Yoona menahan suaranya dan meremas lengan tuan Ho Gyeong sangat kuat saat batang kejantanan milik sang tuan seolah berusaha membelah tubuhnya.
“Dia bahkan belum masuk sepenuhnya sayang” ucap tuan Ho Gyeong lembut.
“Tapi dia..!” Yoona bahkan tidak bisa menyelesaikan ucapannya.
“Kau harus menahannya setelah itu kau baru bisa menikmatinya”
Memberi sedikit waktu untuk Yoona tenang tuan Ho Gyeong kemudian kembali melumat habis bibir Yoona. Mengalihkan fokus Yoona untuk sesaat kemudian dengan satu kali hentakan dia berhasil memasukkan seluruh batang kejantanannya ke lubang hangat yang sangat sempit milik Yoona.
Setiap kali tuan Ho Gyeong menariknya keluar tubuh Yoona seolah tidak mengijinkannya dan kembali menariknya masuk lebih dalam lagi. Tuan Ho Gyeong sangat menyukainya. Dia terus melakukannya.
Terlepas dari apa situasi sebenarnya saat ini, Yoona tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Tubuhnya sangat menikmati ini semua. Hal yang baru Yoona rasakan ini memang menyakitinya. Tapi di saat yang bersamaan dia juga menikmatinya.
Semakin cepat tuan Ho Gyeong menggerakkan tubuhnya semakin sering Yoona bersuara. Semakin Yoona bersuara tuan Ho Gyeong akan semakin mempercepat gerakannya. Begitulah ritmenya. Hingga kemudian tuan Ho Gyeong mencapai puncak pelepasannya.
Dia menumpahkannya ke perut Yoona dan meratakannya sambil mengusap lembut perut Yoona. Saat sang tuan memeluknya dari belakang dan masih terus menjelajahi tubuhnya dan tak henti menciuminya, Yoona bisa merasakan benda yang sudah membelah tubuhnya tadi masih sangat keras.
Lee Yoona benar-benar melupakan siapa dia dan siapa pria ini. Jiwanya seolah sudah terhipnotis oleh kenikmatan yang baru saja dia dapatkan dari tuan Ho Gyeong. Gerakan tubuhnya dan tatapan matanya seolah sedang memberi tahu pada sang tuan kalau dia menginginkannya lagi. Dan dengan senang hati sang tuan mengabulkan permintaannya.
Masih diposisi yang sama, Yoona yang masih melumat bibir sang tuan dan menerima pijatan lembut di dadanya mulai merasakan benda keras itu sudah mulai memasukinya secara perlahan. Yoona menggenggam erat tangan tuan Ho Gyeong saat rasa sakit sekaligus nikmat itu mulai membelahnya.
“Kenapa ?” tanya Yoona tiba-tiba, membuat tuan Ho Gyeong tersenyum. Tuan Ho Gyeong sengaja membuat gerakan lambat. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Yoona.
“Kali ini akan ku turuti semua yang kau mau. Tapi lain kali, kau yang harus menurutinya” ucap tuan Ho Gyeong kemudian kembali mengurung Yoona dan mengabulkan keinginan Yoona.
Paginya Yoona merasakan sakit disekujur tubuhnya. Dia berusaha bangun tapi rasanya dia tidak akan sanggup untuk berjalan walau hanya ke kamar mandi saja. Yoona memilih kembali berbaring di ranjang dan menunggu sampai tubuhnya mau untuk dibawa pergi dari ranjang ini.
Melihat cahaya matahari masuk melalui celah tirai Yoona melihat tubuhnya yang tanpa busana di balik selimut penuh dengan bercak merah yang tuannya tinggalkan. Mengingat apa yang dia lakukan sepanjang malam tadi, tak hanya bulu kuduknya yang berdiri tapi rasanya ada yang ikut terbangun juga. Yoona segera menyadarkan dirinya, jangan sampai dia terhipnotis lagi.
“Kenapa? Tidak bisa bangun?” ucap tuan Ho Gyeong berdiri di ambang pintu kamar membawa secangkir kopi. Dilihat dari rambutnya yang masih basah sepertinya dia sudah bangun sejak tadi. Dan sepertinya, dia tidak lelah sama sekali.
“Aku masih mengantuk” jawab Yoona kemudian membelakangi tuan Ho Gyeong dan kembali menarik selimutnya dan memejamkan matanya.
Dari suara langkahnya, dia berjalan ke arah Yoona dan sekarang berhenti di hadapan Yoona. Dia membuka matanya dan melihat sang tuan duduk di kursi yang ada di hadapannya.
“Butuh bantuan?” tanya tuan Ho Gyeong dengan wajah ramahnya. Andai saja sikapnya memang seperti ini dan akan seterusnya seperti ini. Mungkin Yoona akan jatuh cinta padanya.
“Aku belum ingin bangun” jawab Yoona dengan suara seraknya dan lagi-lagi berbalik badan membelakangi tuan Ho Gyeong.
Tuan Ho Gyeong meletakkan cangkir kopinya kemudian ikut masuk ke dalam selimut Yoona. Memeluk gadis di hadapannya dan menciumi pundaknya.
“Lalu apa yang kau inginkan? Kau menginginkannya lagi?” bisik tuan Ho Gyeong di telinga Yoona membuatnya merinding dan berusaha menahan sesuatu yang akan segera bangun.
Tidak segera memberinya jawaban, tuan Ho Gyeong kemudian mengangkat tubuh Yoona dan menggendongnya ke kamar mandi. Wajah tampan tuan ternyata cukup menghipnotis Yoona.
“Bukankah kau sudah mandi?” ucap Yoona saat tuan Ho Gyeong melepas handuknya dan ikut masuk ke dalam bathup yang sudah diisi dengan air hangat.
“Kulihat kau tidak punya cukup tenaga, aku yang akan melakukannya untukmu” jawab tuan Ho Gyeong kemudian menuangkan sabun ke tubuh Yoona dan mulai mengusapnya lembut.
“Tunggu.. Tidak.. Aku bisa sendiri.. Tenagaku cukup” ucap Yoona gugup dan berusaha menjauhi tuan Ho Gyeong. Dia tahu dia sudah mulai terhipnotis lagi. Tapi tuan Ho Gyeong menariknya.
“Lee Yoona.. Aku tahu kau masih menginginkannya” ucap tuan Ho Gyeong sudah menyentuh benda kesayangannya dan membuat Yoona semakin tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesion of Yoona Lee (Part 1)
RomansaTubuh dan parasnya sangat sempurna ! Tapi sayang tidak dengan hidupnya. Berusaha merubah nasibnya Yoona justru masuk ke lubang emas tuan Ho Gyeong. ---- "Aku ingin mendengar suaramu" "Aku... Aku belum pernah melakukannya" jawab Yoona menatap bibir d...