Part 10 'Ayo Kita Main'

1.1K 78 31
                                    

..…

….

..

.









































.

..

...

….

…..

“Huft!”

Helaan napas Jisung terdengar begitu berat. Tanda jika dirinya sangat lelah. Sudah terhitung tiga hari dia libur dari daycare untuk mengurus projectnya. Beruntung Chan bisa memaklumi dan memberikan ijin libur padanya.

“Capek banget ngerjain ulang projectnya. Untung udah selesai banyak.”

Jisung melemaskan bahunya. Tangannya terasa sangat pegal karena terus menulis not-not nada dan juga lirik. Entah sudah berapa lembar yang dia tulis. Tapi itu berhasil membuat tangannya seakan mati rasa saking pegalnya.

“Jisung?”

Si tupai menoleh cepat ketika mendengar namanya di panggil. Dia melihat sosok dosennya yang berdiri tidak jauh dari sana.

“Eh, Pak Teddy. Siang, pak.” ucap Jisung sambil berdiri dari posisi duduknya.

“Kamu masih disini?” Pak Teddy menatap heran.

“Iya, pak. Lagi selesain projectnya.”

“Saya tau kamu itu memang berbakat buat lagu. Tapi jangan terlalu di paksa, ya. Project selesai tepat waktu memang bagus. Enggak lupa istirahat itu harus. Jaga kesehatan kamu, ya.” ucap Pak Teddy menasehati.

“Iya, pak. Saya enggak lupa buat istirahat juga kok, pak. Ini juga mau pulang ke kosan.”

“Ya udah, saya duluan, ya.” pamit Pak Teddy sambil menepuk pelan bahu Jisung.

Jisung mengangguk sampai kemudian Pak Teddy pergi. Dia kembali duduk dan mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja. Jisun membuka akun sosmed untuk berjelajah sebentar.

Sampai pergerakan jari Jisung terhenti di sebuah postingan. Akun dari salah satu label musik ternama memposting sebuah poster dari salah satu artisnya yang akan comeback.

“Kalau ada kesempatan, gue pengen banget jadi produser di label musik ini. Pasti seru bisa kerja sama sama artis-artis hebat.”

Jisung mengulas senyumnya. Membayangkan dirinya bisa bergabung menjadi produser untuk artis hebat adalah hal yang paling di inginkannya. Cita-citanya sejak dulu memang ingin membuat musik-musiknya semakin di kenal orang banyak.

“Hahh, udah dulu ngehalunya. Mending beres-beres terus pulang ke kosan. Gue harap Haechan enggak marah-marah sih pas gue balik.”

Jisung meringis membayangkan akan dapat ceramah panjang lebar dari Haechan. Mengingat dia selalu pulang larut malam karena mengurus projectnya di kampus.

..…

….

..

.








































.

..

...

….

Dokter Duda || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang