pembalasan

18.6K 812 11
                                    


"Eji kak alex nya cuman ayah pinjem sebentar ya nanti kalau udah pulang baru sama eji lagi gak bakal ayah pinjem deh ya" Eji hanya menggeleng ia terus menangis di pelukan alex.

"Mending kamu tidurkan dia lagian kamu udah jaga dia kan?" Alex mengangguk ia mengangkat tubuh eji ke taman belakang dengan diikuti oleh kedua orang tuanya.

"Stt udah ya kakak disini jangan nangis nanti sesek kamunya" Perlahan eji mulai tenang.

Alex langsung memberikan dot yang diberikan viola dan sedikit menimang tubuh reji hingga anak itu perlahan tertidur.

"Bawa ia kekamar setelah itu kalian siksa bajingan itu sampai ia merasakan apa yang eji rasakan" Ucap viola datar ia mengepalkan tangannya.

Sebenarnya ia ingin ikut namun kalau ia ikut reji otomatis akan berada di rumah sendiri jadi ia mengurungkan niatnya.

Biarlah suaminya dengan alex yang mewakili kekesalannya.









Alex membuka pintu kamar reji ia merebahkan tubuh reji perlahan, dapat ia lihat anak itu bergerak tak nyaman ia pun mengambil Facifier di meja samping kasurnya dan memasukkan nya ke dalam mulut reji.

Namun saat ia bangkit reji tetap bergerak tak nyaman, ia memiliki ide ia langsung membuka jaketnya dan meletakkannya di dalam pelukan reji.

Dan benar saja reji langsung tertidur dengan nyenyak setelahnya ia mencium pipi serta kening reji dan turun untuk menemui orang tua reji.

"Ayo yah kita pergi"

"Apa reji sudah benar-benar tidur?" Tanya viola dan ia langsung menganggukkan kepalanya.

"Yasudah kalian pergilah balaskan dendam ku kepadanya dan cepat lah pulang sebelum reji bangun"

Setelahnya mereka langsung menuju ke tempat bajingan itu.







Saat sampai mereka langsung masuk kedalam gudang tua yang berada di dalam hutan. Mereka masuk kedalam ruangan yang dipenuhi beberapa bodyguard.

Salah satu bodyguard datang kepada mereka dan menuntun mereka untuk masuk kedalam salah satu ruangan.

Saat pertama kali masuk ayah reji mencium bau anyir darah, ia melihat sekeliling ternyata benar banyak darah yang berceceran disana.

Ia mengalihkan pandangannya kepada alex yang hanya diam sambil menatap ke arah depan yang terdapat satu lelaki yang diikat.

Alex melangkahkan kakinya ke hadapan lelaki itu dan menendang perutnya.

Bruk

Akhhh

"SIALAN SIAPA KALIAN MENGAPA AKU BERADA DISINI BERANINYA KALIAN MENGIKAT KU SEPERTI INI" teriak sang lelaki.

Alex diam ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah ayah reji dan mengkode untuk mengambil start terlebih dahulu.

"Hai bajingan apa kau tak tau aku siapa?" Tanya ayah reji.

Lelaki itu terdiam setelahnya ia tertawa. "Haha oh ternyata mantan calon mertua mengapa kau kesini apa kau ingin menitipkan anakmu kepada ku?"

Ayah reji hanya tersenyum namun senyum itu senyum mematikan. "Bagaimana kau bisa menjaga reji kalau kau tak ada didunia hahah"

Alex hanya diam ia duduk di salah satu kursi sambil meminum birnya.

"Tak usah menunggu lama lebih baik kita mulai saja"

Setelahnya hanya ada suara pukulan dan suara² lainnya bahkan ada suara rintihan kesakitan teriakan bahkan tangisan.











































Dor


"Kau lama yah reji keburu bangun jika menunggumu menyiksa bajingan ini"
Ucap alex santai.

"Ck padahal aku masih ingin menyiksanya kau pengganggu sekali" Ayah reji dengan kesal menusukkan pisaunya ke kepala Rendi.

"Ayolah ayah bisa ikut aku membunuh bajingan lain kalau ayah mau tapi tidak sekarang reji akan menangis kalau aku tak ada"

"Yak kenapa kau tak sopan padaku tak aku restuin baru tau rasa kamu"

"Dapat atau tidaknya restumu aku akan tetap menikahi reji karena bubun sudah menyuruh ku untuk selalu ada bersama reji"

"Terserah kau sajalah aku cape menghadapi mu"

Setelah itu mereka langsung pergi ke rumah milik reji.

Saat sampai mereka langsung pergi untuk membersihkan diri mereka, terlebih alex pasalnya ia akan langsung menemui bayi besarnya.



Udah w up semangat semuanya

baby boy (bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang