✎ «3» ✎

14 8 20
                                    

✎★✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎★✎

Masih di kantin, Karius bersama Arkan dan Shion menghabiskan makanan mereka. Tidak ada dari mereka yang mengobrol, sampai Arkan memulainya duluan. "Kar, tadi yang deketin lo, Aden 'kan?"

"Iya."

"Dia udah jadian 'kan, sama Yuna?"

"Tau dari mana lo?"

"Kemarin gue liat Aden nganterin Yuna pulang, Yuna meluk Aden erat banget."

"Kita kapan ya?" tanya Karius.

"Lo sama Bia nggak ada perkembangan apa-apa, gimana kalo dimulai dengan ajakan sederhana? Misalnya ajakin dia jalan-jalan, yang bisa bikin dia seneng."

"Gue pernah ngajakin dia nonton, tapi ditolak."

"Kalo nggak dicoba, kita nggak akan tau hasilnya. Cewek itu, butuh kepastian dan kenyamanan." Karius terdiam mendengar kata-kata Arkan.

"Ceweknya 100% nggak peka." Sahut Shion

✎★✎

Di kelas, Anabia bersin dan mengagetkan Olivia. "Tau nggak? Kalo kita bersin, berarti ada yang mikirin kita."

"Orang gabut mana yang mikirin gue siang-siang gini?"

"Pasti Karius."

"Padahal gue nggak ada masalah sama dia."

"Lo emang nggak peka orangnya."

"Lo daritadi ngomongin itu mulu, capek dengernya." Anabia mengambil headset-nya di dalam tas dan memasangnya, lalu menyetel lagu-lagu kesukaannya. Jika Anabia mendengarkannya di dalam kamar, sudah pasti dia akan bernyanyi dan berdansa. Tapi karena sedang di kelas, dia hanya menggoyangkan kepalanya.

✎★✎

Karius dan teman-temannya sampai di kelas, mereka melihat Anabia sedang membuang sampah. Arkan dan Shion mengabaikannya, tapi tidak dengan Karius. Dia mendekatinya dan berdiri 1 meter di depan Anabia, dengan wajah serius. "Bia, Minggu ini lo sibuk nggak? Gue mau ngajakin lo jalan-jalan, nanti gue jemput."

"Nggak bisa, gue harus jaga rumah." Dengan hati kecewa, Karius meninggalkan Anabia dan masuk ke kelas duluan.

✎★✎

Kelas 12 IPS 1 sedang menghadapi pelajaran matematika, suasananya mengantuk. Termasuk Karius dan Shion, mereka hanya jago pelajaran matematika, tidak termasuk menyukainya. Anabia meletakkan kepalanya di meja dan menutupinya dengan mendirikan 1 buku agar tidak ketahuan sedang tidur, wajahnya menghadap ke arah Olivia yang juga dalam keadaan ngantuk.

"Gue baru sadar kalo sekarang, elo berangkat sekolah lebih awal dari biasanya, kenapa?" Anabia mengawali obrolan.

"Udah 2 Minggu lalu sih, ini juga terpaksa, tau."

Sirkel Gabut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang