cemburu?

19.6K 771 32
                                    


"Reji bangun yuk kita harus sekolah loh" Namun  bukannya bangun reji malah mengeratkan pelukannya pada alex.

"Ayo bayii bangun nanti telat kakak hukum mau?" Seketika reji langsung bangun ia menatap alex dengan takut.

Alex yang melihat itu heran pasalnya reji langsung mundur dengan tubuh bergetar dan perlahan ada suara isakkan yang keluar dari mulut reji.

"Hiks no jangan hiks nooo pliss no hiks maafin reji, maaf reji nakal" Alex terkejut ia langsung mendekat kearah reji dan memeluk tubuhnya.

"Ssst udah ya gapapa kakak gak hukum eji kakak cuman bercanda"

"Kakak gak boleh hukum eji, kakak gak boleh kaya dia hiks" Reji langsung membalas pelukan alex dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik alex.

Setelah nya mereka langsung mandi dan bersiap pergi ke sekolah. Awalnya alex menyuruh agar reji libur karena takut terjadi sesuatu yang gak diinginkan.

Namun reji menolak dan pada akhirnya mereka pergi ke sekolah bersama.

"Pagi ayah bubun" Sapa mereka berdua bersama saat melihat orang tua reji yang berada di meja makan.

"Pagi sayangnya bubun"

"Pagi ayo makan"

Mereka pun makan dengan tenang.

"Loh lex dimana baju kamu?apa kamu gak sekolah?" Tanya alvaro saat melihat alex memakai pakaian santai.

"Alex gak bawa baju yah jadi nanti alex ganti di sekolah aja kebetulan ada satu baju alex disana"

"Oh yaudah mending kalian pergi sekarang takutnya telat" Mereka pun pamit untuk pergi ke sekolah.




Sesampainya di sekolah mereka langsung didatangi oleh satu gadis.

"Hai lex kenapa kamu gak jemput aku hengh" Ucap sang gadis dengan suara manja.

"Maaf aku menginap di rumah reji tadi malam" Dahi gadis itu mengkerut

"Oh kamu reji, kalau begitu perkenalkan aku cia sahabat alex" Namun reji hanya diam tanpa membalas sapaan cia.

Cia yang kesal langsung menggelayut manja di lengan alex"lex dia kok gitu gak balas jabatan tangan cia"ia langsung membuat sikap seperti ingin menangis.

"Reji" Reji diam ia langsung meninggalkan mereka berdua dengan mata berkaca kaca.

Alex yang paham langsung melepaskan tangan cia namun mendengar ancaman cia alex mengurungkan niatnya.

'Maafin kakak sayang tunggu kakak bakal nyingkirin gadis busuk ini'batinnya sambil melihat punggung reji.













Sudah dua hari alex dan reji tak pernah bertemu. Reji selalu menangis mencari Alex namun tak ada jawaban.

Saat di sekolah pun mereka jarang, mereka bertemu hanya beberapa kali itupun reji melihat cia yang terus bergelayut pada Alex.

"Iiih hiks kak lex jahat hiks eji fikir kak lex hiks sayang eji ternyata engga hiks" Reji sedang menangis di dalam toilet.

Kelasnya ada jamkos jadi ia memutuskan untuk pergi ke kantin namun saat di perjalanan ia melihat alex sedang menyuapi cia.

Tak tahan reji langsung pergi meninggalkan mereka berdua dan disini lah ia menangis seorang diri di dalam toilet.

Saat asik menangis ia dikejutkan dengan elusan di rambutnya saat ia melihat ke belakang alex sedang berada di belakangnya sambil tersenyum manis.

Ia lalu memberontak dan memukuli alex namun alex hanya diam ia tau reji sedang mengeluarkan semua emosinya.

Setelah mulai tenang alex langsung mendekap reji ia membisikkan kata²penenang untuk reji.

"Kakak jahat hiks eji benci kakak hiks"

"Ssst maaf ya sayang, kakak gak bermaksud kakak di ancam kalau kakak gak nuruti ucapannya, tapi gapapa sekarang kakak bebas kakak bakal musnai dia okey" Reji diam dan perlahan membalas pelukan alex.

Setelah lama berdiam reji mendongak menatap alex "eji boleh ikut gak?" Awalnya alex ingin menolak namun ntah kenapa ia menyetujui ucapan reji.



Alex langsung mengantarkan reji ke kelasnya dan mereka melakukan aktivitas seperti biasanya.

Namun sebelum mereka pergi, reji menyarankan ide pada alex dan disetujui oleh alex.

Saat pulang ia melihat alex dengan cia menuju ke parkiran, ia cemburu melihatnya. Saat alex memakaikan helm pada cia dan cia yang tersenyum manis pada alex namun tak di tanggapi.

'Tunggu aja selesai ini bakal eji gigit muka kakak sampai berdarah'






"Loh lex ini kita kemana kok kesini bukannya kamu bilang kamu mau bawa aku ke tempat spesial" Cia heran saat mereka berhenti di bangunan tua yang berada di pinggir kota.

"Turun" Ucap alex dingin, cia langsung menuruti ucapan alex.

Ia melangkah mengikuti alex.

"Haii sayang udah nunggu lama ya maaf kakak lama soalnya tadi jalanannya macet " Alex memeluk sosok itu dari belakang.

"Eungh lama banget eji nunggu lama padahal" Reji berbalik dan memeluk alex erat. Ia bergelayut manja dan mengkode untuk digendong.

Alex pun langsung menggendong reji ala koala.

"Loh siapa dia lex dan ada hubungan apa kalian?" Reji menyembul kan pelanya dan melihat cia dengan datar.

"Ck berisik mengganggu saja" "BAWA IA KE RUANGAN ITU" Sambung reji sambil teriak.

"Lepas apa apaan ini lex tolong aku" Teriak cia namun alex hanya diam sambil menggendong reji.

"Turunin eji" Alex langsung menurunkan reji dan ia langsung duduk menyaksikan kesayangannya.

"Lepas brengsek apa yang kau lakukan"

Plak

Bukannya jawaban tamparan lah yang ia Terima

"Berisik sekali kamu jalang, ingin rasanya aku merobek mulut busukmu ini"

Alex dia ia sedikit terkejut dengan perilaku reji yang sangat jauh beda dibanding apa yang ia lihat selma ini.

"Mulut ini yang selalu mengeluarkan suara manja yang menjijikan" Ucap reji sambil menyayat mulut cia.

"Akhhh sakitttt"

"Mata ini juga yang selalu memandang kesayanganku dengan binar" Sekarang reji menyayat mata cia.

"Hidung ini yang selalu mencium aroma tubuh kesayanganku" Ia terus menyayat permukaan wajah yang ia sebut.

Cia bahkan sekarang sudah menangis dan terus berteriak.

"Ck mengapa kau ribut sekali padahal aku sudah merobek mulutmu apa itu kurang?" Cia langsung menggeleng kan kepalanya.

Ia menatap ke arah alex yang duduk di belakang reji sambil menatap datar ke arahnya.

"Hahaha kasihan sekali tidak diperdulikan ama kak alex, makanya jadi cewe jangan kecentilan"

Reji terus menyayat tubuh cia, ia juga mencoba berbagai macam alat disana untuk menyakiti tubuh cia.

"Ternyata kau sperti kucing yang memiliki banyak nyawa"

"Sekarang kalian bersihkan dia setelah itu pakai dia sesuka hati kalian aku beri kalian waktu selama seminggu setelah itu bunuh dia dan hilangkan jejaknya" Itu bukan reji namun alex.

Ia tak ingin reji melanjutkan pekerjaannya karena sang bunda sudah menelpon nya.

"Kakak gak seru padahal eji masih pengen nyakitin dia karena udah buat eji cemburu"

baby boy (bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang