Kian hari tubuh ao'nung makin kurus tapi untunglah dia masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Pada suatu hari Tsireya dengan adik bungsunya Riel sedang mencari kerang , tetapi tiba-tiba terdengar dentuman keras di dekat mereka.
Tsireya pun naik ke permukaan untuk melihat apa yang terjadi.
Betapa kagetnya Tsireya ketika melihat kapal milik sky people.
Ia langsung menggendong adiknya dan mengendarai Ilu nya , namun sungguh malang nasib mereka , pelarian mereka di ketahui oleh sky people dan para sky people langsung menangkap mereka berdua .
Kabar ini langsung sampai ke telinga tonowari dan dia langsung memerintahkan untuk berperang .
Ao'nung yang mendengar kabar itu juga tidak terima bahwa kedua adiknya telah di culik.
"Sial"
Ia langsung mengendarai skimwing miliknya .
"Aku harus bertindak tepat , aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayangi lagi" (dalam hati)
Seketika para prajurit menembakan tombak mereka .
Sementara sky people sibuk melawan para prajurit , ao'nung mengendap ngendap ke tempat dimana Tsireya dan Riel di sandera .
"Aonung!"
Panggil Riel
"Jangan keras keras , mereka di dekat sini "
Aonung langsung melepaskan ikatan mereka dan menyuruh mereka untuk segera pergi.
Sementara mereka pergi ao'nung diam diam mengambil senjata api milik salah satu sky people yang tewas karena tertusuk tombak.
Ao'nung diam diam menembak satu persatu dari mereka .
Namun sayang nya Ao'nung tidak memperhatikan keadaan sekitar .
Ada sky people Yang sedang mengawasi dia dan siap untuk menembak nya.
"DORRR"
ao'nung langsung terjatuh lemas karena tertembak .
Tapi entah bagaimana ternyata Tonowari dan Ronal menghampiri anak anaknya untuk melihat apa yang terjadi.
Tapi sungguh hancur hati mereka berdua ketika melihat putra sulung mereka sudah lemas dan bersimbah darah.
"Astaga ao'nung !"
"Oh putraku apa yang terjadi dengan mu "
Mereka berdua langsung menggendong ao'nung untuk dibawa ke desa .
Tsireya dan Riel ternyata sudah berada di desa dan sedang mengobati luka mereka .
Alangkah terkejutnya Tsireya melihat kakaknya sudah sekarat akibat tembakan itu .
"Riel tolong ambilkan obat untuk Ao'nung"
"Tsireya tolong tekan bagian dada Ao'nung yang tertembak"
Ronal panik hingga gegabah karena dia adalah putra sulung nya .
Tiba-tiba Ao'nung sadar dan memegang tangan Tsireya.
Lalu dia berkata..
"Tidak perlu , sebentar lagi aku akan bertemu dengannya , tolong jaga diri kalian baik baik"
Ao'nung mengucapkan kata-kata itu sangat sulit , suaranya terputus putus karena sudah tidak kuat menahan sakit .
"Dia ? Siapa ? Tolong jangan buat kami khawatir...."
Jawab tsireya
"Li'erna......"
Tak lama setelah mengucapkan itu Ao'nung pun menghembuskan nafas terakhir nya.
Tsireya yang mengetahui kakaknya sudah tiada langsung memeluk tubuh nya dan menangis sejadi jadinya.
Ronal yang sedang membuatkan obat untuk Ao'nung pun langsung menghampiri mereka dan melihat apa yang terjadi.
Tubuh Ronal seketika lemas dan dia terjatuh.
Tubuhnya seakan-akan kaku , dia merangkak menghampiri tubuh putra nya yang sudah tidak bernyawa.
Ronal langsung memeluk tubuh putra nya dan menangis sejadi jadinya.
"Oh putraku....."
"Secepat ini kau meninggalkan kami""Tsireya beritahukan pada ayahmu , kita harus segera memakamkannya"
Sementara Tsireya memberitahukan pada ayahnya
Ronal dan Riel membersihkan sisa darah yang ada di tubuh mendiang Ao'nung.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Li'erna Tu Ava'lu•
Romance"Hei , kenapa dunia tidak pernah adil ? " "Kenapa hidup ku sesial itu ? , Apa aku tidak akan pernah bisa memilikinya ?"