Renungan

78 4 0
                                    

"haaa , ao'nung , sudah kuberi tahukan padamu bahwa ayah sudah menyiapkan pasangan untuk mu , kenapa kau masih berhubungan dengannya?"

"Ao'nung sesekali janganlah buat kami kecewa "

Ucap seorang olo'eyktan bernama tonowari

"Maaf ayah tapi aku benar-benar mencintainya "

Jawab Ao'nung

" Haa yasudahlah , aku akan memberi batas waktu hingga minggu depan , jika kalian masih belum berpisah , ayah tidak segan segan berbuat kasar padanya "

" Ayah aku tau tujuan mu memilih kan ku wanita itu , tapi jangan sampai kau menyakiti Li'erna "

"Ayah maaf , aku pergi dulu "

Ao'nung pergi meninggalkan ayah nya , dia menuju tempat rahasia yang hanya dirinya dan adiknya tahu .

Disana ao'nung benar benar menjadi pria yang lemah , dia menangis. Kadang sesekali dia bergumam .

"Kenapa dunia tak pernah adil untuku ? "
"Kalau aku tidak di takdir kan bahagia , kenapa aku masih disini ? "

Setelah puas mencurahkan perasaan nya itu , dia pergi ke pantai untuk menemui teman teman dan adiknya .

"Hei kak , kenapa kau lama sekali ? "

Tanya adiknya tsireya

"Maaf"

Jawab Ao'nung

Tapi tsireya ternyata menyadari bahwa kakaknya baru menangis

"Em , kak ? Boleh temani aku sebentar ? "

"Ya " jawab Ao'nung sangat singkat .

Setelah sampai di tempat rahasia itu tsireya langsung berkata pada kakaknya .

"Kakak , aku tau kau sangat sedih , aku tadi tidak sengaja mendengar percakapan mu dengan ayah " .

Mendengar adiknya berkata , ao'nung langsung menaruh kepalanya ke bahu adiknya , sembari memeluknya .

"Eh , kak ? "

Ternyata ao'nung menangis mendengar kata-kata adiknya .

" Kak tidak hanya kau , aku juga menyayangi kak li'erna , semoga hal baik selalu datang "

Ucap tsireya sembari menenangkan kakaknya .

•Li'erna Tu Ava'lu•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang