|| 18. PDKT

2.1K 118 1
                                    


* * *

Achika kini celingak-celinguk mencari keberadaan Savier di depan pagar rumahnya, padahal laki-laki itu sudah berjanji datang jam 7 malam, namun sepertinya ia akan terlambat 30 menit.

Mata gadis itu memincing saat melihat lampu motor yang berada di perempatan komplek perumahannya.

Senyumnya seketika terbit saat mengetahui bahwa motor itu milik Savier.

"Maaf lama" ucap Savier, laki-laki itu memberikan helm yang tadi sempat ia bawa.

Achika menerimanya dengan senang hati, setelah memakai barang itu kemudian ia menaiki motor Savier.

Namun Savier tak kunjung menjalankan motornya hingga membuat Achika heran.

"Kenapa?".

"Pegangan" singkatnya sambil melirik ke perutnya.

"Ini udah" jawabnya, gadis itu berpegangan pada bahu tegap Savier.

Savier berdecak sebal lalu sebuah ide jahil muncul di pikiran nya, laki-laki itu menjalankan motornya dengan tiba-tiba hingga membuat Achika hampir terjungkal namun sebelumnya gadis itu beralih melingkarkan tangannya di perut kotak-kotak Savier.

Senyum tipis terbit di wajah laki-laki dingin itu.

Plak

Achika menggeplak bahu Savier membuat laki-laki itu meringis.

"Kalo gue jatuh gimana?!" sentak Achika, sedangkan Savier terkekeh pelan.

"Salah sendiri tadi gue suruh pegangan di perut gue gamau".

"Kalo pegangan di bahu berasa mas-mas gojek gue".

"Kok jadi banyak bacot gini?!, beda banget kalo di sekolah".

"Udah ayo jalan, jadi gak nih?" tanya Achika.

"Jadi dong, Let's go darling" kata terakhir yang di ucapkan Savier membuat pipi gadis itu bersemu merah.

Savier yang melihat wajah cantik Achika dari kaca spion pun tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak terlihat.

* * *

"WOAHH, CUCU NENEK UDAH DATENG" sorak wanita tua yang sedang duduk di kursi sofa ruang tamu bersama keluarga yang lain.

Karla yang saat itu baru saja datang dengan kedua orangtuanya pun tersenyum simpul menatap keluarga besarnya.

Keluarga Arendra adalah keluarga dari pihak ayah Karla.

"Sini duduk samping tante" ucap Sandra---kakak sulung Deon.

Deon dan Renaya pun ikut duduk di sofa yang masih kosong, hingga Prass---Kakek Karla membuka suara.

"Venus tidak ikut?" keluarga Arendra sudah menganggap Venus sebagai bagian dari keluarga mereka, mereka juga sangat suka dengan Venus apalagi laki-laki itu sangat sopan jika sedang berkumpul dengan keluarga besar.

Sedangkan untuk keluarga dari Mama Venus dan Renaya, mereka semua menetap di eropa lebih tepatnya di negara Spanyol.

"Sibuk katanya".

RAJENDRA | Bad & Soft Boyfie  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang