Escapism
●○●○
2 minggu setelah hari itu.
Jungkook duduk disalah satu meja kantin universitasnya. Berkutat dengan ponsel pintar, dan sesekali meneguk minuman lewat sedotan.
Taehyung belum menghubunginya sama sekali. Begitu juga dengan Jungkook, dia merenung. Sebagaian dari dirinya merasa bersalah. Bagaimana dia mempermainkan Taehyung hingga pria itu terluka sedemikian. Dan yang brengsek adalah, Jungkook sesungguhnya telah menyadari hal itu sejak awal.
Hari dimana Taehyung pertama kali mengukungnya, di koridor kampus, dengan bibir mereka yang bertemu.
Didetik itulah Jungkook tahu, pemuda itu jatuh padanya.
Kim Taehyung adalah sesuatu yang tak bercelah. Wajahnya luar biasa rupawan. Bahu lebar, postur tegap, juga peringai apatis ketika menghadapi wanita. Mendapati fakta bahwa incaran kampus menyukainya, membuat Jungkook terkekeh pongah. Merasa bahwa akhirnya seseorang pantas untuk bersanding dengannya.
Jungkook mengikuti alur.
Membiarkan Taehyung membawanya ke apartemen lelaki itu. Mereka terjebak dalam percakapan manis, lalu pemuda Jeon menggoda. Entah bagaimana, hingga keduanya berakhir dengan saling bercumbu dan bersetubuh malam itu.
Kemudian, Jungkook menemukan rasa baru.
Ketika Taehyung menyentuhnya, dia tak mengingat masalahnya. Saat Taehyung menciumnya, dia tak memikirkan apapun. Kala Taehyung menghujamnya, menghentak kasar didalam tubuhnya, Jungkook hanya mampu menangis. Melupakan dunia, karena kenikmatan yang lelaki itu beri.
Maka, tiap kali Jungkook nyaris gila karena orang-orang di sekitarnya, dia akan kembali pada Taehyung.
Sebab hanya disaat itulah dia dapat merasa lebih baik. Sensasi tersebutlah yang dia cari. Rasa sakit, sakit yang nikmat. Hanya untuk sejenak, Jungkook merasa seluruh bebannya sirna.
Namun, itu salah.
Tepatnya, dia salah.
Dia bedebah.
Berbeda dengan Taehyung dengan perasaannya yang tulus, ia hanya datang pada pria tersebut untuk satu alasan.
Seks.
Karena sesungguhnya, Jungkook tidak pernah mencintai Taehyung.
"Jungkook Jeon."
Jungkook menghela nafas. Dia sedang tidak mood hari ini, dan siapa pula yang berani mengganggu makan siangnya?
Menoleh, ia mendapati seseorang berdiri di sisi meja. Pemuda bersurai dirty blonde dengan jaket bomber merah gelap. Park Jimin.
Jungkook tahu dia. Satu diantara 3 teman terdekat Taehyung. Selain si pintar Namjoon, atau Yoongi yang sepucat salju. Namun Jimin sedikit berbeda. Dia menghabiskan waktu lebih banyak bersama Taehyung, dibandingkan teman-temannya yang lain. Jungkook sempat bertatap muka dengan lelaki Park itu beberapa kali, hanya saja mereka tak pernah berbicara sebelumnya.
Jungkook mengerjap. "Ya?"
"Kau sibuk?"
Jungkook terdiam sejenak, kemudian menggeleng. "Kurasa tidak."
Jimin tersenyum. Matanya menyipit manis, kelewat attractive. "Bisa bicara sebentar?"
●○■○●
Mereka disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escapism | tk ✔
Romance- I know it hurts, but I keep coming back to you. - warning!! BXB Taehyung X Jungkook Rate - M ××× Ps; saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam pembuatan cerita ini. Pss; bahasa baku. Psss; tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun.