Halooo emak come back!
Apa kabar?
Langsung aja happy reading!
*****
"Akhirnya pergi ju---"
"Dimarahin lagi?" Tanya seorang laki-laki yang sedari tadi menyimak diam-diam kejadian tersebut.
"Lo?!" Kaget Kinan sambil melotot ke arah Gavin.
"Gue? Kenapa emang? Aah gue tau, pasti lo terpesona a'a Gavin kan?" Sela Gavin dengan percaya diri.
Ia lantas menyugar rambutnya dengan tampang sok cool. "Emang di dunia ini ga ada yang bisa nolak pesona a'a Gavin."
"Terserah lo." Balas Kinan acuh, kemudian bergegas meninggalkan Gavin.
"Ehh tunggu anjir!" Ujar Gavin seraya mencekal lengan Kinan.
Kinan hanya menatap datar ke arah Gavin, ia menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.
Gavin yang di tatap seperti itu mendadak salah tingkah sendiri. Namun segera ia menormalkan ekspresinya.
"Emang lo ga terpesona sama gue?" Tanya Gavin seolah menuntut jawaban.
Kinan menghentakkan cekalan Gavin, kemudian tersenyum manis sambil menatap lekat Gavin. Hal tersebut sontak membuat kedua pipi Gavin merona sesaat sebelum ekspresi Kinan berubah menjadi tatapan yang datar namun menghunus.
"Gak makasih." Ucapnya kemudian pergi begitu saja dari hadapan Gavin.
Sontak Gavin memegang dadanya yang berdetak kencang, jantungnya sulit di kendalikan.
"Gue punya riwayat jantung apa gimana sih?! Anjirr senyumnya ga kuat!" Ujar Gavin sambil senyam-senyum sendiri.
"Kinanzia Bumantara, menarik juga." Monolognya kemudian pergi dari tempat tersebut dengan senyum yang masih terbit.
*****
Brukk!
"Awss, ehh maaf maaf mas ga sengaja." Tutur Zeya meminta maaf kepada seseorang yang baru ia tabrak.
Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, orang tersebut pergi begitu saja dari hadapan Zeya.
Namun ada yang aneh dari orang tersebut, ia menggunakan pakaian serba hitam tak lupa dengan topi hitam, kacamata hitam serta menggunakan masker.
"Aneh banget, mencurigakan juga sih." Monolog Zeya yang masih menatap kepergian orang tersebut.
"Tapi biarin deh, bukan urusan gue juga." Lanjut Zeya kemudian bergegas untuk pulang.
Sedari tadi gadis tersebut hanya berkeliling komplek untuk mencari angin sekaligus silaturahmi ke tetangga. Setelah beberapa menit memutari komplek akhirnya gadis tersebut tiba di rumah megahnya.
Gadis tersebut langsung menuju ke kamarnya, karena ia hanya sendirian di rumah. Semua pekerja di rumahnya libur dan pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Untuk kebersihan rumah, ia hanya menyewa beberapa jasa kebersihan untuk membersihkan rumahnya.
"Capek juga,"
Ia bergegas untuk mengganti pakaiannya, tapi hal tersebut urung dilakukan karena ia menemukan sebuah kertas di saku jaketnya.
Seingatnya ia tidak menyimpan apapun di saku jaketnya. Karena rasa penasaran yang tinggi, ia mulai membuka kertas tersebut dengan perlahan.
Deg!
Jantungnya berdegup kencang ketika melihat isi surat tersebut. Tulisan yang terkesan rapi namun ada bercak darah di kertas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...