9 • new things

52 24 0
                                    

Emang nggak ada yang salah dari kata-katanya gadis yang bernama Arabella Yollanda. Tapi masa iya harus uring-uringan dulu di kasur sambil mikir 'gue harus ganteng dulu, kah, biar disukai sama itu cewe?'.

Sampe-sampe Yulita mau minjem duit buat top up shopeepay yang duitnya kurang dua ribu jadi maju mundur di depan kamar Arka.

Soalnya bingung sendiri, katanya Arka nggak suka musik korean band dan suka ngatain 'plastik', tapi sekarang malah nyetel lagu congratulation punya Day6 dengan volume tinggi. Yulita yang notabennya adalah Myday aja sampe budek sendiri.

Yulita sih mikir kalo Arka habis diputusin sama pacarnya, tetapi kalo dipikir lagi—biasanya Arka selalu ngenalin ceweknya ke Yulita dan berhubung akhir-akhir ini kakaknya nggak berisik soal cewek, maka Yulita bisa menebak kalo Arka memang lagi gabut aja. Soalnya Arka kalo gabut suka ngeselin.

Tapi sekali lagi, masa gabut sampe semingguan lebih? Dari pagi sampe malem, nyetel lagunya kalo nggak congratulation English version ya Korean version. Gitu aja terus.

Yang paling parah, sih, Arka pernah sekali itu nyusup ke kamar Yulita mau minta rekomendasi drakor sad ending dimana gadis itu masih rebahan sambil ngakak sendiri gara-gara ada sender ngirim di base twitter soal video viral lagi zoom si Imroatus yang nggak tau cara ganti filter alien.

Serius. Yulita paling kesel kalo lagi enak-enaknya ketawa malah disuruh mikir buat rekomendasi drakor sad ending. Soalnya Yulita seringnya nonton yang romance - comedy dan berujung happy ending. Jadi, mau nggak mau, Yulita jawab sekenanya 'Replay 1988', soalnya Yulita tim Jungpal.

Terus hari ini Arka baru mau keluar kamar ketika Rena selesai bikin bolu kukus pake bahan dasar Oreo yang masih collab sama Blackpink. Katanya abis lihat tutorial di YouTube, jadi Rena kepikiran buat ini.

Tepat di ruang keluarga, Rena menaruh piring berisi bolu kukus sembari menekan remote televisi dan menonton acara gosip di jam sembilan pagi. Terus sambil nonton, biasanya Rena mendadak jadi komentator terbaik seluruh dunia gara-gara julid soal selebriti yang bersangkutan.

Sementara Yulita mah ogah-ogahan sambil pantengin menfess instagram yang siapa tau ada yang notice nama dia di sana. Lalu Arka duduk selonjoran, menyandarkan punggung ke kaki sofa sambil ngemil bolu kukus yang hampir setengahnya mau habis.

"Oh, iya. Tadi Bunda nyisihin buat tetangga sebelah. Soalnya Bunda lupa nutup jendela, jadi kayaknya aroma bolunya bisa nyampe ke rumah sebelah," Rena menepuk pundak anak lelakinya, "nanti kamu kasih bolu ke keluarganya Ara, ya. Sambil minta respon, siapa tau Bunda bisa buka toko roti."

Dalam hati Arka sebenarnya sudah misuh-misuh duluan karena bakal ketemu sama Ara. Padahal, pas di sekolah—Arka selalu punya effort buat menghindari Ara. Seolah lelaki ini memiliki radar kalo sepuluh meter di depannya ada sosok Ara di sana, terus Arka bisa menjauh.

Yang kadang kalo papasan di koridor, Arka selalu ngumpet di kelas yang berdekatan, pura-pura ngobrol sama tukang ambil sampah, atau jalan nempel di dinding.

Kayak ... Ara kalo bisa teriak juga bakal ngomong "LO KENAPA, SIH?!". Jenis kata tanya 'kenapa' yang sewaktu-waktu Ara merasa muak melihat tingkah konyol Arka. Iya, tahu, Arka emang suka nggak jelas, tapi—udah, lah. Ara juga capek lama-lama.

Akhirnya Arka nurut juga karena nggak mau disebut sebagai anak durhaka gara-gara males nganterin bolu kukus ke tetangga sebelah —soalnya masih mau dengerin lagu congratulation.

Arka yang males-malesan keluar rumah dengan memakai sandal pompom warna pink milik adiknya karena saking malesnya, jadi bodoamat. Tangannya penuh sama kotak Tupperware medium warna ungu berisi bolu kukus. Terus ngacir ke rumah sebelah sembari misuh-misuh dalam hati.

Tapi pas sampe di rumah Ara yang kayaknya ke kunci dari dalem, membuat garis kerutan di dahi semakin tampak jelas, apalagi bunyi piring-piring pecah membuat Arka semakin yakin bahwa pemilik rumah ini memang sedang tidak baik-baik saja.

"Iya. Aku tahu kalo kamu nikahin aku biar keluarga kamu nggak ngerasa malu gara-gara udah nyiapin semua acara pernikahan tapi gagal karena Almarhumah Kak Nanda meninggal H-2. Jadi, alternatifnya kamu nikahin aku, karena aku adiknya Kak Nanda. Tapi please ... yang jadi pusat dunia itu bukan cuma kamu doang, yang punya perasaan bukan cuma kamu doang, dan yang bisa bentak juga bukan cuma kamu doang, Ram."

"Let's stop here. Biar pengacara aku yang ngurus."

"Cerai? For what?" Terdengar tawa sumbang dari balik pintu, "and then ... about Arabella? Kamu lupa kalo dia juga anak kamu?"

"Aku nggak bakal ambil hak asuh Ara, jadi kamu boleh ambil dia."

Seketika tangan Arka terkepal untuk beberapa saat. Lalu pada akhirnya —

"Okay. Jangan harap bisa ketemu Arabella after we stop it. This annoying."

Pandangannya jatuh pada sepasang sepatu sandal warna biru langit yang berada tak jauh di belakang Arka. Gadis itu menatapnya datar, bersamaan dengan Bu Galuh baru saja mengusung barang belanjaan dari becak.

"Lo ngapain ke sini?"

Bu Galuh yang menyadari keberadaan Arka lantas tersenyum senang, "Eh, ada Mas Arka di sini. Mau ngajak jalan-jalan Mbak Ara lagi, nggih?"

"Bu, belanjaannya taruh di dapur aja. Aku mau masuk kamar," Ara berjalan masuk ke dalam rumah melewati Arka yang sedari tadi terdiam kaku di sini.

Punggung mungil itu sudah menghilang. Namun ketika Arka tengah menatap daun pintu kecoklatan itu lamat-lamat, Bu Galuh memanggilnya dengan suara medok khas orang Tegal.

"Mas Arka mau masuk dulu, ndak?"

Arka menggeleng sembari tersenyum hangat, "Ini ada titipan dari Bunda, bolu kukus. Buat dimakan bareng-bareng. Bunda emang bikinnya dikit, sih, tapi semoga kalian suka, ya. Kalo begitu, Arka balik ke rumah dulu, ya, Bu."

Setelah izin, Arka melangkah keluar menuju gerbang. Namun, sejatinya Arka tidak pernah merasakan keluarga yang berantakan, entah kenapa dirinya ikut merasa hancur. Lalu, bagaimana cara gadis itu melalui semuanya setiap hari?








tbc

everyday [yoon jaehyuk x winter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang