10. Just Say Im Jelaouse

104 4 0
                                    

Jaemin merebahkan dirinya diatas sofa. Sudah sangat lama dirinya tidak bersenang-senang hingga larut begini. Dan ia juga heran kenapa adiknya ini mau menemani dirinya hingga larut begini! Setahu dirinya, adiknya ini tidak akan mau menemani dirinya hingga 2 jam lebih! Batas maksimumnya itu hanya 2 jam! Selebihnya, ia akan memberikan beribu alasan untuk membebaskan dirinya dari dirinya.

*drtdrt* ponsel berdering, dengan langkah malas ia mengangkat telepon tersebut.

Ya, Giselle?

Aku berpacaran dengan Haechan.

(Mendengar perkataan temannya, membuat ia terbangun dari tidurnya)

Wah! Benarkah? Bagaimana bisa? Managermu serta managernya dia sudah menyetujuinya?

Tidak! Kami belum bilang kepada manager kami masing-masing. Kami memutuskan untuk berpacaran secara diam-diam.

Wah selamat ya. Akhirnya impianmu terwujud untuk pacaran dengan laki-laki bermarga Lee itu. Hati-hati! Jangan sampai ketahuan awak media! Terutama dakjalnya korea, distpach.

Iya. Tenang saja, aku tidak sebodoh dirimu. Kau cepat menyusul dengan Jeno ya! Kutunggu!

Ck! Aku tidak ada apa-apa dengannya!

Yayaya! Terserah kau saja!

Setelah mengatakan itu, Giselle langsung menutup sambungannya secara sepihak. Jaemin sendiri hanya menghela nafasnya, dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya yang begitu random.

Malam-malam menelepon dirinya hanya untuk memberitahukan ini? Sungguh! Sangat-sangat tidak penting! Tapi ia bersyukur juga sih, lalau temannya ini masih membagi cerita kepada dirinya.

Baru saja ia ingin masuk kedalam kamar, pintu rumahnya berdering. Dengan rasa malas yang sudah tertimbun, ia berjalan menuju pintu dan membukanya. "Loh, Mark? Kenapa kau kesini malam-malam? Masuk dulu!" Titah Jaemin, yang langsung membawa pria bermarga Lee ini masuk.

Jaemin sangat takut jika ada sasaeng or awak media yang mengikuti pria ini. Bisa tidak tenang hidupnya.

"Maafkan aku karena malam-malam kerumahmu." Sesal Mark, yang saat ini sudah duduk disofanya bersama dirinya.

Jaemin mengangguk lalu tersenyum. Ia segera mengambil beberapa minuman serta makanan untuk Mark dan dirinya, lalu duduk disampingnya. "It's oke. Tidak apa, aku hanya heran saja. Managermu tidak mencarimu?" Tanya Jaemin.

"Tidak. Manager memberi kebebasan satu hari untuk kami sebelum comeback. Tadi setelah latihan, diriku pergi ke club sahabatmu. Tapi, ketika aku mau pulang, asramaku sudah dikunci. Bibi asrama serta temanku disana sudah pada tidur. Ponselku mati, dan dompetku hilang entah kemana. Mungkin besok aku akan meminta manager mengurusnya." Jelas Mark.

Jaemin mengangguk, lalu menepuk punggung pria yang ada di sampingnya secara perlahan. "Tak apa! Kau bisa menginap disini. Aku masih punya kamar kosong. Btw, kau sudah makan? Mau kupesankan makan?" Tawar Jaemin yang sudah siap memegang ponselnya, untuk memesan.

Mark menggeleng. "Tidak usah. Kasihan kalau malam-malam delivery." Tolak Mark.

"Oke kalau gitu. Kau suka Ramyeon? Akan ku masakan untukmu!" Seru Jaemin yang ada dikitchen bar.

Mark yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam. Ia mengikuti Jaemin dan duduk di pantry. "Memangnya kau bisa memasak?" Tanya Mark, mengusir keheningan di antara mereka.

Jaemin mendecak. "Ck! Kalau hanya masak ramyeon, aku bisa! Jangan meremehkan aku, Mark Lee!" Peringat Jaemin.

Mark terkekeh lalu mengangguk. "Araseo araseo! Uri Jaemin Jjang!" Seru Mark, sambil mengacukkan jari jempolnya, dan senyuman manisnya yang menjadi kesukaan Jaemin.

YOUR CARRIER OR YOUR RELATIONSHIP - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang