Escapism
●○●○
Jungkook berdecak jengah. Mendengar suara manja sang tunangan dari speaker membuatnya ingin membanting ponselnya hingga hancur tak bersisa.
"Temani aku yaa?"
"Sora, bukankah masih terlalu dini untuk mengurus gaun pernikahan?"
"Apa yang kau bicarakan? Itu tahun depan! Aku sudah harus prepare mulai sekarang. Fitting dress, juga kita akan mencari jas yang cocok untukmu—"
Sejenak, Jungkook menjauhkan ponselnya. Telinganya bisa rusak jika terus-terusan mendengar ocehan wanita itu. Merotasikan bola mata malas, ia kembali menempelkan benda tersebut ke pendengaran. Dan benar saja, Sora masih terus berbicara.
"—mungkin untuk akad dress, aku akan memilih warna biru muda. Bagimana menurutmu?"
"Hm." Sahutnya tanpa minat.
"Apa maksudmu 'hm'? Kau mendengarku tidak sih?!"
"Sora, aku harus pergi sekarang. Kita lanjut bicaranya nanti."
"Hah? Jungkook, tapi—"
Panggilan terputus. Jungkook mematikannya secara sepihak, tidak perduli meski ia tahu tunangannya sedang berkoceh disebrang sana. Wanita itu membuatnya stress, begitupun dengan keluarganya. Yang mereka pikirkan hanya menikahkan kedua pewaris utama, yang sialnya adalah dia dan Sora.
Jungkook tidak mau.
Dia benci terikat oleh hubungan.
Merasa masih muda, dan ingin menikmati masa remaja dengan bermain dan bersenang-senang. Bisa berkencan dengan siapa saja, tidur dengan siapapun, tanpa terbebani oleh status. Karena Jungkook sadar, dia tampan dan kaya raya. Semua orang mendambakannya.
Namun, dia tak punya pilihan.
Semua telah diatur oleh orang tuanya, Jungkook tak diberi hak untuk menolak. Yang bisa dilakukan hanya mengikuti.
Memuakkan.
Teringat Taehyung. Sudah 2 hari mereka tidak bertemu. Lelaki itu sibuk kuliah, dan Jungkook sibuk dengan urusannya. Mungkin, ia akan menghubunginya selepas ini. Kelas Jungkook telah usai beberapa saat lalu. Berdiri, dia membenahi barang-barangnya lalu berjalan meninggalkan kelas. Kakinya melangkah menyusuri sepanjang koridor, kemudian berhenti tepat di depan vending machine. Memutuskan untuk membeli sekaleng cola.
"Jeon Jungkook-ssi?"
Menoleh, sang pemilik nama mengangkat alis.
Seorang wanita berdiri tak jauh darinya. Rambutnya sebahu, dengan poni menutup alis.
Manis juga, itu yang ada dikepala Jungkook saat melihatnya. Pria ini bajingan okay? Otak playboynya sudah berfikir mungkin dia akan mendekati wanita itu, mengajaknya kenalan, dan mungkin menggeretnya keranjang untuk satu malam yang panas.
Lagipula, orang gila mana yang akan menolak Jungkook?
"Ya, itu namaku." Jungkook tersenyum tipis. Meraih colanya dari mesin, lalu berbalik. "Ada yang bisa kubantu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Escapism | tk ✔
Romance- I know it hurts, but I keep coming back to you. - warning!! BXB Taehyung X Jungkook Rate - M ××× Ps; saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam pembuatan cerita ini. Pss; bahasa baku. Psss; tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun.