12

10 5 6
                                    

Pulang diantar?



Saat istirahat. Dona,Nad,dan Lori tidak pergi ke kantin. Mereka tetap di kelas membahas aksinya Lori siang nanti di rumah Brenda. Lori yang kemaren sore mencari buku tentang dukun atau garis tangan, ternyata kurang beruntung karena stok bukunya lagi kosong.

"Ntar lo barengan dong sama cowok itu,lor?" tanya Nad antusias.

Lori mengangguk pelan. "Justru itu yang buat aku grogi dan ga pede! Satu mobil dengan cowok dan cewek cakep!"

"Justru enak,,, lagi kan elo bisa memperhatiin cara pacaran mereka. Elo bakalan tau gimana cara orang cakep pacaran " Nad mulai ngaco.

Sementara Nad dab Lori ngobrol.Dona justru diam aja. Soalnya Dona lagi bingung, apa perlua dia cerita bahwa kemaren sore dia ketemu dengan cowok itu? Tapi setelah di pikir-pikir Dona memustukan untuk diam aja.

Dona merasa itu bukan sesuatu yang penting. Bisa bisa Nad dan Lori malah menertawakannya karena malakukan hal bodoh tersebut.

"Mending kalian berdua ikut deh." Lori terlihat stresss.

Dona dan Nad buru buru menggeleng menolak ajakan Lori.

Bisa dibayangkan Dona bertemu dengan cowok itu. Atau lebih anehnya cowok itu mengetahui aksinya. Bisa kacau ini!
Lori melihat Dona dan Nad yang menolak permintaannya sangat kecewa.

♡♡♡

Dona sedang sibuk memakan es creamnya sendirian. Dona sudah mengajak Nad tapi Nad menolaknya dengan alasan ada latihan.

Sedang asiknya Dona memakan es cream, Dona dikejutkan dengan pemandangan yang dilihatnya. Tidak mungkin! Mana mungkin cowok itu ada disini.

Dan cowok itu sedang menuju ke arah Dona. Sial! Dona mengumpat dalam hati. Kenapa dirinya bisa bertemu lagi dengan cowok itu?

Dona mau kabur,tapi terlambat. Sekarang cowok itu sudah duduk disamping Dona. Dona menjadi cacing kepanasan.

"Makan es cream nya banyak juga ya. Ngga takut gendut?" ucap cowok tersebut tiba-tiba.

Dona menoleh ke arah cowok itu. Dan Dona baru ingat bukannya dia seharusnya mengantarkan Brenda sekarang? Kenapa bisa ada disini?

"Kalo gue makan banyak, trus apa urusannya sama lo?" sahut Dona sewot.

"Lo suka es cream ya?" tanya cowok itu sambil tersenyum.

"Tergantung!" jawab Dona asal.

"Tergantung bagaimana?"

"Tergantung kalo ada yang traktir, tergantung ada duit!"

Cowok tersebut tertawa mendengar jawaban Dona yang asalan. Ia juga tertawa melihat es cream yang berlepotan di mulut Dona.

"Kenapa liat-liat?"

"Emang kenapa?"

"Mau ledekin wajah gue ya?"

"Emang kenapa wajah lo? Ngga ada yang aneh kok."

"Oh!" Dona terlihat salting.

"Katanya lo jago karate ya? Udah sabuk hitam apa belom? Kasi tau dong cara menyerang cowok hidung belang."

Lama-lama Dona sebal sendiri kalo cowok itu mengajaknya untuk ngobrol.

"Belom, gue belom sabuk hitam. Kalo ngelawan cowok hidung belang gue bisa sama cowok fakboy! " sindir Dona.

"Ouh ya? Gimana caranya?" tanya cowok itu antusias.

"Tendang aja 'anu' nya pasti langsung KO!"

"Wahhh, kamu hebat juga ya.."

Merasa dirinya sedang dikerjai, Dona bergegas berdiri dari tempatnya.

"Eh,tunggu,mau kemana?" cegahnya.

"Mau pulang disini suasanya udah ga enak lagi!"

"Jangan dong! Gue traktir deh kalo gitu."
Mendengar itu, Dona langsung tersenyum dengan senang hati Dona menerimanya.

"Boleh."

Sicowok tersebut tersenyum dan memanggil pelayan untuk memesan menu yang Dona inginkan.

"Kok bisa makan es cream disini?" tanyanya ramah.

"Sekolah gue disana!" Dona menunjuk sekolah yang berada di seberang jalan.

"Aku sering liat kamu jemput pacar kamu." pancing Dona.

"Bukan pacar aku. Kami dijodohkan...."

"Oh..." meskipun kaget, Dona menganggapinya sesantai mungkin.

Bagaimana cara Dona menjelaskan ke Romeo? Gimana kalo Romeo bunuh diri gara gara Dona ngasih informasi ini! Ngomong apa sama ntar sama amak apaknya Romeo?

"Cantik ya." ujar Dona setelah diam beberapa saat. Dia mencoba untuk bersikap tenang.

"Siapa?" tanyanya.

"Brenda.."

"Kamu kenal?"

"Kami sekelas."

"Oh ya?" sekarang si cowok tersebut yang kaget.

"Iya! Jangan ceritaiin gue ke Brenda ya!"
"Kenapa?

"Karena gue ngga suka sama dia. Maap yah harus jujur."

Pesanan datang. Dona melihat takjub es cream cokelate nya.

"Makasih udah traktir gue." ujar Dona girang. Tanpa pikir panjang Dona melahap es cream nya.

"Pulang naik apa?" tanya cowok itu.

"Bus!"

"Pulang sama gue aja. Rumah lo dekat supermaket itu kan?"

"Bukannya lo pulang sama Brenda?" tanya Dona.

"Dia pulang sama temannya."

"Oh. Oke lumayan bisa irit ongkos." Dona tersenyum girang.

♡♡♡

Ugh! Sikuning beda banget sama mobil ini! Seperti bumi dan langit! Dona terkagum dengan mobil interior yang mewah. Dona duduk di depan dengan cowok itu.

"Oh ya mana lo siapa? Gue Nathan." ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

"Dona." balas Dona sambil berjabat tangan dengan cowok itu.

"Lo doang yang ngga suka Brenda? Lo nggak suka dari apa nya nih?"

Dona memandang Nathan, "Begitulah!"

♡♡♡

CANTIK ITU SAKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang