Manusia adalah budak dunia,
Buta akan rasa,
Cinta hanyalah perasaan yang fana,
Bagi yang salah mengartikan.🌹
"Tuan, mohon tandatangan,"
Terlihat Aksa menanda tangani surat administrasi rumah sakit.
Sesuai dengan konsekuensinya, Aksa mengantar pemuda itu ke rumah sakit.
Ia duduk pada bangku tunggu seusai menandatangani surat administrasi.
Ia melihat tangannya yang sudah bersih dari darah pemuda yang ia pukuli.
Aksa menghela nafasnya, hatinya sungguh penasaran dengan status pemuda itu dan Sava.
Jika pemuda itu pacarnya Sava, maka ia akan meminta maaf. Jika bukan,
"Tuan, pasien sudah siuman. Anda boleh menemuinya,"
Ujar seorang perawat pada Aksa. Ia mengangguk dan bangkit dari duduknya untuk menemui pemuda itu.
Aksa masuk diruang rawat pemuda itu. "Apa kau merasa baik?" Tanyanya sangat ketus.
Pemuda itu menoleh, "kau yang memukuli ku, kan?"
Aksa mengangkat bahunya singkat, "begitulah,"
Pemuda itu meringis sakit pada rahangnya.
"Apa kau bisa bicara? Sepertinya rahang mu sangat sakit"
Ujar Aksa kala melihat pemuda itu kesakitan.
"Bajingan, ini juga karena mu"
Aksa tersenyum sinis, "setidaknya aku berbaik hati mengantar mu ke rumah sakit,"
Pemuda itu berbalik memunggungi Aksa.
"Hey, ada yang ingin kutanyakan"
Pemuda surai coklat itu mengindahkannya.
"Siapa namamu, bocah?"
"Apa urusan mu?!"
"Urusan ku adalah urusan ku,"
Ucapan Aksa membuat dirinya kesal.
"Alex,"
Jawab pemuda bernama Alex, membuat Aksa cukup puas.
"Apa hubungan mu dengan Sava?"
"Urusan ku adalah urusan ku,"
Sial, sepertinya bocah ini cari mati.
"Aku tidak mengulangi pertanyaan ku,"
Ujar Aksa dengan menggesekkan pisau buah yang ada di meja. Menghasilkan suara ironis yang membuat pemuda itu gentar dan takut.
"Bukan siapa-siapa," Ujar Alex menghadap ke arah Aksa.
"Lalu?" Aksa tetap pada kegiatannya.
"Sava menolak ku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NOVIS [JIROSE] ✓
RomanceFirst work Warning : Cerita Dewasa, mohon bijak dalam memilih bacaan. Amsal 31:29 "Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua." Dia dan kerudung biara nya, sang Novis dan Tuhannya, Lourdes Sava Cassandra, kau telah menyel...