Mengenalkan

43 27 106
                                    

Reion akan selalu mengenalkan apa yang belum Fara tahu darinya, tetapi Fara, ada banyak hal yang belum Reion tahu. Apalagi menyangkut keluarga. Reion akan selalu menunggu waktu sampai Fara benar-benar siap mengenalkan dirinya kepada keluarganya. Tidak hanya itu Fara juga sering menjadi wanita misterius, yang tiba-tiba saja hilang, tiba-tiba tidak ada kabar. Dicaripun tidak bisa. Reion tak pernah memaksa sedikitpun agar bisa memasuki dunia Fara seutuhnya. Ia pikir, dunia itu luas, jika baru bisa menjelajahnya 5% dari 100% itu bukan masalah baginya. Ada banyak hari untuk mengenal dunia baru yang ia tepati saat ini, yang terpenting dunia itu miliknya, kapan saja ia bisa mengarungi dunianya. 

"Fara, kamu tahu gak, aku ingin mengenalkan kamu pada sesuatu siang nanti ya." 

"Oh ya? Aduh aku jadi gak sabar, kamu mau kasih tahu aku apa sih memangnya?" Reion tertawa kecil, tingkah Fara selalu menyenangkan untuk di nikmati. "Sabar ya sayang, nanti kamu bakalan tahu deh!" 

Karena telah di janjikan hal seperti itu, Fara jadi ingin cepat-cepat pulang rasanya. Ia ingin menjelajahi banyak tempat bersama kekasihnya, merasakan banyak rasa yang tak pernah di rasakan sebelumnya. 

"Seneng banget nih, ada apa sih?" Dena selalu paham dengan tingkah laku sahabatnya. Ditambah lagi, Fara tidak bisa menyembunyikan apa yang dia rasakan. Lain dengan hal menyakitkan, ia bisa saja menangis sejadi-jadinya di hadapan  Dena walaupun akan tertawa lepas depan orang lain.   

"Gue seneng banget, Na. Tahu gak sihh, Reion mau ajak gue, dia mau kenalin hal baru lagi ke gue, Na!" Penjelasan penuh antusias, Dena merasa apa yang di rasakan sahabatnya. 

"Lo udah kasih tahu tentang keluarga lo Far?" 

"Emm, belum sih, nanti aja tunggu waktu yang tepat." Anggukan itu adalah respon Dena atas jawaban Fara barusan, ia tidak akan mengikut campuri apapun yang mendasari hubungan sahabatnya. Masalah keluarga bukan hal sepele, biarkan saja nanti juga akan tahu pada waktu yang sudah di tentukan. 

Kringgg Kringgg 

"Yayyyy! Akhirnya pulaangggg!" Bahagia bukan kepalang, bel pulang akhirnya di bunyikan juga. Sudah dari awal masuk ia menunggu waktu ini tiba. Lirikan tajam lagi-lagi di dapati Fara, lirikan yang di berikan teman dekatnya sendiri, namun Fara tidak menyadari hal itu, yang selalu menyadari perlakuan orang lain terhadap Fara adalah Dena. 

"Lo nanti sama Reion hati-hati pulangnya yaa, jangan lewat jam 10 malam. Gue khawatir aja sama lo nantinya klo pulang ke malaman," sungguh, memiliki sahabat sebaik Dena adalah anugrah paling indah yang ia terima dari Tuhan. Tuhan memanglah selalu adil, jika merasakan sedih dari satu hal, Tuhan akan beri bahagia dari banyak hal.

 "Iyaa Denaa, terimakasih yaa sayangku Dena sayang, hahahaha." Dena bergidik ngeri, ia menatap Fara dengan tatapan jijik, ia juga memundurkan langkahnya, seperti orang yang ketakutan dan ingin segera lari.

 "Jauh-jauh deh dari gue ah, geli tahu gak sih denger lo ngomong sayang." Melihat reaksi Dena, Fara tidak diam, ia malah lanjut mengusili sahabatnya itu. Tangannya terulur untuk menyentuh dagu Dena, menggodanya dengan rayuan ala kata-kata di belakang truk.

 "RA, ANJIR!" Hanya di selingi hembusan nafas Dena kembali berbicara "Gue tampol lu ya, jijik banget ish! Udah punya cowok juga, emang masih kurang apa?" "HAHAHAHAHAHAHAHAHA," tawa lepas keluar dari mulut Fara, benarkan, sudah di bilang Fara itu ceria jadi menyenangkan.

Berbeda dengan yang di alami Reion, ia sangat menutupi rencananya dari seseorang yang selalu saja menganggu kenyamanan dalam hidupnya. "Mau kemana nih, buru-buru banget." Reion hanya melirik sekilas, menepis tangan yang akan melingkar di area pundaknya.  "Gak usah sok akrab sama gua!" Pria lain di sampingnya malah tertawa, "chill bro, kenapa sih lo sama gua?" 

My AmorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang