BAB 8

147 8 0
                                    

“Aku sudah membeli hidupmu! Jadi yang boleh mengijinkan mu mati hanya aku! Kau mengerti?!!” bentak tuan Ho Gyeong.

“Siapa yang ingin mati? Aku merasa jijik dengan tubuhku sendiri setelah kau memintaku melayani pria tua yang dia sendiri bahkan sudah kesulitan mengatur nafasnya!!”

“Karena itu aku memberimu obat itu tapi kau malah membuangnya!!!!” teriak tuan Ho Gyeong semakin murka dan meninggalkan Yoona di tepi kolam.

Obat yang tuan Ho Gyeong berikan pada Yoona sebenarnya hampir mirip dengan obat tidur. Dan tidak hanya Yoona yang meminumnya tapi tamu VVIP Yoona juga.

Bukan Yoona yang melayani tamu VVIP nya dan bukan pria-pria itu yang selama ini menidurinya.

Tuan Ho Gyeong sengaja mengatur pertemuan Yoona dan tamu VVIP nya di kamar yang sama di salah satu hotelnya. Kamar dengan connecting door yang tidak mereka sadari pintu itu ada disana. Kamar dengan kamera pengawas yang akan merekam semua aktivitas di ruangan itu, yang selalu tuan Ho Gyeong lihat dari kamar sebelah.

Setiap kali Yoona dan tamu VVIP nya tertidur, tuan Ho Gyeong akan membawa Yoona ke kamarnya dan meminta gadis lain melayani tamunya. Sakit yang Yoona rasa sangat mirip dengan yang tuan Ho Gyeong berikan memang berasal dari orang yang sama.

Pria yang menidurinya selama ini memang selalu tuan Ho Gyeong.

Baru di malam inilah Yoona benar-benar melakukannya dengan orang lain dan tuan Ho Gyeong melihatnya sendiri dengan mata kepalanya. Yoona melakukannya dengan pria selain dirinya.

Tapi Yoona tidak tahu tentang semua itu dan tuan Ho Gyeong tidak akan memberitahunya. Dia justru semakin marah pada Yoona dan lagi-lagi bukan karena kesalahan yang Yoona buat.

Di pagi yang tenang setelah murka tuan Ho Gyeong beberapa hari lalu, Yoona sedang berada di dapur bersama pelayan Lim. Tiba-tiba pelayan Lim berteriak sangat kencang dan menjatuhkan gelas yang dia bawa. Yoona memotong pergelangan tangannya menggunakan pisau dapur di hadapan pelayan Lim.

“Apa yang kau lakukan?! Apa ada orang?! Tolong aku !” panik pelayan Lim melihat Yoona sudah mengeluarkan banyak darah.

“Keributan apa lagi yang kau buat?!” bentak tuan Ho Gyeong yang kemudian muncul.

“Panggil dokter Yang sekarang juga! Apa kau sudah gila?!!” perintahnya kemudian membawa Yoona ke kamar.

“Kalau kau tidak bisa membunuhku biar aku yang melakukannya sendiri” bisik Yoona.

Tuan Ho Gyeong tidak menyangka Yoona ternyata senekat ini. Yoona terus menyingkirkan tangan tuan Ho Gyeong yang menahan agar darah di pergelangan tangannya berhenti keluar.

“Yoona! Lee Yoona!!” teriak tuan Ho Gyeong mengguncang-guncang tubuh Yoona yang mulai tidak sadarkan diri.

“Tuan Jin” dokter Yang akhirnya datang.

Meski berhasil menyelamatkannya, Yoona yang kehabisan banyak darah tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Di dalam alam bawah sadarnya, satu-satunya orang yang sangat dia benci saat ini adalah pria yang menjaganya selama beberapa hari ini.

Jin Ho Gyeong.

Seolah tidak rela jika pelacur terbaiknya menghilang dari dunia ini, Jin Ho Gyeong tidak akan membiarkannya mati dengan mudah. Pikiran itu yang pada akhirnya membuat Yoona mencari cara untuk pergi dari tuan Ho Gyeong sebelum dia mati perlahan di rumah ini.

Melihat tatapan mata Yoona yang semakin membencinya menyingkirkan rasa bersalah tuan Ho Gyeong padanya. Tuan Ho Gyeong sangat mengerti, mulai saat ini Yoona akan berusaha menentangnya.

“Ku peringatkan padamu. Jangan berusaha menentangku” ancam tuan Ho Gyeong pada Yoona yang masih terbaring lemah di ranjangnya.

Hingga suatu hari Yoona mendengar kabar kedatangan Louis ke Korea untuk menemui Jin Ho Gyeong.

Louis adalah rekan bisnis tuan Ho Gyeong yang berasal dari Italia. Dia adalah orang pertama yang Yoona temui saat tuan Ho Gyeong mulai menjadikannya penerjemah untuknya.

Sikap ramah Louis pada Yoona saat itu membuat Yoona merasa Louis dapat memihaknya. Yoona menyusun sebuah rencana dengan harapan Louis dapat membantunya pergi dari sisi Jin Ho Gyeong. Dia bahkan tidak segan-segan menawarkan dirinya sendiri untuk menjadi pelayan ataupun pekerja untuk Louis.

Berhasil menyampaikan permintaannya pada Louis untuk memanfaatkan tuan Ho Gyeong yang selalu menawarkannya pada rekan-rekan bisnisnya agar bisa membawanya pergi dari genggaman tangan tuan Ho Gyeong. Yoona justru terjebak dalam rencananya sendiri.

Tanpa sepengetahuannya, Louis ternyata punya penerjemah lain dan dia menyampaikan apa yang Yoona minta padanya kepada tuan Ho Gyeong.

Sebagai imbalannya tuan Ho Gyeong menjanjikan kesepakatan bisnis untuk Louis dan salah satu perusahaan yang sedang Louis incar.

The Possesion of Yoona Lee (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang