Part 18

252 21 0
                                    

Taehyung lamat-lamat membuka kedua matanya. Ia secara reflek menoleh ke arah samping untuk melihat sang pujaan hati yang masih terlelap saat ia mulai sadar. Senyum manisnya mengembang melihat wajah si manis. Digenggamnya jemari Yoongi yang menyilang di atas dadanya. Ia mengecek jam dari ponselnya yang tergeletak di meja di samping ranjang. Sudah jam enam lewat dua puluh menit pagi.

Tubuh si manis di sampingnya mulai menggeliat saat ia menciumi kening dan memberi tepukan-tepukan kecil di pahanya yang melintang di atas perutnya. Wajahnya semakin ia duselkan ke lengan Taehyung.

"Sudah pagi, Tae? Jam berapa sekarang?", tanya Yoongi dengan suara parau khas bangun tidurnya.

"Jam setengah tujuh"

"Oh, maafkan aku. Aku menindih perutmu dengan kaki ku, Tae. Pasti berat ya?"

Yoongi menyunggingkan senyum. Ia turunkan kakinya dari atas perut Taehyung dan merubah posisi tubuhnya telentang.

"No problem. Aku senang jadi gulingmu. Dan kau tak berat sama sekali"

Kini giliran Taehyung yang memeluk Yoongi dari samping. Satu kaki Taehyung ada di atas paha Yoongi. Kepalanya bersandar manja di pundak Yoongi.

"Kau selalu mengatakan aku tak berat. Padahal kan sebaliknya, Tae"

"Memang kau tak berat, Yoongi. Yang berat kan aku"

"Sudah tau berat masih saja menindihku. Singkirkan kaki mu"

Yoongi mengedikkan pahanya agar Taehyung menurunkan kakinya. Mereka berdua tergelak. Dan Taehyung menghujani pipi Yoongi dengan ciuman-ciuman kecil.

"Galak. Tapi kenapa aku malah sayang banget ya sama Kim Yoongi"

"Baru bangun tidur udah ngegombal aja sih, Taehyung"

"Mau gimana lagi. Terlanjur sayang akunya"

"Aaaarrrggghhhhh"

"Hahaha. Kamu masih lelah nggak, sayang?"

"Masih. Aku lelah pagi-pagi sudah kena gombalan Taehyung"

"Kamu juga senang kalau aku gombalin"

"Aku tidak!"

"Lihat siapa yang nggak mau mengakui kalau dia sebenarnya suka sekali kalau digombalin. Iya kan, baby?"

Taehyung mendudukkan dirinya. Tangannya sedari tadi tak henti mengelus permukaan perut Yoongi.

"Selamat pagi bayi daddy. Tidurnya nyenyak tidak semalam?"

Taehyung mulai mengecupi perut Yoongi. Sudah jadi rutinitasnya untuk menyapa sang bayi di dalam perut Yoongi setiap saat.

"Tidur nyenyak sepertinya semalam. Baby tak sabar minum coklat hangat, daddy"

"Kamu atau baby yang nggak sabar?"

"Dua-duanya"

"Sabar ya. Nanti siang kita ke sana"

"Aahh..iyahh"

"Kok malah mendesah sih, sayang". Taehyung dengan jahilnya menggoda Yoongi. Ia dengan sengaja bertanya seperti itu padahal ia tahu Yoongi mulai menyukai sentuhannya di balik kaos yang Yoongi pakai. Tubuh Yoongi mulai tak tenang atas perlakuannya.

"Aahhh...terus seperti itu Taeehh"

"Mmhhh..gini?"

"Yaa...aaahhh"

Tangan Yoongi meremat-remat kepala Taehyung dari luar kaosnya. Taehyung sedang memanjakan dua pucuk dadanya di balik kaos tersebut. Lidah dan mulut Taehyung membuat dua pucuk dadanya terasa basah sekarang. Desahan-desahan kecil dari mulutnya pun tak bisa ia tahan. Kakinya sendiri memeluk tubuh Taehyung untuk menyalurkan rasa nikmat yang dirasakannya.

Babymoon [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang