- Aku merasa tidak akan bisa hidup jika tidak melakukan kesalahan ini -
Tarikan dan hembusan napas sudah Karina lakukan berpuluh-puluh kali tapi ia tetap saja tidak bisa tenang, bagaimana tidak, ia bersama Sunbaenya akan kembali bertemu klien kurang ajar yang kemarin ia tampar.
Suara sepatu menggema, Karina menatap kedatangan laki-laki yang selalu terlihat sempurna itu, sejenak Karina lupa bahwa laki-laki yang ia tatap saat ini adalah laki-laki kurang ajar yang kemarin melecehkannya.
"Selamat pagi" sapa nya ramah
"Pagi" ucap Joy Sunbae sambil mencubit lengan Karina, gadis itu mengaduh namun dengan cepat ikut menyapa.
"Pertama-tama, kedatangan kami kemari ingin meminta maaf atas insiden yang terjadi kemarin, mungkin ada beberapa kesalahpahaman yang terjadi"
"Ah tidak apa-apa, aku tidak akan mempermasalahkan semuanya, tapi aku ingin meminta satu permintaan padamu"
"Apapun untuk anda tuan"
Karina menatap laki-laki di depannya dengan tatapan aneh, apa yang laki-laki ini inginkan sebenarnya.
"Tolong tinggalkan aku bersama pegawai mu ini, aku ingin meluruskan semuanya secara langsung dengannya"
Karina melirik Joy, ia berharap sunbae nya bisa membaca situasi, di dalam ruangan sebesar ini sendiri dengan laki-laki itu mungkin bisa menjadi akhir hidup Karina. Mungkin saja laki-laki berwajah tampan ini akan memutilasinya, atau memotong tangannya. Jangan-jangan laki-laki di depannya ini mafia seperti cerita novel yang sering ia baca.
"H-hanya berdua tuan?" tanya Joy sunbae lagi memastikan
"Ya" jawab laki-laki itu
"T-tapi..."
"Aku hanya ingin meluruskan sesuatu yang terjadi kemarin, kejadiannya sedikit privasi"
Joy melirik Karina, gadis itu memohon dengan matanya namun sepertinya Joy tidak bisa melihat ketakutan dalam matanya karena seniornya itu sudah berlalu meninggalkanya.
Karina menunduk tak berani membalas tatapan mata laki-laki berwajah tampan itu.
"M-maaf tuan, kalau anda--"
"Jeno, namaku Lee Jeno"
Karina mendongak tak mengerti
"Maaf tuan saya tidak punya kepentingan apapun untuk tau nama anda"
Laki-laki itu tertawa, entah apa yang lucu, Karina tak tau.
"Kau sangat lucu Nona Yoo"
Karina menatap Jeno dengan alis bertaut, dari mana si ATM berjalan ini tau namanya.
"Sangat mudah untuk menemukan informasi tentang orang yang akan mendesain baju ku" ujar Jeno seolah tau apa yang dipikirkan Karina.
Karina mengangguk mengerti, ia lalu membungkuk 90 derajat lalu meminta maaf atas perlakuannya kemarin lalu setelah itu ia menatap Jeno dengan tatapan berani, "Tapi saya tidak pernah menyesal sudah menampar orang seperti anda karena sudah melecehkan wanita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
FanfictionIni adalah kisah cinta terlarang antara dua manusia. Karina Yoo seorang gadis mandiri yang hidup normal layaknya hadis muda lainnya, memiliki pekerjaan, lingkungan yang baik, kekasih yang mencintainya dan keluarga yang selalu mendukungnya. Namun keh...