Part 5 'Hariku Cerah Matahari Bersinar'

680 84 129
                                    

..…

….

..

.















































.

..

...

….

…..

Cklek.

“Lo beneran mau balik, Sung? Kenapa enggak pinjem gitar temen lo aja, sih? Gue yakin mereka ada yang punya gitar lebih dari satu.”

Jisung baru saja selesai mengunci pintu kamar kosan ketika Haechan sudah mengoceh dengan ributnya. Dia memasukkan kunci kosannya kedalam tas sebelum menoleh pada teman cerewetnya itu.

“Gue butuh gitarnya itu enggak cuma buat matkul gue. Gue harus bikin ulang project gue yang udah rusak waktu kebakaran itu.”

“Ya kan bisa minjem dulu, Sung.”

“Enggak enak kalau minjem, Chan. Lagian gue juga punya gitar sendiri di rumah.”

“Tapi lo harus pulang, Sung.”

“Emang kenapa sih kalau gue pulang? Enggak ada salahnya gue pulang ke rumah sendiri. Udah lama juga gue enggak liat bokap nyokap sama adek gue.”

“Tapi-”

“Udah udah, gue cabut dulu, ya? Ojolnya udah di depan.”

Jisung berjalan pergi meninggalkan Haechan yang masih berdiri di depan kamarnya. Dia sendiri tidak mengerti, kenapa Haechan seperti melarangnya untuk pulang. Padahal Jisung sangat rindu rumah dan ingin bertemu dengan ayah, ibu, dan adiknya. Dan hari ini menjadi kesempatan yang bagus untuk pulang.

..…

….

..

.













































.

..

...

….

…..

“Aku pulang.”

Suasana sepi menyambut begitu Jisung berjalan memasuki rumah yang sudah cukup lama tidak di kunjungi itu. Semua masih terlihat sama. Tidak ada yang berubah - termasuk letak perabotannya.

Jisung berjalan semakin masuk. Dan disana, dia melihat adiknya yang tengah menonton TV. Jisung mengulas senyum dan berjalan mendekat.

“Lagi nonton apa, Jun?” tanya Jisung.

Namun bukan jawaban yang di terimanya, adiknya itu - Junhan - hanya menoleh sekilas dan lanjut menonton TV. Sudah biasa Jisung mendapati Junhan yang tak pernah menjawab pertanyaannya.

“Ibu, aku pulang.”

Seorang wanita cantik baru saja berjalan turun dari lantai atas. Jisung mengulas senyum ketika melihat ibunya itu. Dia sangat rindu dengan ibunya.

“Oh. Ngapain kamu pulang? Mau minta duit lagi?” tanya ibu dengan tatapan sinisnya.

“Enggak, bu. Aku pulang mau ambil gitar buat kuliah besok.”

Dokter Duda || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang