Setelah pemotretan hari ini berakhir, Jaemin akhirnya bisa bernafas dengan lega, dan mulai mengganti bajunya diruang ganti.
"Yak!" Pekik Jaemin yang sangat kaget, disaat ia melihat Jeno, yang tidak sopannya masuk kedalam ruang ganti miliknya. Untung saja ia sudah mengganti bajunya dan bergegas keluar.
Mendengar wanita yang ada dihadapannya ini menjerit, Jeno langsung menutup mulut sang wanita dengan tangannya. "Ssstt. Diluar ada Mark. Aku tidak mau melihat dirimu dengannya." Bisik Jeno, yang membuat wanita yang ada di hadapannya ini semakin meronta.
Demi apapun, Jaemin tidak bisa bernafas dengan benar, karena tangan pria yang ada di hadapannya ini terlalu menutup mulutnya dengan keras. Dan karena ia takut dirinya pingsan, ia langsung mengigit tangan pria yang membekap mulutnya ini, dan membuat sang empuh meringis kesakitan.
"Aku tidak bisa nafas!" Maki Jaemin, seraya memukul tubuh pria yang ada di hadapannya ini, melampiaskan segala kekesalannya, yang sedari tadi ia tahan, demi yang namanya profesionalitas.
Sedangkan Jeno yang diperlakukan seperti itu, ia hanya bisa meringis, dan mencoba melindungi tubuhnya dari serangan maung.
"Kau gila?! Kalau aku ma--"
*cup!* Jeno yang langsung mengecup bibir Jaemin, selepas berhasil mengunci pergelangan tangan mungil milik wanita ini, yang terus memukuli dirinya. Tak hanya kecupan, ia juga melumat dan menjelajahi rongga mulutnya Jaemin, yang membuat sang empuh makin kehabisan nafas karena ulahnya. Tak hanya itu, tangannya juga mulai nakal.
*krit!* Jaemin yang memutuskan untuk menggigit bibir bahwa Jeno, agar pria ini melepaskan pangutan mereka berdua. Setelah pangutannya terlepas, ia mulai keluar dari ruang ganti, meninggalkan Jeno yang sedang meringis. "Dasar, Lee Mesum Jeno! Kapan ini berakhir?! Kenapa aku harus bertemu dengannya?!" Maki Jaemin di sepanjang jalan.
"Hai, Jaemin." Sapa seorang laki-laki, dengan senyuman manis miliknya yang bertengger diwajahnya. Sedangkan ia yang melihat senyuman manis milik Mark, tanpa sadar turut membalas senyuman itu.
"Kau sudah selesai? Mau makan malam denganku?" Tawar Mark.
Baru saja Jaemin ingin menjawab. Jeno dengan lantangnya menjawab ucapannya dengan wajah datarnya, seraya menghampiri dirinya dan Mark. "Kami akan pergi ke SY Coorporation, Mark." Ujar Jeno.
Mark yang mendengarnya, ia langsung mengerutkan dahinya bingung. "mau apa kalian kesana?" Tanya Mark yang sangat penasaran.
"Tadi, Yoona Ajumma memberitahu diriku, bahwa aku dan dia akan bercollaborasi lagi, untuk brand ambassador make up milik SY Coorporation." Jawab Jeno.
"Yasudah ya, Mark. Aku dan Jaemin berangkat. Sampaikan pada member lain, terutama kepada Jisung yang notabennya teman sekamarku. Bilang kepada dirinya, jangan menunggu diriku pulang." Tambah Jeno, lalu membawa wanitanya pergi dari hadapan temannya.
Jaemin yang tiba-tiba ditarik, ia hanya bisa memasang muka kebingungan, dan tak lupa membungkuk, serta memberikan senyuman untuk pria bermarga Lee ini. Ia merasa tidak enak karena meninggalkan pria ini tanpa membalas ajakannya.
Setelah berada di basement Sm Entertaiment, ia berusaha melepaskan cekalan tangan besar milik Jeno. "Yak, Jeno-sii! Lepaskan tanganku!" Pinta Jaemin.
"Jeno!"
"Jen!"
"Nono!"
"Lee Jeno!"
"Aw!" Ringisan yang keluar dari mulut Jaemin, karena merasakan sakit diarea pergelangan tangannya, akibat Jeno yang menggengamnya terlalu erat.
Jeno yang mendengar Jaemin meringis kesakitan, ia segera melepaskan cekalan tangannya, dan mulai memeriksa pergelangan tangan kecil milik wanita ini, seraya mengucapkan kata Maaf. "Maafkan aku! Sungguh, aku tak bermaksud melukai dirimu! Ayo kita kerumah sakit!" Ajak Jeno, lalu memasukkan Jaemin kedalam mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR CARRIER OR YOUR RELATIONSHIP - NOMIN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK NOMIN (JENO X JAEMIN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPA...