bab 18 anak anak dan pasangannya

195 10 0
                                    

"ya gitu,bunda masih belum bisa kaya dulu lagi.
Kemaren sih ada peningkatan waktu papa ngajak kita makan diluar,bunda udah mulai sering ikut nimbrung pembicaraan kita,jaemin juga sama" terlihat seorang pemuda tampan yang kini sedang bercerita dengan sang pasangan sambil menatap kearah langit dengan tatapan sendu

"Bagus dong berarti bunda sama adek kamu perlahan mulai baik mark"ucap sang pasangan yang menatap kearah pemuda itu yang adalah mark dan perempuan yang menanggapi adalah sang tunangan,karin.

"Aku juga mikir gitu tapi,kalau liat bunda yang tatapan nya sendu sama jaemin yang dimatanya kalau liat kita kaya asing aku gak tau harus senang apa sedih"waktu papanya ngajak keluar kemaren mark rasanya senang bangat,mark pikir semua bakal balik kayak dulu lagi bunda dan jaemin bakalan ngumpul sama mereka lagi tapi,ngeliat tatapan bunda dan jaemin mark sadar kalau kejadian itu sangat membekas bagi bunda dan adiknya.

"Mereka masih butuh waktu mark,bagi bunda yang kehilangan anaknya berat buat melupakan itu sekaligus,dan jaemin itu lebih susah lagi karena rasa bersalahnya atas kejadian itu."karin memberi pengertian kepada mark

Mark menatap karin,mereka bertunangan beberapa hari setelah kejadian bundanya terjatuh.
Sejak itu rasanya mark jarang sekali meluangkan waktu untuk karin

"Makasih ya"mark berucap sambil menggenggam tangan karin
"Makasih?buat apa?"heran karin mendengar mark tiba tiba berterima kasih kepadanya
"Makasih kamu masih disini sama aku,dan makasih udah mau ngertiin aku.
Seharusnya setelah tunangan kita bisa lebih dekat lagi,tapi, malah sebaliknya aku sering gak ada waktu sama kamu dan cuma sibuk sama masalah aku sendiri"mark merasa bersalah setelah mengingat kalau setahun belakangan ini jarang sekali menemani karin

"Gapapa mark aku ngerti kok,lagi pula sebelum kenal kamu aku udah biasa kok sendiri,jadi gak terlalu ngaruh juga.. ihhh kamu jangan natap gitu dong,aku beneran gak masalah"karin merenggut melihat mark menatap tak percaya kearahnya
"Mau ikut aku gak?"mark berucap sambil berdiri dari duduknya
"Kemana?"karin
"Kerumah,bunda pasti senang ketemu kamu"
"Ayo aku juga kangen bunda,setiap aku kerumah kamu bunda jarang banget keluar kamar kalaupun keluar cuma senyum sama nanya dikit doang ke aku"karin dengan antusiasnya menarik mark kearah parkiran kampus

Sesampainya di kediaman lee,mark dan karin saling menatap heran saat mendengar dirumah banyaknya suara tawa dan keributan adik adiknya

Mark memasuki kediaman lee yang diikuti oleh karin dari belakang,selain adik adiknya serta bunda dan papa ternyata juga ada beberapa orang gadis,hum ternyata adiknya lebih dulu membawa pasangannya kerumah.

"Pa bun"mark memanggil papa dan bundanya yang saat ini sibuk memperhatikan adik adiknya
"Eh abang udah pulang,bawa mantu juga ternyata"taeyong berucap setelah melihat mark dan karin
"Pa bun"karin ikut menyapa calon mertuanya dengan wajah yang memerah malu.semua pasangan anak anak memang diwajibkan taeyong untuk memanggilnya papa seperti rani yang dipanggil bunda.
"Duduk rin,bunda udah lama gak ngobrol sama kamu,maklum aja kemaren kemaren bunda masih ada masalah"rani tersenyum sedikit dan menarik tangan karin duduk disampingnya

"Iya bun,gimana kabar bunda,udah baikan?"karin bertanya hati hati kepada ibu dari tunangannya
"Alhamdulillah baik sayang,bunda masih kepikiran adik kamu sih, tapi,udah lebih tenang lah hati bunda.
Kasian juga liat anak bunda yang lain kalau bunda sedih terus" karin menatap bunda mark sambil tersenyum,miris sekaligus lega mendengar ucapan yang dilontarkan rani
"Adik kecil pasti tenang dan bahagia disana bun"karin

**
Jaemin yang baru saja menuruni tangga melihat bunda dan papanya pun melangkah kearah mereka.
Mendengar langkah kaki jaemin semua orang yang berkumpul menatap kearahnya,jaemin yang tadi tidur dikamar akhirnya terlihat.

