"Al lu kemarin udah ngerjain pr matematika?" Tanya Devano.
"Udah dong, apa sih yang sulit di hidup gw, semuanya gw kerjain dengan gampangnya," jawab Alsaki dengan tersenyum sambil mengangkat sebelah alis nya.
"Iya deh gw percaya sama seorang Alsaki Nawasena yang paling enteng hidupnya," ucap Devano.
Setelah menyalin jawaban dari buku Alsaki, beberapa menit kemudian bu Nani masuk kelas mereka bersama orang asing, yang bisa kita bilang murid baru.
"Selamat pagi anak-anak, sekarang pelajaran matematika ya.
sebelum itu ibu akan perkenalkan teman baru kalian, namanya Elaina Ayaka. Dia pindahan dari SMA Tunas Bangsa," ucap Bu Nina.
"Minta nomor wa nya dong cantik,"
"Udah punya pacar belum neng, sama abang yuk,""Neng, rumahnya dimana? siapa tau searah bisa pulang bareng,"
Seisi kelas menjadi bising dan ricuh setelah Bu Nina memperkenalkan gadis cantik disebelah nya itu, hingga membuat Bu Nina merasa risih.
"Stop! Kalian yang sopan dong, sekarang pelajaran matematika. Elaina kamu boleh duduk di pinggir Devano ya, disana kosong,"
"Baik Bu," jawab elaina dengan pelan.
Setelah duduk di bangku nya, Elaina mendapat sapaan dari tetangga sebelahnya.
"Hai! Gw Devano, ketua kelas ini," ucap Devano sembari tersenyum.
"Oh hai! Gw Elaina, salam kenal," jawab Elaina dengan menjawab senyuman dari Devano.
Setelah 4 jam pelajaran matematika dan bahasa Inggris, saat nya kelas 12 IPA 1 ini beristirahat, begitu juga kelas-kelas lain.
Karena melihat Elaina yang hanya duduk di bangku, akhirnya Devano mengajak nya keliling sekolah.
"Elaina keliling sekola mau? aku bakal kenalin tempat-tempat disini," ucap si ketua kelas.
"Boleh, makasih mau bantu aku kak," jawab elaina."Gak usah panggil kak kali, kita kan satu kelas, panggil aja Dev,"
"Oh iya Dev,"
Devano dan Elaina berkeliling dengan berbincang asyik di tengah keramaian SMA Pancasila, mereka bertukar cerita dan Devano yang memberi tahu letak-letak ruangan penting di sekolah itu. Setelah berkeliling, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin bersama.teng teng teng
Bel masuk berbunyi, saatnya para murid untuk kembali masuk kelas, begitupun Devano dan Elaina yang kebetulan telah menghabiskan makanan mereka di kantin.
"Elaina ayo masuk kelas, sekarang udah pelajaran ke-5," ucap Devano.
"Iya Dev" jawab elaina dengan senyum.
Setelah menyusuri koridor sekolah, ada beberapa murid yang mengira bahwa elaina adalah pacar devano, bersorak-sorak membuat keributan yang membuat Elaina merasa tidak nyaman.
"Cieeee Vano punya pacar cantik, kenalin dong Van kenalin," kata seseorang dengan tertawa.
"Cieeeeeeeeeee" seraya mengucapkan kalimat itu dengan keras.
"Bukan guys, ini murid baru di kelas gw, gw ajak keliling sekola biar dia tau," kata Devano sambil berjalan bersama Elaina melewati murid-murid yang menyoraki nya tadi.
Devano dan Elaina telah sampai di depan kelas mereka,dan bersiap untuk melanjutkan pelajaran.
"Dev, thank u ya," kata Elaina
"Gak masalah kok, kalo ada apa-apa lu bisa hubungin gw, boleh masukin nomor gw ke kontak lu?" Tanya Vano.
"Boleh Dev," jawab Elaina sambil memberikan handphone nya kepada Vano.
"Oke udah gw masukin nomor gw, ayo masuk kelas,"
"Iya"
Pembelajaran dimulai, beberapa jam berlalu dengan cepat, tidak terasa sudah pukul 2 siang, saatnya murid-murid dan guru SMA Pancasila pulang.
Teng-Teng-Teng
"Elaina lu pulang bareng siapa?" Tanya Vano.
"Gw pulang naik angkot Dev,"
"Pulang sama gw aja, rumah lu dimana?," Tanya Vano."Eh gak usah Dev, apart gw deket kok dari sini,"
"Justru deket artinya gw bisa anterin lu," kata Vano.
"Beneran? Apart gw gak jauh dari sini,di jalan anggrek,"
"Ayo bareng gw, rumah gw lewat situ juga kebetulan,"
"Makasih ya Dev, lu banyak bantu gw.
Di perjalanan menuju pulang, Devano dan Elaina berbincang sedikit tentang beberapa tempat dikota Jakarta yang banyak di jumpai oleh anak-anak muda. Tentu saja Elaina belum mengetahui nya, karena dia baru saja pindah dari Bandung.
"Ini udah depan apart gw, makasih Dev,"
"Sama-sama, ketemu lagi besok sampai jumpa ya," kata Vano.
Setelah mengantarkan Elaina, Vano langsung bergegas untuk pulang dengan laju kencang seperti di kejar setan. Setelah 15 menit perjalanan, Vano sampai di rumahnya dan membuka pintu rumahnya dengan tarik nafas panjang dan menghenduskan nya dengan kasar.
"Welcome to my lonely house, gw berharap segera besok,"
"Alasan gw lebih suka sekola dari pada rumah, dirumah kerasa banget gw sendirian nya," ucap Vano.
Takdir kadang emang gak selalu sesuai dengan apa yg kita mau, kadang juga gak sama kaya takdir-takdir baik orang lain. Manusia ada kurang nya tapi lebih banyak lebih nya, Vano memang tinggal sendiri di rumahnya, ia adalah anak tunggal yang di besarkan oleh ibu nya. Tahun lalu ibu nya meninggal dunia akibat kanker otak, dan ayah nya sudah meninggal sejak ia dalam kandungan akibat kecelakaan tunggal.
"Kalo emang semesta gak berpihak sama gw, gw yang akan berpihak pada semesta." ucap pria berambut hitam dengan senyum manis yang ia lontarkan untuk kata ini.
Makasih udah baca guys
(◍•ᴗ•◍)❤

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSAKI
Teen Fiction"Gw bakal bikin seluruh dunia tau kalo dia milik gw, layaknya cinta Cleopatra dan Mark Anthony." kata Alsaki. "Apa lu lupa kalo Cleopatra juga punya Julius Caesar?" Jawab Vano. "Kalian lupa? mereka semua mati." dengan spontan Ucup menjawab pernyataa...