Vernazza, Italy
(menggunakan bahasa italia)
"Yoona! Aku menemukan sebuah kapal yang bisa membawamu ke Korea. Kau ingin pergi kesana kan?" ucap seorang pria yang Yoona kenal baru-baru ini.
"Kau yakin aku bisa pergi dari sini dengan kapal itu?" jawab Yoona ragu. Secara sah Yoona tidak bisa pergi ke luar negeri karena dia tidak punya dokumen-dokumen resmi itu.
Lee Yoona adalah gadis keturunan Korea yang menjadi korban penculikan saat usianya masih 2 tahun. Dia tahu namanya Lee Yoona karena terukir di kalung yang dia miliki saat kecil. Yoona diculik dan dijual ke salah satu keluarga di Italia, tapi sayangnya tak lama kemudian dia ditelantarkan begitu saja di jalanan karena yang mereka inginkan adalah seorang anak laki-laki.
Hingga remaja hidup di sebuah panti asuhan yang ada di kota kecil itu, kehidupan Lee Yoona dewasa semakin buruk setelah dia memilih keluar dari tempat dia dibesarkan. Yoona mengambil banyak pekerjaan sambilan dengan gaji yang tidak seberapa dan tinggal di rumah semi bawah tanah yang sangat kecil. Cahaya matahari dan udara yang masuk sangat sedikit. Semiskin itu kehidupan Lee Yoona sehingga dia tidak mungkin bisa meninggalkan Italia dengan cara yang legal.
"Kalau kau mau aku juga bisa mengenalkanmu pada seseorang yang bisa memberimu pekerjaan disana. Mereka akan pergi malam ini, bagaimana?" pria itu berusaha meyakinkan Yoona.
"Kau mengenal seseorang disana? Baiklah! Aku akan pergi. Terimakasih!" jawab Yoona percaya begitu saja pada orang yang baru dia kenal. Jika bukan karena sudah lelah dengan kemiskinannya ini dia tidak mungkin bisa percaya begitu saja.
Beruntung selama beberapa tahun panti asuhan Yoona menerima relawan yang berasal dari Korea, meski tidak begitu lancar tapi itu sudah cukup untuk bekalnya tinggal di Korea. Yoona pergi meninggalkan Vernazza dengan harapan besar hidupnya akan lebih baik di negara kelahirannya ini.
Meski harus bersembunyi di dalam kapal selama berhari-hari, harapan Yoona masih begitu besar. Dia mulai berangan-angan dan berharap dapat menemukan keluarga kandungnya juga. Meski dia sendiri tidak ingat seperti apa rupa orang tuanya.
Busan, Korea Selatan
(menggunakan bahasa Korea)
Mereka tiba malam hari. Dan persis seperti yang temannya katakan sebelum dia berangkat, seseorang akan datang menjemput Yoona untuk mengantarnya ke tempat yang akan memberinya pekerjaan.
"Lee Yoona-ssi?" ucap seorang pria dengan penampilan seperti preman.
Setelah itu Yoona tidak ingat apapun, dia kehilangan kesadarannya. Bagian belakang kepalanya terasa sangat sakit dan pandangan matanya masih kabur saat Yoona mulai tersadar.
Bukan tempat pekerjaan yang layak yang Yoona lihat sekarang. Dia melihat dirinya dan beberapa wanita yang seusianya terikat di setiap tiang yang ada di gudang yang sangat gelap dan kotor itu. Beberapa diantaranya menangis dan berteriak meminta dilepaskan.
"Brengsek" gumam Yoona.
"Kau juga terjebak disini?" ucap seorang gadis yang diikat berdekatan dengan Yoona.
"Tempat apa ini?"
"Sebut saja tempat jual beli. Keluar dari tempat ini bisa disebut beruntung tapi bisa juga disebut malapetaka."
"Kenapa?"
"Mereka yang membelimu juga belum tentu akan memperlakukanmu lebih baik dari tempat ini. Tapi itu juga masih lebih baik dari mati dengan organ tubuh yang entah berada dimana" jawab gadis itu lagi.
"Diam kalian berdua!!" bentak salah satu penjaga.
Yoona adalah pendatang baru di tempat ini. Tapi dia sering menjadi bahan pembicaraan para penjaga tempat ini karena dia berasal dari Italia dan parasnya sangat cantik meski tubuhnya penuh dengan kotoran karena bersembunyi di kapal.
"Jika kau juga kurang menarik untuknya, aku akan jadi orang yang pertama mencicipimu" ucap penjaga itu mendekati Yoona.
Dan persis seperti yang penjaga itu ucapkan. Di malam berikutnya seseorang datang untuk melihat Yoona. Dia meminta mereka melepas jaket yang Yoona pakai dan menyisakan kaos dan celana jeansnya, kemudian membawanya menemui seseorang.
Dilihat dari tangannya yang putih bersih, tubuhnya yang membentuk sempurna, dan matanya yang indah. Pria yang duduk di tengah dengan setelan jas rapi dan sepatu kulit mengkilap ini, Yoona yakin dia yang paling berkuasa di antara mereka semua.
"Kemari" ucap pria itu. Mereka membuat Yoona berlutut di hadapannya karena Yoona tidak bergerak sama sekali.
Meletakkan cerutu di tangannya, pria ini meraih dagu Yoona dan membersihkan wajah Yoona menggunakan tangannya dengan lembut. Dipandanginya wajah Yoona selama beberapa detik, kemudian senyumnya muncul bak isyarat untuk semua orang yang ada di ruangan itu. Sang tuan menemukan yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesion of Yoona Lee (Part 1)
RomanceTubuh dan parasnya sangat sempurna ! Tapi sayang tidak dengan hidupnya. Berusaha merubah nasibnya Yoona justru masuk ke lubang emas tuan Ho Gyeong. ---- "Aku ingin mendengar suaramu" "Aku... Aku belum pernah melakukannya" jawab Yoona menatap bibir d...