25

12 2 2
                                    

Penasaran ya?
happy Reading bebss

.
.

Suasana malam itu sangat hangat, dinginnya angin malam tidak membuat suasanya menjadi dingin, saat lagu pertama Nad semua orang berjingkrak-jingkrak, seperti Dona saat ini. Tak sengaja Dona menabrak seseorang di belakannya. Dona menoleh, dan saat itu Dona terkejut.

"Zio?!"  Dona menghentikan gerakannya.

"Elo juga natang, Don?"

Dona mengangguk. Zio tampil luar biasa malam itu. Sangat berbeda dengan Zio yang di sekolah.

"Kamu cantik sekali malam ini , Don! Datang bareng Lori, ya?"

Dona menggelengkan kepalanya. "Nggak , kamu sendiri datang bareng siapa?"

"Gue di paksa sama Izmi nemenin dia datang... elo datang sendiri?"

"Bareng cowok gue..."

Raut wajah Zio mendadak berubah. "Lo udah ada cowok?"

Dona hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Zio.

"Sori ya, gue harus temenin cowok gue. Udahan dulu ya?"

Dona langsung berbalik badan meninggalkan Zio. Ia merasa tidak enak karena sudah cukup lama meninggalkan Nathan bersama Eric. Setelah bersusah payah menerobos kerumunan, akhirnya Dona menemukan Nathan. Nathan masih setia mengobrol dengan Eric.

"Sori ya, lama ya nunggu aku?" tanyan Dona.

"Nggak juga,"

Syukurlah Nathan tidak melihat Dona sedang berjingkrak-jingkrak dengan Lori tadinya.

Tak beberapa jauh, tampak seorang gadis mendekati Dona. Dress dusty pinknya yang tidak berlengan sangat pas sekali dengan postur tubuhnya. Di sebelahnya ada seseorang cowok yang tak asing lagi bagi Dona.

"Itu bukannya Romeo sama Brenda?" tanya Nathan santai.

Nathan bisa sesantai itu, tapi beda dengan Dona. Dona mulai waswas. Roemo dan Brenda mulai mendekat. Spontan Dona sedikit bersembunyi di balik badan Nathan.

"Hai!" sapa Brenda pada Nathan dengan nada sedikit menggoda.

Brenda sengaja tidak menyapa Dona. Gadis itu menganggap Dona tidak ada. Sebaliknya, Brenda malah menatap Nathan genit.

"Hai!" balas Nathan.

"Sudah jadian, ya?" tanya Brenda sambil melirik ke arah Dona.
Nathan tersenyum sambil mengangguk.

Ternyata Brenda sudah menyusun srateginya, ia terlihat manis di depan Nathan. Tapi di belakang Nathan ia malah membuat Dona malu habis-habisan. Brenda sama sekali tidak menatap Dona ia hanya menatap Dona sinis seperti yang ia lakukan di sekolah. Dasar nenek lampir! Batin Dona.

"Hai, Dona! Kamu cantik sekali malam ini."

Mimpikah Dona sekarang? Ia sama sekali tidak percaya Romeo mengatakan itu.

"Lo udah jadian, Rom?" tanya Nathan.

"Iya, sekarang gue udah pacaran sama Romeo!" Brenda yang menjawab.

Romeo tersenyum senang bisa menggandeng Brenda. Tapi, Dona curiga sama Brenda. Apa Cuma mempermainkan Romeo saja? Rasanya mustahil Brenda secepat itu bias melupakan Nathan dan berpacaran dengan Romeo.

"Nikmati ya, pestanya. Ngomong-ngomong baju lo bagus!" bisik Brenda agak keras di telingan Dona. Dona jadi ragu kalau itu adalah pujian.

Brenda dan Romeo pun berlalu.

"Udah, mending kita makan yuk!" ajak Nathan.

"Iya nih, aku lapar banget! Aku bugkusin buat Mama ah!" ujar Dona bercanda.

Nathan tersenyum. "Dasar!"

♡♡♡

Dona tampak membingungkan ia sedang mencari-cari sesuatu di tasnya, namun hasilnya Dona tidak menemukan benda tersebut.

"Nathan! Boleh aku pinjam kunci mobilnya? Soalnya kayaknya ponsel aku ketinggalan di mobil deh." Ujar Dona.

"Boleh dong." Natha  mengeluarkan kunci mobilnya dan menyerahkannya ke Dona yang tadi mau meminjamnya.

"Aku ke parkiran dulu, ya?" ujar Dona sembari melangkahkan kakinya meninggalkan Nathan yang tengah sibuk dengan makanannya.

Sesampai di parkiran dan mengambil ponsel miliknya, Dona kembali lagi masuk ke dalam acara persta, ia melihat seseorang yang sedang terburu-buru. Orang itu adalah Eric. Dengan penasaran Dona membututinya hingga sampai di kamar hotel nomor 1104. Dona sedikit kecewa, ia berharap bisa melihat apa yang Eric lakukan di dalam sana.

Tiba-tiba pintu terbuka, Dona dengan spontan berbalik badan dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Ternyata yang keluar dari kamar hotel itu adalah Izmi sang teman sekelasnya Dona. Kenapa dia ada di kamar itu ya? Tanya Dona dalam hati.

Dona jadi tambah penasaran, ketika hendak pergi dari tempat itu tiba-tiba ada seseorang yang menyekap mulut Dona. Dona tak sadarkan diri.

♡♡♡

Tbc√

Nemu typo? Tandai ya beb

Masih lama lagi kok beb end nya, sans aja ya beb;)

Bye

CANTIK ITU SAKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang