Part 9 'PDKT Salah Langkah'

728 82 94
                                    

..…

….

..

.













































.

..

...

….

…..

Hari ini Jisung sudah kembali bekerja di daycare. Cuti yang diambilnya sampai dua hari karena Yeongho memintanya untuk menginap. Yeongho benar-benar tidak ingin lepas dari Jisung waktu itu.

Beruntung hanya cukup dua hari, Yeongho mulai mengijinkan Jisung pulang dan kembali kerja di daycare. Meski sebenarnya anak kecil itu sedikit terpaksa. Berkat Minho yang mencoba memberi pengertian pada putranya itu, akhirnya Jisung bisa kembali beraktifitas seperti biasanya.

Ya, itu sudah berlalu tiga hari yang lalu. Yeongho sudah kembali ke daycare dan menempel pada Jisung seperti biasanya. Tidak ada yang berubah, kecuali Yeongho yang semakin posesif pada Jisung.

Ketika Jisung ingin membantu anak lain untuk belajar, Yeongho akan menahannya. Bertanya hal yang sebenarnya dia sudah tau.

Yeongho itu anak yang cukup pintar. Pelajaran matematika dasar pun bisa di kuasai dengan cepat olehnya. Tapi, setiap Jisung mencoba pergi darinya, anak manis itu akan bertanya cara mengerjakan soal - yang cukup sederhana.

Tidak sekali dua kali. Hampir setiap Jisung ingin memeriksa anak-anak yang lain - yang mungkin saja kesulitan -, Yeongho akan menahannya dengan berbagai pertanyaan.

Beruntung, mbak-mbak disana memaklumi sikap Yeongho yang cukup posesif pada ‘kakak’nya itu. Jisung juga merasa lega meski sempat tidak enak hati karena dia tidak ikut membantu anak yang lain.

“Kakak,” panggil Yeongho di sela-sela istirahat dari jam belajar mereka. Anak-anak lain terlihat asik bermain dengan mainan mereka. Tapi tidak dengan Yeongho yang hanya duduk di dekat Jisung saat ini.

“Kenapa, Yeongho?” tanya Jisung dengan menoleh kearah Yeongho.

“Kakak udah punya pacar?”

Hampir saja Jisung tersedak ludahnya sendiri. Dia terlihat sangat terkejut dengan pertanyaan Yeongho. Tiba-tiba sekali menanyakan hal yang tidak seharusnya di tanyakan oleh anak sekecil Yeongho.

“K-kenapa tiba-tiba Yeongho nanya gitu?” tanya Jisung yang masih terkejut.

“Pengen tau aja. Kakak udah punya apa belum?” tanya Yeongho yang terdengar seperti desakan.

“Eum … be-belum?” Jisung sendiri ragu-ragu menjawabnya. Bukan karena dia sudah punya pacar. Lebih karena masih terkejut dengan pertanyaan Yeongho.

“Kenapa belum?” Yeongho terlihat sangat penasaran.

“Lagi … belum ada yang cocok? Ahaha, sebenernya kakak enggak terlalu bisa kalau urusan cinta. Kakak selalu kalah duluan sebelum maju.” ucap Jisung. Yeongho terlihat memiringkan kepalanya, bingung.

“Intinya, setiap kakak ada suka sama orang pasti orangnya udah jadian sama orang lain. Atau enggak orangnya udah ada pacar. Jadi kakak udah enggak ada kesempatan.”

Jisung mengulas senyum datar. Mengingat masa-masa percintaannya dulu membuatnya terlihat sedih. Selalu aja berakhir dengan dirinya yang belum melakukan apapun tapi sudah kalah telak lebih dulu.

“Kalau gitu kakak jadi pacarku aja.” celetuk Yeongho yang membuat Jisung tertawa.

“Kamu masih kecil, Yeongho. Kalau masih kecil belum boleh pacaran. Nanti kalau udah besar, udah selesai sekolah sampe kuliahnya, udah dapet kerja yang bagus. Baru Yeongho boleh cari pacar.” Jisung mencolek pelan puncak hidung Yeongho.

Dokter Duda || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang