17. Bersua Kembali

217 28 3
                                    

Semua mayat hidup di hadapan mereka kini terbujur kaku tidak bergerak lagi. Darah mengalir begitu saja dari dahi mereka layaknya aliran air sungai. Darah berwarna merah kehitaman, berbeda daripada umumnya yang berwarna merah maroon. Membalikan tubuh melihat gadis yang kini tengah jongkok menutupi kedua telinga dengan telapak tangan serta wajah yang tertunduk membelekangi mereka. Naruto bisa mendengar dengan jelas gadis itu menangis terisak dengan seragam sailornya yang sudah basah oleh peluh dan juga kotoran. Dan Naruto yakin pasti gadis itu sekarang mengalami trauma.

.

.

.

NARUTO © Masashi Kishimoto

HIGHSCHOOL DxD © Ichiei Ishibumi

Warning: Alternative Universe, Out of Characters, Mature for Violence

Genre: Action, Fiction, Horror, Drama

.

.

.

"Bagaimana hasilnya, Jiraiya-san?!"

Jiraiya yang saat ini sementara tengah memberi perintah pada setiap pemimpin pasukan pun menoleh ke belakang diikuti oleh pasukan yang juga menoleh pada sumber suara yang ternyata berasal dari Azazel yang tanpa didampingi beberapa ajudannya yang selepas pertemuan mereka langsung memeriksa kesiapan amunisi serta peralatan pendukung tambahan yang akan dikirim melalui jalur kereta api.

"Maksudmu telepon ke rumah sakit?" Tanya Jiraiya memastikan sedikit mengernyitkan dahi pada Azazel.

"Ya! Yang itu!" Balas Azazel yang sekarang sudah berada dihadapan Jiraiya.

"Informasi dari Naruto ternyata valid."

Dan Jiraiya pun kemudian menceritakan setiap detail tentang apa yang dirinya dengar dan ketahui dari beberapa rumah sakit yang berhasil dihubungi. Sedangkan Azazel dengan wajah serius yang mendengarnya pun semakin yakin dengan virus buatan ini walaupun dalam dirinya masih bersikeras untuk tidak mempercayainya.

Dan tepat setelah Jiraiya memberitahu Azazel. Kini Azazel menceritakan apa isi dari pertemuan yang baru saja selesai. Mereka semua yang mendengarkan cerita dari Azazel tentu saja tidak percaya jika ada sekelompok orang yang bisa mengendalikan dunia dibalik layar. Dan lebih parahnya ternyata virus ini dibuat oleh sekelompok orang yang menurut mereka untuk menyeimbangkan populasi umat manusia. Terdengar gila, tapi itu memang kenyataannya.

Dan setelah menceritakan hal tersebut, Azazel meminta pada semuanya untuk tidak membocorkan informasi ini pada khalayak umum terutama warga sipil. Dan jika sampai semua ini bocor ke publik, Azazel yakin pasti dunia akan semakin kacau.

●●●

"Aku tidak menyangka kediamanmu dijadikan tempat penampungan, Minato."

"Sebenarnya Kushina yang bersikeras untuk menjadikan tempat ini sebagai penampungan. Walaupun awalnya aku menolak, tapi setelah dipikir nampaknya ini akan menjadi keuntunganku untuk ke depannya nanti."

Sedangkan pria yang hampir paruh baya dengan rambut coklat panjangnya itu hanya bisa mengernyitkan dahi menoleh pada Minatao dengan raut wajah kebingungannya, "Maksudmu dengan keuntungan ke depannya?"

"Jujur aku tidak hanya ingin menjadi Anggota Dewan saja. Kelak nanti aku ingin mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri. Dengan menjadikan kediamanku menjadi tempat penampungan, anggap saja aku sedang menabung suara yang kelak akan ku gunakan jika saatnya sudah tiba―"

Dead AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang