Gulfstream G650 berwarna biru dongker itu mendarat dengan mulus di bandara Haneda setelah mengudara kurang lebih selama dua jam dari Seoul. Sebuah Rolls-Royce Phantom sudah menunggu kedatangan mereka di bawah. Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan menunggu koper mereka dimasukkan ke dalam bagasi beberapa saat. Mobil itu melaju meninggalkan area bandara setelah semua beres.
Perjalanan menuju hotel sekitar tiga puluh lima menit. Saat itu sudah jam lima sore waktu Tokyo. Yoongi melayangkan pandangannya ke luar jendela.
"Apa kau lelah, sayang?"
Yoongi menoleh.
"Tidak. Aku baik-baik saja, Taehyung"
"Kita mau makan malam di luar atau di hotel?"
"Di hotel saja ya. Aku sedang belum ingin jalan-jalan. Besok kau juga mulai kerja. Aku tak ingin kau kecapekan"
"Oke. Biar aku minta makanan diantar ke kamar kalau begitu"
Taehyung terlihat mengetikkan sesuatu di ponselnya. Tak lama, mereka sampai di hotel yang akan mereka tempati selama seminggu ke depan. Seorang bellboy menghampiri mobil mereka dan segera membantu membawa koper mereka. Taehyung melakukan check in dengan men-scan barcode dari ponselnya di mesin check in. Setelah itu mereka menuju lift menuju kamar mereka di lantai atas. Mereka menginap di presidential suite di hotel itu.
Bellboy yang membantu membawakan koper mereka berterima kasih dan segera pergi meninggalkan ruangan itu setelah Taehyung memberinya tip. Yoongi meletakkan tas Valentino Loco hitam miliknya di sofa dan membuka jaket Valentino Garavani biru dongkernya. Ia mengambil segelas welcome drink dari meja lalu meneguknya. Tangannya kemudian membuka piring berisi buah yang masih tertutup plastic wrap. Ia mencomot satu buah anggur.
"Kau lapar?". Taehyung menghampirinya dan mengusap pinggangnya.
"Mulutku sedang ingin mengunyah sesuatu, Tae"
"Apa ku majukan saja pesanan makan malam kita?"
"Tak perlu. Aku bisa makan buah. Ada coklat dan kukis juga"
Yoongi menyuapkan satu buah stroberi ke mulut Taehyung.
"Apa enak?", tanya Yoongi.
"Punya Korea sepertinya lebih manis. Tapi aku tetap menyukainya"
"Your love for strawberry is another level"
"But my love for you is the highest"
"Keep it high then"
Yoongi tersenyum. Ia mengelap tangannya sebelum memberikan ciuman pada bibir Taehyung. Taehyung menyambut ciuman itu dengan melumat lembut bibir Yoongi. Tangannya merangkul pinggang Yoongi.
"Your lips still the sweetest, baby. Very addictive than those strawberries"
"Kau berlebihan, Taehyung"
"Aku tidak"
Bagi Taehyung, bibir milik Yoongi masih termanis dibanding dengan stroberi atau apa pun. Bibir itu menjadi candu untuknya. Ia selalu ingin mengecap rasa manis bibir itu.
"Sudah. Aku mau membuka koper dan bersiap mandi"
Cup
Yoongi mengecup singkat bibir Taehyung untuk menyudahi ciuman mereka.
"Mandi bersamaku ya"
"Pasti akan lebih dari satu jam kalau mandi bersamamu, Taehyung"
Yoongi mencubit perut Taehyung. Ia belum percaya Taehyung bisa mandi bersama secara normal dengannya. Selama ini acara mandi bersama yang dimaksud Taehyung adalah kegiatan intim mereka yang berpindah di kamar mandi. Mandi yang sesungguhnya hanya perlu dua puluh menit. Sisanya kalian bayangkan sendiri.
"Hahaha. Kita kan sedang babymoon sayang. Jadi wajar dong kalau kita akan sering mandi"
"Tanpa acara babymoon juga kau sudah sering mandi, Taehyung"
Taehyung hanya bisa menghela nafas. Ia harus bersabar kembali karena tak mendapat jatah dari Yoongi malam itu. Mungkin Yoongi juga masih lelah setelah perjalanan mereka. Atau moodnya masih belum bagus. Ia tak mau memaksa.
Yoongi sendiri sebenarnya juga tak enak menolak Taehyung. Sudah dua bulan ini ia tak memberi jatah biologis Taehyung dengan benar. Awal-awal kehamilan ia masih sering muntah dan mual. Suasana hatinya juga naik turun. Masuk usia kehamilan dua bulan juga sama saja. Taehyung tak pernah memaksa keinginannya selama ini. Ia hanya sekali minta tolong dirinya membantunya dengan tangannya karena sudah tak tahan. Yoongi yang merasa kasihan pun akhirnya membantunya saat itu.
Namun pagi ini suasana hati Yoongi tampaknya sedang bagus. Ia bangun jam enam pagi ini. Ia sudah cukup tidur semalam. Ia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Taehyung pun ikut menggeliat dan membuka mata tak lama setelahnya.
"Kau sudah bangun dari tadi?"
"Tidak. Aku juga baru bangun, Tae"
Taehyung bangkit menuju kamar mandi. Tak lama ia terlihat keluar dengan rambut depannya yang diikat ke belakang. Keningnya tampak terekspos. Ia menghampiri Yoongi yang sedang duduk bersila di atas sofa. Ia memberi morning kiss seperti biasa.
"Good morning, baby"
"Morning Taehyunginie. You look hot"
"Hahaha. Thank you"
"Ke kantor jam delapan lima belas kan hari ini?"
"Yup. Kau bisa..."
"Masih ada cukup waktu kalau begitu"
Yoongi memotong perkataan Taehyung. Ia menarik tengkuk Taehyung untuk mencium kembali bibirnya. Taehyung seakan tersadar sekian detik kemudian. Ia melepas ciuman mereka.
"Tunggu dulu. Sepertinya aku tak bisa menjamin aku bisa menahannya jika kau menciumku seperti itu"
"Lepaskan saja kalau begitu. Jangan ditahan"
"Yoongi, jangan mencobaiku ya"
"Kau boleh melakukannya, sayang"
"Is it a green light?"
"Iya, sayang. Just do it gently, ok"
Senyum Taehyung merekah. Yoongi memberinya lampu hijau pagi ini. Tentu saja ia tak menyia-nyiakannya. Mereka melakukannya di sofa. Taehyung sangat berhati-hati dengan gerakannya. Ia juga banyak meminta Yoongi untuk menentukan posisi sesuai keinginan Yoongi. Ia mengikuti apa yang dimau Yoongi. Ia akhirnya mendapatkan pelepasannya setelah hampir satu jam bergumul dengan Yoongi.
"Thank you, baby". Taehyung mengecupi pundak Yoongi.
"Maaf sudah menunggu lama ya, sayang".
"Tak masalah. I can handle it"
"Thank you. Mandi bersama boleh, sayang?"
"Dengan senang hati, Kim Yoongi"
Mereka mandi bersama pagi itu. Dan Taehyung mendapat bonus sekali lagi. Yoongi mengijinkannya melakukan sekali lagi dengan posisi berdiri. Hanya sebentar. Karena Taehyung harus bersiap untuk ke kantor.
"Kau terlihat sangat gembira, Tae". Yoongi sedari tadi ikut senyum-senyum karena Taehyung juga tak henti menyunggingkan senyum.
"Aku bersemangat sekali hari ini. Matahari Tokyo juga tampak bersinar cerah. Ah, sungguh indah"
"Hahaha. Berlebihan sekali. Sudah. Berangkat sana"
"Oke. Sampai bertemu nanti malam. Kau bisa jalan-jalan jika kau bosan. Ada sopir yang akan mengantarmu. Hati-hati"
"Kau ingin ku masakkan apa nanti malam?"
"Tak perlu. Kita akan makan di luar nanti"
"Baiklah kalau begitu"
"Telepon aku jika kau butuh sesuatu ya"
Yoongi mengangguk. Taehyung mencium kening, pipi, dan bibirnya sebelum ia meninggalkannya.
"Be careful"
"You, too"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymoon [TAEGI]
FanfictionHanya cerita jalan-jalan Taehyung dan Yoongi. Pregnant male. Jangan dibaca jika tak suka dengan genre seperti ini. Ini sekedar cerita iseng aja ;D