"Bunn"panggil jaemin tanpa menghiraukan tatapan yang lainnya dan mendekat kearah rani dan taeyong duduk.
Sambil duduk dilantai jaemin merebahkan kepalanya diatas paha rani,seperti biasanya.
"Anak bunda udah bangun?pacar abang kok gak kesini?"rani bertanya sambil mengelus kepala sang anak
"Kan echan udah bilang bun,jaemin gak punya pacar"haechan yang duduk disofa lain menyahut
"Loh kenapa,abang ganteng kok,masa gak ada yang mau"rani bertanya heran,bisa bisanya orang seganteng jaemin tak punya pacar.
Rani kira anaknya yang lain bercanda waktu itu,ternyata benaran gak ada yang dekat sama anak tampannnya ini
"Malas,lagian nana masih muda,nanti aja pacarannya kalau udah ketemu yang pas,kalau gak ketemu yaudah bunda jodohin aja nana sama siapapun "jaemin menjawab malas
"Zaman apaan nih,mesti dijodoh jodohin"renjun yang duduk tak jauh dari jaemin pun bersuara
"Emang abang mau nanti nikah sama pilihan bunda,nanti ada apa apa nyalahin bunda"taeyong yang dari tadi menyimak angkat bicara sambil menatap jahil kearah anaknya itu
"Gak ya,abang gak bakal nyalahin bunda pa,iya kan bun nana gak gitu kan?"jaemin bertanya memelas kearah rani.

Jeno yang melihat adiknya itu merasa aneh sendiri,ngomong ke bunda pakai nana dan ke papa pakai abang,kadang kadang kalau lagi kondisi baik juga pakai nana ke abang abangnya,kalau kondisi normal malah pakai lo gue,huhhhh sudahlah heran sendiri jeno.

"Jaemin aneh bang,masa panggilannya plin plan gitu,echan sih masih maklum bisa dipahamin kalau ngomong,nana mah belibet"jeno berbisik kearah mark yang duduk disamping nya
"Auuhh,sakit ay"
Aya,gebetan jeno,mendengar bisikan jeno dari samping pun mencubit tangan jeno.
Bisa bisanya jeno salfok sama panggilan jaemin

"Udah jangan berantem,kan yang salah kita juga,suka manggil nana sedangkan bunda sama papa manggil abang,jadi gitu deh agak aneh"jawab mark berbisik kearah jeno

"Papa sana aja deh!ganggu abang mulu dari tadi"jaemin yang tak mendengar bisikan mark dan jeno pun masih melanjutkan perdebatannnya dengan sang papa.
"Abang aja yang sana!ini istri papa" taeyong membalas tak mau kalah
"Tapi kan ini bundanya abang"jawab jaemin mengerucutkan bibir jengkel melihat papanya yang dari tadi tak mau mengalah.

Taeyong yang melihat raut wajah anaknya sontak tertawa,sudah lama sekali jaeminnya tak menampilkan raut wajahnya saat ini

"Bundaaa"
"Mas,kamu mah dari tadi jail banget"rani yang kasihan melihat anaknya bersuara
"Lucu yang,tuh liat bibirnya kek bebek hhahahah"taeyong lanjut tertawa semakin kencang saat melihat jaemin yang tambah kesal.
Mark dan yang lainnya sontak menatap taeyong heran,bisa bisanya papa/calon papa mertua mereka tertawa menggelegar seperti itu

**
"Sayurnya udah mey?"

rani saat ini sedang masak untuk makan malam bersama para calon menantunya.selain karin,mey dan elsa yang sudah dikenal rani, saat ini juga ada aya gebetan jeno serta lily dan mita yang merupakan teman adik kembar.

"Udah bun"mey memberikan sayur yang tadi ia cuci kepada rani
"Mau elsa bantuin gak bun?"elsa yang melihat rani kesusahan mengambil bumbu menawarkan bantuan
"Gak usah sayang bunda bisa kok,nih lihat"rani memperlihatkan bumbu yang saat ini berada ditangannya
"Eh iya,bukannya kalian ada teman berdua lagi,kok gak diajak kesini?"rani
"Udah bun,tapi mereka lagi ada urusan"elsa menjawab
"Heem zea ada acara keluarga terus tasya lagi jenguk neneknya yang sakit"mey yang mendengar pertanyaan rani pun ikut bersuara
"Ohh gitu,nanti kapan kapan kalau kalian kesini jangan lupa ajak ya..biar nambah rame"
"Ok bunn"

Berapa saat kemudian akhirnya masakan mereka siap,rani bersama mey membereskan dapur yang agak berantakan sedangkan yang lain menata makanan dimeja makan.

Disela sela membersihkan dapur rani pun membuka suara
"Sayang kabar tante kamu gimana?udah lama bunda gak ketemu.
Harusnya sekarang sepupu kamu udah mau setahunan ya?"
"Tante baik kok bun,oh iya adek emang mau setahunan bun,kata tante nanti mau ngadain acara gitu buat adek "mey bercerita dengan rani sambil mengerjakan pekerjaannya,

Tantenya memang berpesan untuk mengundang rani dan keluarga.Bagaimana pun rani masih diliputi duka soal anaknya,jadi, rara tak mau terlalu mendesak rani untuk hadir diacara anaknya nanti,mumpung mey yang melihat rani tak kenapa napa langsung saja ia menyampaikan pesan sang tante untuk mengundang rani.semoga dengan datang ke acara sepupunya nanti rani bisa lebih iklas dan menerima kepergian adik kecil.
Menurut mey bunda pacarnya ini pasti akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi nantinya,doakan saja ya all...








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

stepmother//NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang