2. | sick

741 56 6
                                    

Escapism

●○●○

Jimin dan Taehyung berakhir disini. Sebuah restoran di daerah Myeongdong, cukup jauh dari apartemennya. Diatas meja mereka, tersaji masing-masing sepiring spaghetti carbonara dan dua gelas jus jeruk.

"Kau tahu Jihyo?" Jimin bertanya disela kunyahannya. "Wanita cantik dari jurusan hukum. Ia memintaku membantunya."

Alis Taehyung terangkat. "Membantu apa?"

"Mendekatimu, naksir sepertinya."

Taehyung berdecak malas. Menarik gelasnya mendekat, kemudian meminum jus jeruk itu lewat sedotan. "Ayolah Jim, kemarin kau bilang Yeri, lalu Nancy dan sekarang Jihyo. Bagaimana caranya meladeni mereka semua?"

"Hey, jangan salahkan aku." Jimin merengut tak terima. "Siapa suruh wajahmu tampan. Asal tahu saja, aku juga kesal. Kukira para wanita cantik mendekatiku, rupanya hanya untuk meminta nomormu. Sialan sekali."

Taehyung terkekeh. "Mana ada yang berani mendekatimu, itu sama saja cari masalah dengan Yoongi hyung."

Mendengarnya, Jimin tergelak. Itu benar, kekasihnya bisa saja membakar mereka yang berani cari gara-gara dengannya. Yoongi itu mengerikan man.

"Bagimana dengan pemuda itu?"

Kening Taehyung mengerut bingung. "Siapa?"

"Pemuda bergigi kelinci dari fakultas bisnis. Yang kau bilang manis sekali, hingga membuatmu meleleh tiap kali menatapnya."

Taehyung tertawa pelan. Jimin sedang membicarakan Jungkook.

"Aku tidak pernah bilang begitu." Menyangkal, dengan bibir mengulum senyum. Jemarinya bermain di pinggiran piring.

"Oh ayolah, matamu mengatakan segalanya." Jimin masih saja menggoda. Menumpu wajah dengan sebelah tangan, lantas alisnya naik jahil. "Namanya Jungkook bukan? Kalian nampak serasi berdua. Sering ke kantin kampus bersama, pulang bersama, dan beberapa kali aku melihatmu menciumnya di koridor."

Taehyung menggeleng. "Bukan seperti itu."

"Dia mencintaimu?"

Sontak, netra Taehyung bergulir. Pandangannya bertemu dengan Jimin.

Itu pertanyaan sederhana.

Namun menusuk tepat di titik sakitnya.

Tenggorokan seolah dijejal kerikil, Taehyung merasa perih. Belah bibirnya terbuka, tetapi suaranya tidak mau keluar. Jawaban sudah ada, hanya saja Taehyung enggan mengatakannya. Dadanya berdenyut menyakitkan.

Dengan cepat ia menarik nafas dalam-dalam.

"Tae?" Jimin mengerjap. Reaksi Taehyung diluar dugaan. Tatapannya menyorot khawatir. "Kau tak apa?"

"Dia-" Taehyung memejamkan mata. Berusaha meredam emosi, dan mengontrol ekspresi. Menjaga agar suaranya tak bergetar ketika menjawab; "Maksudku, aku tidak pernah menanyakan hal itu."

Jimin tertegun.

Dengan segera dia tahu, ada yang tidak beres antara Taehyung dan Jeon Jungkook.

Escapism | tk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang