Maaf baru update, saya begitu sibuk
Sibuk dalam kebuntuan :D
Enjoy!.
.
."Ada apa sayang? kenapa lari terburu-buru"
"Sayang-sayang, aku bukan istrimu, Jovan! Aku bertemu anakku. Aku tidak bisa, aku tidak mau dia menderita lagi"
Jovan hanya mengangguk, lalu mereka berdua pergi menuju suatu tempat.
Disisi lain..
Jenan hanya termenung melihat jendela. Dia mengingat kejadian tadi. Dia hanya menghela nafas. Dia memegang kalung salib yang diberikan Selviel.
"Bunda, kangen"
Rosa masuk ke kamar Jenan. Dia melihat putranya yang sedang termenung. Dia segera mendekat.
"Bunda tau kamu sedih karena tadi, tapi ayolah lupakan orang itu"
"Yang bunda sebut orang adalah orang yang memungutku saat kalian membuangku. Jadi diam saja selagi aku menghormatimu"
Rosa hanya menghela nafas lalu pergi dari kamar Jenan.
Jenan mengambil jaket dan bergegas untuk pergi keluar dari rumah karena dia sangat kesal saat ini.
Di luar rumah...
Jenan memasukkan tangannya ke dalam jaketnya karena cuacanya sangat dingin hari ini. Dia memutuskan untuk pergi ke supermarket dan membeli coklat hangat. Dia duduk dan menatap jalan yang sepi.
Dia melihat Selviel yang sedang berbelanja di supermarket. Ketika Selviel keluar, Jenan menahannya. Selviel terkejut dan berusaha melepaskan namun tetap ditahan oleh Jenan.
"Apa yang kau inginkan, Jenan"
"Bunda, Tinggalah bersamaku. Aku mohon"
"Maaf nak, bunda tidak bisa. Bunda hanya ingin Jenan jalani hidupmu dengan keluarga aslimu. Bunda harus pergi"
"B-baiklah, tapi bolehkah aku memeluk bunda untuk terakhir kalinya?"
Selviel mengangguk dan memeluk. Mereka saling berpelukan hingga ada yang memanggil Selviel. Dia segera melepaskan pelukannya dan memberi salam perpisahan kepada Jenan.
Jenan hanya tersenyum, tidak apa-apa jika ini terakhir kalinya dia berinteraksi, dia masih mempunyai barang yang Selviel berikan.
"Bunda, terimakasih."
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom - Seulgi
FanfictionKisah seorang single mom yang harus menafkahi anak berkebutuhan khusus yang dia adopsi dari panti asuhan