"sebentar lagi kita sampai , kak mau kau menangis darah dia tidak akan bangun lagi , sebaiknya ikhlaskan saja "
Ucap tsireya sembari mengendarai Ilu milik kakaknya.
"Diamlah"
Tidak terasa mereka sampai di desa dan kedatangan mereka disambut oleh semua penduduk.
Ao'nung beranjak dari sampan sembari menggendong jasad Li'erna.
Mereka berdua langsung menuju rumah Li'erna.
Setelah sampai di rumah Li'erna , Ao'nung langsung memanggil siapapun yang ada di dalam.
"Oh , dirimu "
Ternyata saat itu hanya ada lolo'ma dirumah.
"Aku sudah menemukan nya , tapi entah kenapa aku merasa kesepian"
Lolo'ma yang biasanya tidak bisa akur dengan Ao'nung malah memeluk Ao'nung.
"Tidak apa-apa , kita sama-sama kehilangan , yang aku miliki sekarang hanya ibuku , jangan sampai dia stres karena kepergian Li'erna"
"Tidurkan dia di kasurnya , aku akan segera memakamkannya "
Ucap lolo'ma menenangkan ao'nung.
"A-anu , apa boleh jika aku yang memakamkannya ?"
Tanya ao'nung
"Tanya saja dengan ibuku "
"Baiklah"
Mereka menunggu Rui'ye pulang , sembari menunggu , mereka menyiapkan keperluan untuk memakamkan Li'erna.
"Oh putriku..."
Karena ibu Li'erna tiba tiba datang sambil menangis , lolo'ma, Ao'nung dan tsireya langsung menengok ke arah Ibu Li'erna.
"Ibu..."
Lolo'ma melihat ibunya tidak tega langsung memeluk nya .
"Saya turut bersuka cita atas kepergian anak anda "
Ucap tsireya
"Anu Bu , maaf jika tidak sopan , tapi apa bolehkah jika saya yang memakamkan putri anda ? "
Tanya ao'nung
"Li'erna selalu bercerita tentang dirimu , yang selalu dia bicarakan bahwa ao'nung adalah anak nakal tetapi baik hati , katanya kau selalu memberikan barang pada nya , ketika dirimu memberikan barang untuknya dia selalu langsung memakai nya "
"Saya tau bahwa kau memutuskan hubungan dengan Li'erna bukan karena kemauan mu "
"Baiklah saya ijinkan"
Jawab ibu Li'erna.
Ao'nung yang mendengar jawaban itu tentu saja merasa lega .
"Terimakasih atas ijin yang anda berikan "
"Baiklah ayo kita segera memakamkannya"
Lontar Rui'ye selaku ibu Li'erna.
Jasad Li'erna diantar ke tempat dimana terdapat Anemon yang biasanya dipakai untuk makam.
"Huh"
Setelah sampai di tempat itu , ao'nung langsung menggendong jasad Li'erna dan melepaskan nya untuk terakhir kali , seketika Anemon laut langsung memeluk jasad lierna.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Li'erna Tu Ava'lu•
Romantik"Hei , kenapa dunia tidak pernah adil ? " "Kenapa hidup ku sesial itu ? , Apa aku tidak akan pernah bisa memilikinya ?"