu yang bisa membuatmu memaafkanku, aku akan melakukannya. "

Vizka terdiam. Merasakan suatu hal kecil yang muncul. Rasa tenang dan lega dari dirinya yang lain, sisi Clarrisa yang menunggu Ervin untuk kembali. Rasa yang membuat salah satu rantai di hati Vizka terputus.

Ervin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah- sebelum semakin parah, aku ingin menjelaskan dulu alasanku" Ervin dengan perlahan menceritakan semua yang ia alami sebelum melukai Clarrisa, tidak ada satupun hal kecil yang terlewat.

Clarrisa mendengarkan dengan seksama.
"... Kenapa gak bilang dari awal?"

Ervin tidak bisa menjawabnya. Clarissa menarik nafas pelan melihat Ervin yang membeku seperti es krim.

"Aku, sekali lagi aku minta maaf."

Clarrisa menunduk 'Dasar Ervin. Tetep aja bisa bikin orang ngerasa kasian.'

"Ervin. Aku sudah bukan Clarrisa lagi. Jadi, memaafkanmu tidak mu─"

"Pfft, aku tau Sha. Namamu berubah, bahkan caramu berfikir pun ikut berubah. Tapi aku tahu, aku bakal selalu tahu bahwa kamu adalah orang yang sama yang sedang aku cari. Bahkan jika kamu jadi semut sekalipun, aku akan tahu"

Vizka terbelalak, lalu menarik kembali nafasnya dengan pelan.

Rayza berdiri. "Terima kasih sudah membiarkan aku meminta maaf dengan benar. Pikirkan saja pelan-pelan aku tidak akan memaksamu kok. Ah, kalau kau tidak memaafkan ku juga tidak apa"

Rayza berjalan pergi dan membuka pintu untuk keluar. Tapi suara Vizka membuat ia menghentikan dulu pergerakannya.

"Ervin. Makasih udah bikin aku kehilangan semuanya di sana. Jadi, aku bisa jatuh ke dimesnsi ini dan mendapatkan apa yang aku ingin."

『 Memulai Kembali 』〔DCMK ×  OC〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang