"Yeob...."
"Mini ah" terdengar suara panik appanya "Chimi appa"
"Waeyo" ucap Sungmin malas, sambil tetap mengunyah nasi goreng dimulut nya
"Chimi tidak hanya sekolah disana, tapi dia juga harus tinggal di asrama!"'brush!'
"Mwoya!"
Eomma Sungmin menatap Sungmin yang terlihat marah-marah ditelepon dengan appanya, memilih tidak ambil pusing lalu berjalan keluar rumah.
..
Sungmin menatap eommanya dari jendela, menghembuskan nafas beratnya sebelum berjalan keluar mendekati eommanya.
Eomma Sungmin menoleh saat merasakan pelukan dari belakang
"Wae?"
"Aku menyayangi eomma"
"Eomma juga menyayangimu"
"Eomma"
"Hmm"
"Chimi membuat ulah yang membuat apa kerepotan"
"Ne?"
"Sekolah Chimi...sekolah ber asrama" eomma Sungmin berbalik
"Appamu tidak bisa mengurus anak, seharusnya dari awal Chimi dilarang..ini akibat terlalu memanjakannya"
"Bukankah saat dia kesini eomma juga memanjakannya"
Diusapnya pipi Sungmin
"Dia kurang kasih sayang eomma, appamu selalu bekerja sampai malam. Mungkin karena itu appa mu memanjakannya. Biarkan saja, kemungkinan dia hanya akan bertahan seminggu dan ketahuan"
"Aku berharap itu terjadi"
"Ayo kita masuk" Sungmin mengikuti tarikan eommanya, benar juga...Jimin sangat imut dan cantik...sebentar saja dia pasti akan ketahuan"##
Sungmin menatap tulisan di ponsel Yuri sebelum menarik ponsel temannya tersebut. Mereka saling menatap
"Itu berita setahun yang lalu Min, mungkin hanya kecelakaan atau apa" ucap Sunny
"Kau tidak membaca komentarnya? Itu kasus bunuh diri"
"Tapi Blue Safire termasuk sekolah yayasan terbaik"
"Sekolah terbaik juga tidak mungkin tidak ada kasus pembullian disana"
"..." Sungmin terus membaca komen
"Dongsaeng mu itu benar-benar gila"
"..."
"Apa aku harus kesana?"
"Kau gila?!" Sunny berdiri "jangan mencari masalah lagi"
"..."
"Kau gila, rambutmu sayang kalau dipotong...kau terlihat cantik dengan rambut panjang Min" Sunny melotot ke arah Yuri yang malah mengawatirkan rambut Sungmin
"..."..
..
Sungmin memasuki rumah cukup terlambat, Sunny dan Yuri membawanya bermain game membuat mereka lupa waktu. Langkahnya terhenti saat melihat sepatu yang cukup familiar
Melangkah masuk saat terdengar teriakan eommanya
"Kenapa kamu melakukannya, dia sudah berusaha berubah dan berhasil. Dan kau berniat merubahnya kembali!"
"..."
"Apa kau hanya memikirkan anak tirimu!"
"Eomma" Sungmin berlari mendekat dan mengusap bahu eommanya yang terlihat sangat emosi
"Kau tahu seperti apa dia saat JHS! Kau bahkan tidak tahu sama sekali tentangnya"Sungmin menatap appa nya yang menunduk
"Mianhe, aku...maafkan aku"
"..."
"Aku hanya...maafkan aku...tapi aku sangat kawatir dengan Chimi"Sungmin menghembuskan nafas beratnya
"Aku akan masuk sekolah Chim"
"Lee Sungmin!"
"Bukankah eomma bilang aku sudah berusaha keras dan berubah, aku tidak mungkin seperti dulu lagi...aku hanya akan mengawasi Adikku"Eomma Sungmin menatap namja paruh baya didepannya
"Dia yeoja, kau tidak melihat penampilan cantiknya, aku tidak ingin melihatnya kembali seperti dulu"
"..."
"Keluar"
"Eomma"
"Keluar""Mianhe"
Sungmin menatap eommanya lalu appanya yang berjalan keluar
"Aku akan mengantar appa" Eomma Sungmin menatap kepergian Sungmin yang berlari mengejar appanya lalu mengusap kasar wajahnya
"Appa!" Kangin menoleh dan tersenyum lembut "aku akan mengantar appa pulang"
..
..
..
Sungmin memasuki rumah saat melihat eommanya menatap foto kelulusannya di JHS
"Aku terlihat keren dengan rambut seperti itu"
"Apa yang kau katakan" ucap eomma Sungmin kesal "kau ingin menuruti appamu dan meninggalkan eomma"
"Ani" Sungmin memeluk eommanya dari belakang "banyak alasan yang membuatku memikirkan semuanya, dan eomma alasan utama ku"
"Eomma?"
"Nde, proyek di Busan...eommanya memimpikannya dari lama bukan, tapi eomma menolaknya karena ku"
"Jangan jadikan itu alasan"
"Tentu saja kebahagiaan eomma adalah alasan ku..eomma sudah terlalu lama mengurus anak nakal seperti ku"
"Kau tidak nakal" Sungmin menaikkan sebelah alisnya "sekarang kau sudah berubah"
"Tentu saja, karena itu biarkan aku menjaga Chim dan eomma bisa pergi ke Busan dengan tenang..ada appa juga yang menjagaku"
"Sekolah itu sekolah namja, apa kau yakin kau tidak akan berubah lagi"
"Aku tidak akan kembali membuat ulah seperti dulu. Eomma percaya padaku"
"....kenapa kamu ingin sekali ke sekolah Chimi"
"Tentu saja melindunginya, yeoja centil itu berada di kandang yang berisi ribuan buaya" ucap Sungmin sambil tertawa
"Apa kau lupa kalau dirimu juga yeoja"
"Tentu saja"
"Tsk...kau ingin terlihat seperti namja lagi?"
"Aniyo" Sungmin menangkup wajah eommanya "bagaimana kalau misiku kesana untuk mencari namja tampan dan memacarinya"
"Eomma tidak percaya padamu, kau tidak memiliki rasa pada lawan jenismu"
"Ya! Eomma"
"Kau menganggap namja, hama yang perlu dibasmi"
"Itu dulu eomma, bukankah eomma ingin aku jatuh cinta hmm"
"..."
"Kalau aku membuat masalah disana, eomma bisa langsung menarikku pulang"
"..."
"Eomma...aku ingin eomma juga bahagia dan mengejar mimpi eomma"
"Kau bisa ikut ke Busan"
"Aish...eomma tahu catatan kriminalku banyak disana"
"..."
"Eomma, aku sudah berubah. Aku juga sudah tidak membenci namja...aku bahkan sudah menerima appa bukan"
"..."
"Saat aku lulus aku akan kembali tinggal dengan eomma, aku janji"
"Ara, lakukan semaumu"
"Aku menyayangi eomma"##
"Kau benar-benar mau pindah ke BS?!" Teriak Sunny dan Yuri, saat ini mereka berada di atap sekolah
"Hmm"
"Kau gila!"
"Aku ikut"
"Aku juga"
"Kalian gila"
"Tentu saja kami harus mengikuti orang gila" Sungmin mendengus
"Rambut panjang mu bagaimana?" Sungmin menarik Surai Yuri
"Appo ya!" Yuri mengusap rambutnya, rambut yang sangat dia rawat...sayang sekali kalau harus dipotong habis.
Yuri menatap Sunny"Lagipula kalian akan tetap terlihat seperti yeoja"
"Kau juga"
"Ani, aku hanya akan terlihat imut"
"Ya!"
"Lagipula bagaimana cara kalian menutup dada besar kalian" Yuri dan Sunny spontan menatap dada mereka lalu dada Sungmin sebelum mendengus
"Kau pikir dadamu kecil hah" Yuri meremas dada Sungmin yang dibalas pukulan "aku bahkan bisa merasakannya" Sungmin memutar bola matanya malas saat kedua temannya tertawa
"Itu gampang, bukankah dulu aku pernah melakukannya"
"Dulu kau masih JHS dan dadamu masih rata" Sunny dan Yuri tertawa membuat Sungmin mendengus"Lagipula bagaimana bisa Imo setuju, apa Imo tidak takut anaknya akan membantai sekolah namja itu" Yuri mengusap kepalanya yang dipukul Sungmin
"Kau meragukan ku?"
"Ani" Sunny mengusap kepala Sungmin "Lee Sungmin sudah berubah, asal mereka tidak cari gara-gara"
"Ani, aku tetap akan diam meski mereka mencari gara-gara"
"Mwo!/Mwo?"
"Aku sudah berjanji dengan eomma"
"Kau bahkan masih memukul ketua keamanan sekolah kita" Sungmin memutar bola matanya malas "itu karena dia dan temannya mengeroyok kalian"
"Itu karena aku menolak perasaannya"
Ucap Yuri
"Tapi waktu itu kau juga tidak perlu menendang kemaluan dan memukul hidungnya kan"
"Karena dia membuatku kesal" sunny dan Sungmin saling menatap sebelum menggeleng."Jadi...kau ingin meninggalkan kami"
"Kalian bisa sesekali berkunjung ke Seoul, lagipula ini juga kesempatan ku untuk membuat eomma menjalani kehidupan yang diinginkannya"
"..."
"Kami akan merindukanmu"
"Kalian bisa sebulan sekali ke Seoul"
"Kau pikir kami kaya"
"Aku akan meminta appa untuk membelikan tiket untuk kalian"
"Hais kau ini"Thanks
Sori typo

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Secret
RomanceSungmin baru keluar dari dalam toilet saat melihat Kyuhyun yang bersandar di dinding, dengan masa bodoh dinyalakan keran air untuk cuci tangan "Apa yang membuatmu sekolah disini Lee Sungmin" "..." "Ingin mengubah gender dan menjadi seorang namja" "...