Escapism
●○●○
Jungkook punya satu unit apartemen. Gedungnya terletak di salah satu kawasan elite Seoul.
Dia tak selalu tinggal disini. Terkadang hanya menginap beberapa hari ketika terlalu muak dengan rumahnya. Tempat itu nyaman, tak terlalu besar namun cukup untuk ditinggali dua hingga tiga orang. Interiornya bergaya moderen, didominasi warna hitam dan abu-abu.
"Sudah makan siang?"
Juga tempatnya untuk melepas penat bersama Taehyung.
Jungkook menggeleng pelan. Berhadapan dengan Taehyung yang duduk didepannya. Lelaki itu baru saja sampai sekitar 5 menit lalu. Rambutnya sedikit basah karena hujan yang tiba-tiba saja turun. Untungnya, Taehyung sudah dekat. Jadi tak terlalu kebasahan, hanya kepalanya saja yang butuh dikeringkan.
"Belum." Jungkook memeriksa ponselnya. "Tapi aku sudah memesan pizza. Sengaja, ingin makan bersamamu. Rindu hyung."
Taehyung tersenyum, mengalihkan pandangan. Mengerti jika Jungkook berusaha membuatnya tersipu saat ini. Taehyung itu orang yang sangat perasa. Pribadinya lembut, dan dia melakukan sesuatu dengan hatinya. Rayuan ringan bisa membuatnya senang, begitupun sebaliknya.
Ia bisa saja terluka karena hal kecil.
Jungkook beranjak dari sofa, kemudian masuk kekamarnya. Tak lama kemudian kembali dengan handuk kecil putih bersih ditangan. Mendekat, ia berdiri diantara kedua paha Taehyung. Mulai mengeringkan rambut hitam legam pemuda Kim.
Taehyung hanya diam. Mata terpejam, begitu menikmati sentuhan Jungkook dikepalanya.
"Hyung kenal Jung Eunha?"
Taehyung menggeleng pelan. Kelopaknya masih tertutup. "Siapa?"
"Entahlah. Dia menghampiriku dan bertanya, apa kau punya kekasih."
"Lalu? Apa jawabanmu?"
"Aku bilang kau mengencaniku." Jungkook berujar kelewat santai. "Itu benar bukan? Hyung milikku 'kan?"
Netra Taehyung terbuka. Mendongak, dan menatap Jungkook tepat di mata. "Bagaimana denganmu?" Dia menarik pergelangan tangan pemuda kelinci, menuntun agar mengalung di lehernya. Yang spontan, membuat Jungkook menjatuhkan handuk itu ketempat kosong disebelah Taehyung. "Kau milikku?"
Jungkook tertawa pelan. Mengelus tengkuk Taehyung sensual, lalu menatap bibirnya. "Kau selalu memiliku diranjang."
Taehyung bungkam.
Untuk kesekian kali, dia sakit.
Karena pernyataan Jungkook jelas membuatnya sadar. Taehyung memiliki tubuhnya, tapi tidak dengan hatinya. Dia hanya menguasainya diatas ranjang, ketika dia menggagahi Jungkook hingga pemuda itu memohon frustasi dibawahnya. Namun ketika hari berganti dan Jungkook terbangun, semuanya selesai. Taehyung bukan siapa-siapa baginya.
"Jungkook," Tangan Taehyung singgah di kedua sisi pinggang ramping itu. Kepalanya merengsek maju, menciumi perut Jungkook dari balik kaos. Aroma pemuda itu membuatnya gila, candu setengah mati. Dia jatuh begitu telak, tak ada cara untuk berpaling. Hatinya terkunci pada satu nama. "Jungkookie."
Taehyung menarik Jungkook hingga terduduk diatas pangkuannya. Menyibak kaosnya keatas, lalu mengecup putingnya. Jemari Jungkook meremas rambutnya. Lidah panas Taehyung menyapu putingnya yang mencuat, dan Jungkook mengerang ketika ia menggigitnya.
"Hyung—hh.." Jari-jari kaki menekuk, Jungkook terangsang.
Taehyung menjauh dari area dada, lalu menatap wajah Jungkook. Merah merona, dengan mata sayu. Cantik sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escapism | tk ✔
Romance- I know it hurts, but I keep coming back to you. - warning!! BXB Taehyung X Jungkook Rate - M ××× Ps; saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam pembuatan cerita ini. Pss; bahasa baku. Psss; tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun.