Getting Closer

1.4K 213 25
                                    

He's falling first





💙💙💙

Hari berlalu, sejak kejadian Karina sakit waktu itu Karina dan Jeno semakin dekat, hubungan mereka semakin tak jelas namun kedekatan mereka bak sepasang kekasih yang dimabuk asmara.

Setiap pagi Jeno akan mengunjungi Karina, mengantar nya ke kantor lalu sore nya ia akan menjemput, dan terus seperti itu hingga beberapa hari ini. Karina yang masih mencoba menyadarkan diri antara akan melanjutkan hubungan terlarang mereka atau menghentikan semuanya.

Namun semakin hari ia semakin bingung, keberadaan Jeno kini menjadi suatu kebutuhan, laki-laki itu  menjadikannya proritas di atas segala, memperlakukannya bak ratu yang tidak akan pernah ia sakiti. Bahkan disaat calon tunangannya harus berangkat ke medan bencana untuk melaksanakan tugas mulia sebagai seorang dokter Jeno tidak mengantarnya, ia masih sibuk merawatnya di rumah.

Dan ia sendiri sudah tak lagi berhubungan intens dengan Jaemin, kini ia menjadi manusia sibuk di depan kekasihnya, ya sibuk bersama selingkuhannya. Ia sadar ia jahat tapi ia tidak tau bagaimana cara melepaskan jeratan Jeno yang semakin hari membuatnya semakin dilema.

"Yoo"

"Hmmm" Karina menatap Jeno yang baru saja datang dengan bertumpuk-tumpuk buku.

"Kau melamun?" tanya Jeno sambil mencubit pipi Karina, gadis itu tersenyum dengan menggelengkan kepalanya, "Aku hanya sedang berpikir keras, bagaimana aku harus menghadapi Sunbae ku nanti, dia pasti akan marah kalau aku menolak jadi model lagi"

Jeno berdecak, "Aku akan menyewakan model lain, jadi katakan kalau dia memarahimu, akan ku pecat dia"

"Heh, jangan begitu" ujar Karina memukul lengan laki-laki gila itu.

"Ini buku apa?" tanya Karina mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Buku design, ini milik ibuku, sudah lama tidak terpakai, aku memintanya karena kemarin dia bilang akan menyumbangkannya. Aku minta beberapa untukmu. Ibuku juga Designer gown sepertimu" ujar Jeno lalu memberikan sebuah buku yang bisa ia buat sebagai referensi, karya Stephani Lee. Ah, ternyata designer terkenal itu adalah ibu Jeno.

"Thank you, apa tidak apa aku memiliki ini?"

Jeno mengangguk, "Aku sudah bilang pada ibuku, aku punya teman cantik seorang designer yang membutuhkan ini.

"Lain kali ibu ingin mengundangmu makan ke rumah, sudah lama dia tidak punya teman berbicara tentang design"

Karina terkekeh, ia mana berani, menemui ibu dari selingkuhannya? Yang benar saja, bisa habis ia dijambak, entah apa yang Jeno pikirkan hingga bisa sesantai ini.

"Yoo"

"Ya?"

"Kau melamun lagi" ujar Jeno lalu menarik wajah gadis itu ke arahnya, "Katakan, apa yang mengganggu pikiranmu"

Karina menatap Jeno lamat, mulai dari alis, mata, hidung hingga mulut dan rahang semua sempura, apa laki-laki ini tidak salah memilihnya? Apa ia pantas untuk seseorang yang sempurna seperti laki-laki ini?

"Kau terlalu sempurna Jeno, we have a big gap, between you and me"

Jeno mengecup bibir wanitanya, "Aku akan mempersempit celah itu, katakan padaku dibagian mana yang terlalu jauh sayang. Aku bahkan tak melihat celah apapun dalam dirimu, you're perfect. Untukku, kau sudah sempurna aku tidak minta apapun lagi, aku tidak menginginkan apapun, I just need you, I just want you"

Karina tersenyum pahit, "Kau mungkin menerimaku, tapi bagian dari dirimu yang lain, keluarga, teman, lingkunganmu apa mereka bisa menerima ku, sementara aku hanya seorang wanita yang akan menjadi kesakitan bagi wanita lain yaitu tunanganmu. Dan pada akhirnya kalaupun ada yang harus menyerah maka itu aku. Aku hanya takut jatuh cinta padamu lalu sulit untuk melepaskanmu nanti, disaat aku tau bahwa aku harus melepasmu"

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang