10. If you're not the one [Epilog]

178 23 0
                                    

*Chapter terpanjang, aku harap kalian tidak bosan

If you're not for me then why do I dream of you as my wife?

🌹

Seminggu kemudian, pada hari Minggu adalah hari dimana orang pergi beribadah ke gereja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu kemudian, pada hari Minggu adalah hari dimana orang pergi beribadah ke gereja.

Namun, Sava hanya bisa melihat dari kejauhan bangunan gereja yang masih tidak terlalu ramai jama'ah.

Sebuah bangunan dimana ia tumbuh. Sava ingin masuk, tapi tidak berani. Ia terlalu takut bertemu dengan keluarga gerejanya.

"Sava,"

Sava menoleh mendapati Aksa yang tersenyum kearahnya.

"Mau beribadah bersama?"

Sava menatap uluran tangan Aksa. "Tidak, kau tidak tau apa yang sedang terjadi,"

Aksa maklum jika Sava masih takut bertemu keluarga gerejanya. "Aku memang tidak tau, tapi percayalah. It's gonna be fine, trust me"

Sava nampak sangat ragu, membuat Aksa menggenggam tangan Sava dan mengajaknya masuk ke gereja.

Sava dapat melihat para biarawati sedang melakukan persiapan untuk berdoa.

Ada juga yang menata kursi, memasang tirai, bahkan menyiapkan kitab-kitab yang nanti akan dibagikan kepada jama'ah gereja.

"Sava,"

Dirinya menoleh kala dipanggil seorang biarawati paruh baya.

"Zuster Grace?" Dirinya terkaget.

Namun, siapa sangka nenek Grace yang menolak keras kehadirannya itu kini memeluk dirinya erat.

"Sava, maafkan aku,"

Ucapnya penuh penyesalan serta tersirat kerinduan.

Saat itu juga tangisan Sava pecah, ia begitu merindukan biarawati yang telah merawatnya ini.

Biarawati yang telah mendidiknya dengan ketegasan serta kasih sayang yang tiada tara.

Aksa yang melihat pemandangan itu tersenyum haru. Ia jadi merindukan ibunya di Indonesia.

Nenek Grace mengendurkan pelukannya, diusapnya mata sembab Sava dengan kasih.

"Rasanya tidak rela kau tumbuh dengan cepat,"

Nenek Grace merapikan anak rambut pirang milik Sava. Ia tersenyum penuh rindu dan juga haru.

Rasanya baru kemarin ia mendengar tangisan bayi merah yang begitu rapuh didepan gereja.

Rasanya baru kemarin ia merawat dengan penuh sayang pada balita cantik dengan rambut pirang begitu lebat.

Rasanya baru kemarin ia mendidik seorang anak cantik yang berdiri di depannya ini.

MY NOVIS [JIROSE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang