Tahun demi tahun berlalu, tidak terasa Jenan sudah berumur 8 tahun. Sekarang Jenan sudah bersekolah, tentu selviel semakin keras dalam mengajarkan Jenan untuk menjadi dewasa.
"Jenan!! Kamu harus peringkat satu atau bunda usir dari rumah"
Mendengar hal tersebut, Jenan ketakutan. Dia terus belajar tanpa henti dari siang sampai malam. Karena usahanya yang keras, Jenan menjadi terkenal di lingkungan sekolah.
"Jen, jen ayo jadi temanku"
"Jenan, aku punya makanan. Ayo makan bareng"
Dan banyak lagi tawaran mereka yang ingin menjadi teman Jenan di kelasnya. Namun Jenan menolak, kenapa dia menolak? dia takut pada bundanya. Bundanya melarang keras Jenan berteman dengan siapapun kecuali dengan orang yang memiliki marga terkenal.
Jenan sendiri sekolah di SD Anaha, sekolah anak berkebutuhan khusus. Karena sikap Jenan yang pilih - pilih teman, Jenan mulai dijauhi dan terkadang mendapat banyak makian. Mulai dari fisik, sikap bahkan bundanya.
"Anak buta, sombong, haram lagi wkwkwk"
"Wuuu anak sombong"
"Dasar anak wanita penghibur"
Jenan yang tidak terima, segera mencari sumber suara orang tersebut lalu memukul orang yang menyebut bundanya wanita penghibur. Suasana kelas menjadi ramai, banyak yang tertawa banyak juga yang bersorak. Tiba - tiba datanglah guru yang mengajar dan langsung melerai kedua anak tersebut.
Jam pulang sekolah pun tiba
Orang tua Jenan dan temannya (Fatih) dipanggil ke ruang BK. Guru menjelaskan bahwa Jenan dan Fatih bertengkar lalu menasehati kedua anak tersebut untuk tidak bertengkar lagi. Kedua anak itu hanya mengangguk.
Sesampainya di rumah, Jenan dipukul oleh Selviel sampai terjatuh.
"Bodoh, aku memintamu belajar dengan benar bukan bertengkar"
"Maaf bundaa, aku cuma membela bunda"
"Tch, aku harap kau jadi lebih baik dan aku mulai muak denganmu"
Selviel meninggalkan Jenan yang menangis karena merasa bersalah
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom - Seulgi
FanfictionKisah seorang single mom yang harus menafkahi anak berkebutuhan khusus yang dia adopsi dari panti asuhan