BAB 5

179 11 0
                                    

“Kau benar-benar takut padaku?” tanya tuan Ho Gyeong menatap Yoona, dan Yoona hanya berdeham untuk menjawabnya tanpa menatapnya.

Tuan Ho Gyeong sangat menginginkan kepuasan yang dia dapatkan semalam. Tapi reaksi Yoona masih tetap sama. Dia kemudian memisahkan penyatuan mereka, menarik selimut dan memeluk Yoona dari belakang.

“Bagus kalau kau takut padaku. Sehingga kau tidak akan punya niatan untuk pergi dari sini. Aku tidak akan mengikatmu Lee Yoona. Asal kau tetap menurut padaku” Tangan Yoona yang dingin karena gugup sudah berangsur hangat setelah tuan Ho Gyeong memeluknya.

“Masih tidak menjawabku?”

“Aku akan menuruti apa katamu, tuan Ho Gyeong”

Untuk pertama kalinya Yoona memanggil tuan Ho Gyeong dengan sebutan ‘tuan’. Dia kembali menyadari apa statusnya di rumah ini. Sikap lembut tuan Ho Gyeong padanya dan perlakuan istimewa yang dia dapat belum tentu karena tuan Ho Gyeong memiliki perasaan khusus padanya. Dia harus menyingkirkan angan-angan itu jauh-jauh dari benaknya.

Saking menenangkan dan membuatnya nyaman, Yoona justru tertidur di pelukan tuan Ho Gyeong. Sementara gairah tuan Ho Gyeong masih terus membara karena sejak tadi tangannya sibuk menjelajah tubuh gadis di pelukannya.

Tidak peduli dengan Yoona yang sudah tertidur, tuan Ho Gyeong tetap melanjutkannya. Dia terus menyentuh lembut dan mencium semua titik sensitif di tubuh Yoona dan berusaha membangunkan gairah Yoona. Sampai akhirnya dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Masih setengah sadar Yoona mulai menggelinjang dan mulai bersuara.

“Tuan…!” pekik Yoona terbangun dari tidurnya yang singkat.

“Sudah ku bilang aku tidak akan melepaskanmu sayang” jawab tuan Ho Gyeong melumat habis bibir Yoona hingga Yoona kehabisan nafas. Tubuhnya mulai melengkung dan dia mulai meremas lengan tuan Ho Gyeong saat tuan Ho Gyeong mempermainkan tangannya di bawah sana. Dan saat Yoona sudah terlihat sangat menginginkannya, tuan Ho Gyeong melepasnya.

Dengan tatapan sayunya Yoona menatap tuan Ho Gyeong yang justru hanya memijat-mijat dadanya.

Yoona tidak bisa mengendalikan tubuhnya lagi. Dia sangat menginginkannya. Dia menarik tengkuk sang tuan dan melumat bibirnya. Tapi tuan Ho Gyeong lagi-lagi mempermainkannya dan menyiksanya. Dia hanya memainkan batang kejantanannya di bibir bawah Yoona dan tidak segera memasukkannya.

Saat melihat tatapan mata Yoona tak lagi sayu, tuan Ho Gyeong baru membiarkannya masuk memenuhi tubuh Yoona dan memainkannya dengan perlahan. Kini dia merasakannya.

Tubuh Yoona meresponnya. Hisapan yang dia nantikan akhirnya dia rasakan. Yoona bahkan semakin membuatnya ingin terus menghujamnya sekuat tenaga.

Dan sama seperti malam sebelumnya. Yoona masih belum ingin mengakhirinya.

“Yoona… Bagaimana kalau kau yang mengambil alih?” ucap tuan Ho Gyeong saat Yoona masih menariknya.

“Aku akan membantumu” sambungnya meyakinkan Yoona.

Yoona pun menyetujuinya. Pilihannya ini berada di antara keinginannya sendiri dan harus menuruti ucapan tuannya. Tapi sepertinya lebih karena Yoona menginginkannya. Kalau saja kalian bisa melihat betapa sempurnanya tubuh tuan Ho Gyeong, kalian juga pasti menginginkannya.

Dengan arahan yang tuan Ho Gyeong berikan, Yoona berhasil menemukan titik sensitif milik sang tuan. Walaupun sebenarnya sentuhan lembut Yoona sudah semakin membuatnya bergairah, tapi yang Yoona lakukan membuat batang kejantanannya kembali meminta dipuaskan.

“Yoona..” racau tuan Ho Gyeong meminta Yoona segera memanjakannya. Tapi Yoona justru membalas apa yang tuannya lakukan padanya.

Dia hanya menindihnya dan terus menggerakkan tubuhnya. Bibir lembutnya sibuk menjelajah tubuh sempurna sang tuan. Hingga tuan Ho Gyeong menghentikannya dan membuatnya menatapnya.

Yoona hanya tersenyum. Dia membawa tangan tuan Ho Gyeong ke pinggangnya dan melingkarkan tangannya memeluk sang tuan. 

“Bantu aku memasukkannya” bisik Yoona di telinga tuan Ho Gyeong.

Perlahan masuk memenuhinya, suara dan hembusan nafas Yoona tepat di telinga tuan Ho Gyeong. Tenaganya yang tidak sebesar tuan Ho Gyeong membuatnya menyerahkannya kembali pada sang tuan. Dengan kekuatan yang tuan Ho Gyeong punya Yoona akhirnya merasakan puncaknya sendiri. Dia memeluk tuan Ho Gyeong sangat erat dan mendapatkan pelepasannya.

“Yoona..” ucap tuan Ho Gyeong saat Yoona masih memeluknya.

“Hmm..” jawab Yoona mulai kelelahan.

“Aku belum mendapatkannya (puncak keduanya)” tanpa perlu menatapnya tuan Ho Gyeong bisa merasakan Yoona tersenyum dalam pelukannya. Yoona melepas pelukannya dan memberikan ciuman singkat untuk tuan Ho Gyeong. Dia tau gadis ini juga menyetujuinya.

Tuan Ho Gyeong membaringkan Yoona dan mengambil alih kendali atas malam panas mereka. Masih bisa dia rasakan miliknya masih terhisap dan berdenyut tanda mereka masih saling menginginkan.

Maka sang pemilik tubuh pun mengabulkan keinginan keduanya.

The Possesion of Yoona Lee (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang