3

142 19 0
                                    

Meski terkadang kasar pada Jenan, Selviel masih sayang pada anaknya. Dia merasa bersalah telah memukul anaknya. Sebagai penebusan maaf, Selviel mengajak Jenan ke suatu restoran kesukaan mereka berdua.

 Sebagai penebusan maaf, Selviel mengajak Jenan ke suatu restoran kesukaan mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenan hanya diam dan mengangguk ketika ditanya. Selviel memutuskan menuntun Jenan ke meja.

"Jenan, maafin bunda soal tadi ya?"

"Iya bunda, maafin Jenan juga ya"

Selviel tersenyum lalu menyuapi Jenan. Disaat mereka berdua fokus, Selviel tiba - tiba melihat ada keluarga Varsids di restoran dan dikawal oleh beberapa pengawal.

 Disaat mereka berdua fokus, Selviel tiba - tiba melihat ada keluarga Varsids di restoran dan dikawal oleh beberapa pengawal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marko Varsids (putra pertama) & Jeffry Varsids

Marko Varsids (putra pertama) & Jeffry Varsids

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosa Varsids (istri)

Selviel tentu sudah menyiapkan beberapa senjata untuk melumpuhkan pergerakan Jeffry. Dia membayangkan jika dia menangkap Jeffry sekarang, maka dia akan bebas dari tugas. Bayangannya disadarkan oleh Jenan.

"Bunda, mana makanan Jenan" Selviel langsung menyuapi Jenan lagi.

"Jenan, bentar ya. Bunda mau ke toilet. Jangan kemana-mana ok?" Ujar Selviel dan mendapatkan anggukan dari Jenan. Selviel segera pergi menuju meja keluarga Varsids. Namun dihalang oleh pengawal keluarga Varsids

"Stop, anda ada perlu apa?"

"Saya ingin bertemu dan menyapa tuan Varsids"

"Maaf, tidak bisa. Anda bukan tamu penting"

Merasa tidak ada cara lain, dia memutuskan kembali ke meja makannya. Setidaknya dia sudah tau pengawal yang menjaga Jeffry.

Sesampainya di rumah..

Jenan kembali ceria seperti biasanya dan tidak murung seperti tadi. Bahkan dia banyak bercerita tentang banyak hal. Selviel dan pengasuh Jenan hanya tersenyum.

Setelah mengantar Jenan ke kamar, Selviel mengajak Pengasuh Jenan (Yerima) untuk ngobrol di ruang tv.

"Yerima, jika tugasku sudah selesai tolong bawa dan rawat Jenan oke. Aku bukan bunda yang baik buatnya"

"Nyonya yakin? Jenan hanya butuh bundanya yaitu anda, nyonya"

"Saya yakin, Yerima. Tolong ya"

Setelah berbincang, Selviel menuju kamar Jenan lalu menidurkan diri disebelah Jenan dan memeluknya.

"Jenan, maafin bunda"

TBC.

Single Mom - SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang