bulan ke 7+
Sinar matahari pagi yang cerah menyambut dingin nya pagi ini, dengan tetesan air sisa hujan semalam yang masih terlihat, membuat suasana pagi yang sangat cocok untuk di nikmati sambil meminum segelas teh hangat di teras rumah bersama orang tercinta.
Tapi suasana sempurna kali ini tidak di indahkan oleh pasangan ini, keduanya memilih sibuk dengan urusan nya masing-masing, Rayra yang sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami sedangkan Andrian sibuk bersiap-siap untuk pergi ke perusahaan.
Kini perusahaan terkenal yang memiliki segudang prestasi dan penghargaan yang beradu pada dunia properti itu sudah sepenuhnya alih tangan ke Andrian, sekarang Andrian adalah orang nomor satu di perusahaan, dengan sifat dingin yang selalu di pertahankan.
Kesibukan nya sekarang sudah berbeda, bahkan sering Rayra di tinggal ke luar kota beberapa hari karna ada pekerjaan yang penting, ntahlah Rayra hanya pasrah karna ini sudah menjadi konsekuensi, apalagi dirinya yang tengah hamil besar dan tidak bisa kecapean.
"Assalamualaikum sayang......" sapa Andrian saat turun dari tangga, ia mengecup kening Rayra dan di lanjut mengecup perut besar Rayra.
"Waa'alaikumussalam, aku udah buatin sarapan, kamu sarapan di rumah kan?"
"Always," jawab nya sambil tersenyum, ia duduk di kursi nya dengan semangat sarapan.
Rayra mengambil nasi untuk Andrian beserta lauk nya baru untuk dirinya, setelahnya keduanya pun sarapan.
***
"Aku berangkat dulu ya, hari ini aku-"
"Lembur lagi?" potong Rayra dengan raut wajah cemberut nya.
Andrian tersenyum lalu memegang tangan Rayra, "Hari ini aku makan malam di rumah, jangan motong ucapan suami makanya, kalo mau ke kantor nanti di anter supir ya, kabarin dulu biar ketemu."
"Iya iyaaaa."
"Ya udah aku berangkat dulu, abi berangkat dulu baby! jagain umma yaa, jangan nakal, jangan bikin umma sakit oke?"
"Iya abii hati-hati yaa," saut Rayra.
"Siap, assalamualaikum."
"Waa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh," Andrian pergi setelah Rayra menyalimi tangan dirinya.
Setelah Andrian tak terlihat Rayra tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam rumah sambil mengusap perut nya, ntah lah pagi ini mood nya sedang naik sembilan puluh persen.
"Abi mu itu nak selalu saja membuat umma rindu tapi kalau ada di dekat nya umma di buat jengkel karna ulah usil nya, memang benar-benar jail!" oceh nya sendiri sambil terus berjalan sampai ia ada di dapur.
Kebetulan sekarang Rayra mempunyai satu asisten rumah tangga, nama nya bi Via dia juga kenalan bunda nya, bunda juga yang mencarikan asisten untuk menantu tersayang nya ini.
Rayra membuka kulkas dan mengambil satu buah pir lalu ia duduk di bangku dan mulai mengupas nya.
"Biar bibi aja Ra yang ngupas," tawar bi Vivi.
"Ngga usah bi, hampir semua pekerjaan Rara di ambil bibi masa ngupas begini aja bibi juga? Rara bisa bi."
"Tapi ini juga tugas bibi."
"Ini tugas yang mau makan, kalo bibi mau ambil aja di kulkas bi baru itu tugas bibi buat ngupas, ini buat Rara jadi ini tugas Rara."
"Hehe iya juga."
"Ya udah bibi lanjut aja ke pekerjaan bibi yang lain."
"Oke deh, bibi permisi ya non."
"Iya bi," setelah kepergian bi Vivi tak lama kupasan itu pun selesai segera Rayra membaca doa lalu memakan buah pir itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA RAYRA ( ENDING )
Fanfic⚠️ follow dulu baru baca⚠️ [ sedang di revisi ] "Tapi bi Rara ngga mau nikah sekarang, Rara masih mau bahagiain umi dan abi, Rara masih mau nikmatin masa muda, Rara belum siap jadi istri bi, dan Rara belum gapai cita cita Rara," jelas Rayra panjang...