4. Blue and Grey

178 26 8
                                    

"Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu."

Roma 1 : 10

Maret 2033🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maret 2033🌹

Aksa tak menyangka bahwa pertemuannya dengan gadis calon biarawati itu membawanya pada sebuah perasaan.

Satu tahun lalu, dimana dirinya bertemu dengan gadis bernama Sava.

Selama itu pula, Aksa gemar mengunjungi gereja dekat sungai Aare.

Bahkan ia juga melakukan sakramen tobat dengan Romo disana.

Seperti sekarang, terlihat Aksa sedang menatap gadis berkerudung velum itu sedang membagikan Alkitab kepada para jamaah.

Sava yang merasa diperhatikan, ia menoleh ke arah Aksa.

Keduanya tersenyum kala obsidian mereka bersitatap.

Jantung Aksa terpacu cepat, merasakan euforia jatuh pada pesona Sava.

Bahkan saat berdoa pun, atensi Aksa tak lepas dari Sava yang berada dibarisan panduan suara. Ia benar-benar terpesona dengan gadis tersebut.

..

Semenjak pertemuan hari itu, Alkitab pemberian Sava selalu menemaninya kemana pun ia berada.

Seperti sekarang ini, ia berdoa dengan jemarinya senantiasa mengelus lembut Alkitab yang ada digenggamnya.

Aksa bisa merasakan apa yang Gafi rasakan. Tidak heran kenapa sahabat nya itu sungguh taat agama.

Mengerti tuhan rasanya seperti dimengerti tuhan.

Setelah Aksa melakukan sakramen, ia benar-benar merasa menjadi sosok yang baru.

Ia tak lagi tenggelam bersama rasa sepi. Tak ada lagi sakit hati.

Ia tumbuh menjadi sosok yang lapang dada, serta tenang dan damai. Dan juga, ia jatuh dalam pesona sosok Sava.

Oh, berapa kali Aksa mengatakan itu?

Bagaimana tidak, aura menenangkan milik gadis itu membuat Aksa merasa nyaman.

Bahkan Sava senantiasa membantunya kala ia merasa kesulitan memahami suatu ayat.

"Dikutip dari buku Tafsiran Surat Roma yang ditulis oleh David Ibrahim (2021: 15), salah satu doa Paulus adalah kerinduan untuk mengunjungi jemaat di Roma, dan akhirnya Paulus dapat pergi ke Roma untuk memberitakan Injil di sana (Kisah Para Rasul 28: 30-31)."

Yap, seperti sekarang ini. Dimana Aksa menyimak dengan teliti penjelasan Sava. Gadis itu tak ada bosannya menjelaskan tafsiran ayat-ayat Alkitab pada dirinya.

"Begitulah tafsirannya,"

Aksa mengangguk mengerti.

"I'am so glad, you're so excited to learn it," Puji Sava.

"Aku juga senang,"

Ujar Aksa dengan senyum bulan sabitnya.

"Did you know, Sava? Bahkan kitab ini selalu menemaniku dimana pun berada,"

Karena saat kitab ini bersamaku, saat itulah aku merasakan kehadiran mu, Sava. Ujar dalam batinnya.

Aksa hanya memandang obsidian gadis didepannya. Entah mengapa, dirinya suka melihat mata coklat milik gadis tersebut. Begitu menenangkan rasanya.

"Really?"

Aksa mengangguk.

"Terimakasih," ucap Sava.

Aksa menggeleng, "Aku yang seharusnya terimakasih, Sava."

Sava tersenyum, "jangan sungkan untuk bertanya," Aksa membalas tersenyum.

Keduanya sama-sama terpaku oleh waktu. Anak Adam dan hawa itu saling menatap obsidian satu sama lain.

"Sava," panggil Aksa.

"Iya?"

Aksa menelan ludahnya, jantungnya terpacu cepat saat Sava menatap dirinya lekat.

"A-aku mencintai s-seseorang,"

Sial. Aksa tiba-tiba merasa gugup. Namun, berhasil merebut Atensi Sava.

"Dia jauh lebih dekat dengan Tuhannya, tidak sepertiku."

Kata Aksa sambil mengalihkan pandangannya dari Sava.

"Dia seolah tidak bisa digapai. Menurutmu, apa aku bisa memilikinya, Sava?" ucapnya memandang Sava.

Sava tersenyum membuat Aksa berkali-kali lipat jatuh lebih dalam pada pesona gadis tersebut.

"Kau bisa meluluhkan hati Tuhannya,"

Binar Aksa meredup. "Aku tidak begitu yakin,"

"Hey Aksa, kau harus memperjuangkan perasaanmu. fight for your woman, before someone else takes it. Bisa jadi dia mencintaimu juga, namun dia lebih memilih menunggumu,"

Akankah kau mencintaiku, Sava. Batinnya bertanya.

"What about you, Sava?"

Pertanyaan Aksa membuat Sava menoleh.

Sava tersenyum, "Menjadi biarawati, itu artinya siap meninggalkan sesuatu yang bersifat duniawi,"

Hati Aksa sedikit tercubit. Ini artinya ia sudah kalah sebelum berperang, bukan?

"Tapi bukan berarti biarawati tidak akan jatuh cinta,"

Aksa menanggapi, "apa ada seorang pria yang membuatmu jatuh cinta?"

Sava menggeleng, "belum,"

Entah kenapa hati Aksa sedikit senang, apa artinya dia punya kesempatan membuat Sava jatuh cinta?

"Tapi aku harus menjadi biarawati sebelum jatuh cinta,"

"Tapi aku harus menjadi biarawati sebelum jatuh cinta,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-To be continued-

MY NOVIS [JIROSE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang