Waktu terus berlalu, tidak terasa Diana sudah 2 minggu tinggal di desa. Kehidupan Diana saat ini benar-benar terasa 180 % berubah. Tessa yang selalu ada, membuat Diana merasa sangat bersyukur.
"Diana, tadi aku buat sup terlalu banyak jadi aku ingin berbagi denganmu," ucap Tessa sambil memberikan semangkuk sup yang berwarna kuning pekat.
"Ini sup apa? Aku baru melihatnya," balas Diana dengan penasaran.
"Itu sup asparagus, sangat bagus untuk tubuh," jawab Tessa sambil tersenyum.
Diana yang mendengar itu menganggukan kepalanya, ia lalu mengucapkan terima kasih pada Tessa.
Setelah berbincang sedikit dengan Tessa Diana pun membawa mangkuk itu kedalam rumahnya.'Sup ini, bagaimana rasanya?' batin Diana lalu mencium aroma sup itu.
Baru mencium aromanya saja, perut Diana terasa bergejolak. Sambil menutup mulutnya, Diana berlari ke wastafel."Huek! Baunya menyengat sekali, aku gak tahan menciumnya," ucap Diana sambil memandang sup dalam mangkuk dengan ngeri.
Membayangkan aromanya lagi, membuat Diana mutah lagi. Tetangga Diana yang mendengar suara mutah pun mencoba mendatangi rumah Diana.
Tok! Tok! Tok!
Pintu rumah Diana diketok, Diana yang masih lemas pun hanya bisa berkata. "Masuk aja, rumahnya gak dikunci kok. "
Mendengar ucapan dari Diana, tetangga Diana yang juga warga tinggal disana pun masuk.
"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya seorang wanita dan ada seorang pria di sebelahnya.
"Aku tidak apa-apa, ini hanya mual" jawab Diana.
"Apa kita perlu ke Puskesmas?"
"Tidak perlu, aku hanya mual karena sup itu," ujar Diana sambil menunjuk kearah semangkuk sup.
Suami dari wanita tersebut lantas mengecek sup itu, ia mencoba mencium aroma dari sup itu.
Seketika matanya memincing ketika merasakan keanehan dari sup itu, ia menatap kearah sang istri dengan tajam.
"Ada apa?" tanya sang istri.
"Itu hanya sup dengan beberapa bahan yang memiliki aroma tajam," jawab sang suami dengan santai, tapi terdapat makna tersembunyi dari kata itu.
"Kita sebaiknya pergi ke puskesmas, untuk mengecek keadaanmu Diana. Aku takut terjadi sesuatu padamu," ucap Sila sang tetangga.
"T-tapi ...." perkataan Diana tiba-tiba terpotong.
"Sudahlah Diana, jangan menolak. Ini semua demi kebaikanmu," ucap Dego suami Sila.
"Baiklah," jawab Diana pasrah. Sepasang suami istri yang mendengar itu tersenyum.
.....
"Tanggal berapa kau terakhir menstruasi nona?" tanya seorang perawat.
"Mungkin 1 bukan yang lalu, aku lupa karena jadwalnya tidak menentu," jawab Diana.
"Coba testpack ini," ujarnya sambil memberikan sebuah benda kecil yang panjang.
"Testpack?" tanya Diana dengan heran. Tunggu dulu apa ia hamil?
Diana segera pergi ke kamar mandi, untuk mencoba testpack itu. Ia juga penasaran dengan hasilnya nanti.
Setelah selesai, Diana memberikannya kepada sang perawat. Perawat itu berkata untuk menunggunya beberapa menit.
Tak lama setelah itu, testpack tersebut mulai memperlihatkan 2 garis merah yang semakin cerah.
"Seperti dugaan saya, nona saat ini hamil. Ayo berbaring biar kita chek kembali dede bayinya," ucap Perawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Hanya Milikku!
RomancePernikahan yang terjadi karena perjodohan tidaklah semulus yang dikira, batin serta raga sering kali terluka dan itu semua dialami oleh Dianara. Dianara Agara, gadis yang menjadi korban perjodohan yang ayahnya lakukan dengan seorang pria asing yang...