2. New life in Swiss

319 30 4
                                    

Jangan pergi kemana cinta membawamu pergi,
Bawalah cinta kemanapun kau pergi

Jalaluddin Rumi
.

🌹

"Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight 4B7 with service from Indonesia to Swiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight 4B7 with service from Indonesia to Swiss. We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately seven minutes time."

Peringatan dari announcement flight attendant terdengar, membuat seluruh penumpang bersiap-siap untuk take-off.

Tidak bagi salah satu penumpang pria bersurai hitam tersebut. Ia sibuk melihat pemandangan negara Swiss melalui jendela pesawat.

Pegunungan Alpen terlihat begitu indah dengan salju yang menyelimuti.

"Tuan Aksa, pesawat akan mendarat. Harap pakai sabuk pengamannya."

Alvaro Aksa, pria itu tersadar dari lamunannya. Ia mengangguk mengiyakan pramugari tersebut.

---

Sebari menunggu driver pesanannya, Aksa melihat sekelilingnya. pemandangan negara Swiss yang diselimuti oleh salju, kehidupan baru, orang-orang baru,

"Mr. Aksa,"

bahkan panggilan baru. semua membuat dirinya merasa baru.

"Wanna something?"

Aksa menoleh ke arah driver tersebut, "Nothing," jawabnya sambil menggeleng.

Dimobil, Aksa hanya melamun. Rungunya sibuk mendengarkan musik neo-soul genre, namun pikirannya sibuk pergi dari raganya.

Aksa menghela napasnya, ia memenjamkan mata dan bersandar pada kursi penumpang.

Sekarang dirinya hanya bisa berharap atas keputusannya pergi ke negeri orang.

"Saudari Lafita Dewi anda terkena pasal 339 KUHP atas tindakan anda yang melakukan percobaan pembunuhan terhadap saudari Nea Nasution dan saudara Jainendra Kaivan. Dengan ini anda kami nyatakan anda ditahan selama 20 tahun masa tahanan dan denda sebesar Rp 20 milliar. Untuk itu, sidang ini kami tutup."

Tok, Tok, Tok.

Suara palu seolah terdengar mutlak di meja hijau pada hari itu.

Hatinya sungguh sakit ketika mengingat orang terkasihnya telah menyakiti keluarganya. Tanpa sadar Aksa meneteskan air mata nya.

"kamu pikir, selama ini aku cinta?"

Sakit kala ingat perkataan mantan kekasihnya itu setelah sidang keputusan.

"CK, sungguh malangnya dirimu Varo."

Tita tersenyum miring kala lihat Aksa mengepalkan tangannya.

"Cinta itu hanya ilusi, hanya orang bodoh sepertimu yang percaya cinta,"

Saat itu juga, Aksa bersumpah bahwa hari itu juga adalah hari terakhirnya bertemu dengan Tita.

Seminggu setelahnya, ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai anggota kepolisian.

Bekerja di Rumah tahanan hanya akan membuat dirinya sakit hati karena bertemu dengan Tita setiap hari.

Melihat wajah mantan kekasihnya itu hanya akan mengingatkan luka yang telah ditorehkan Tita.

Untuk itu Aksa memutuskan mengundurkan diri dan pergi ke negeri orang.

Sedikit kesulitan kala sang ibu melarang dirinya untuk pergi. Namun berkat bantuan sang ayah yang mencoba meyakini sang ibu, akhirnya ia bisa berada di sini.

"Nak, kalau sudah sampai kabari Ibu ya,"

Ucapan sang ibu tiba-tiba terlintas dalam benaknya. Bahkan belum genap sehari dirinya pergi, ia sudah merindukan ibunya itu.

Mengingat itu, Aksa merogoh sakunya untuk mengambil sesuatu. Dibukanya layar smartphone tersebut dan mencari kontak seseorang. lalu ditempelkannya ponsel tersebut,

Namun tiba-tiba ingat dengan selisih waktu antara Indonesia dan Swiss adalah 6 jam, ia memutuskan sambungan teleponnya dan menulis pesan.

"Bu, Varo udah sampai."

Melihat jam pada ponselnya, mungkin di Indonesia masih jam tiga fajar. pasti ibu tersayangnya masih tidur.

Aksa memasukkan lagi ponselnya dalam saku. lalu ia menaruh atensinya pada pemandangan kota bersalju ini melalui kaca mobil.

Ia berdoa semoga diberi kemudahan dalam menjalani hidup di negeri orang ini.

"Var, God bless you ya, hati-hati"

Ucapan Gafi saat dirinya hendak pamit, seolah menjadi penyemangat.

"Kak Var, cari cewe yang bener ya"

Dirinya terkekeh kecil atas ucapan Jey.

"Kak Varo,"

Kini giliran suara Jean terlintas.

"All the best for you,"

Hanya harapan dan kasih yang membuatnya hidup.

Hanya harapan dan kasih yang membuatnya hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-To be continued-

MY NOVIS [JIROSE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang