S.E.P.U.L.U.H

213 26 0
                                    

Welcome back hehehe





Sebelum bacaaaa vote dulu🫰








Selaaamaat membaaacaaa



















Jendral marah dengan Chakra itu hanya sebentar terbukti dari mereka yang sedang bercanda di kantin.

Masih di hari yang sama dengan waktu yang berbeda, Jendral sudah menekan emosi nya dan memilih untuk melupakan kejadian itu.

Sera sebagai saksi yang melihat pertengkaran itu merasa heran dengan mereka yang cepat sekali berbaikan, bukannya dia tidak suka melihat nya tapi hanya saja aneh bagi Sera. Soalnya Sera jika bertengkar dengan temannya paling tidak satu hari tidak berbicara dengan temannya.

Wajar saja dia cukup kaget hahaha.

Kali ini Jendral hanya berdua saja dengan Chakra di kantin.

Jemian? Ahh dia sedang sibuk dengan adik kelas yang mengejarnya itu.

Rendi? Dia sibuk dengan osis.

"Eh Chak, gue mau ikut balapan nanti malem lo temenin yakk" ajak Jendral.

Jendral itu emang sering sekali ikut balapan liar seperti itu, dan dia juga sering mengajak Chakra untuk menonton dengan alasan dia jadi semangat. Padahal jika dipikir kembali itu tidak berpengaruh ada atau tidaknya Chakra, Jendral bisa menang.

"Males gue ah, lo kalau udah balapan kagak ada otak ujungnya mabok juga"

"Lagian nanti gue dapet siraman rohani dari bunda, gak mau ah" sambung Chakra.

Chakra tau sekali tabiat seorang Jendral ini. Mau menang atau kalah dia bakal berakhir mabuk dan Chakra lah yang harus menanggung itu semua. Membawa Jendral pulang, sedangkan tubuh Jendral saja lebih besar darinya sudah pasti berat! Belum lagi jika dia tidak sengaja bertemu dengan ibu dari Jendral.

Rasa di hati jadi tidak enak dengan ibu Jendral, walau Ibu Jendral itu terlihat sibuk dia pasti sedih melihat anaknya yang seperti ini, karena jelas sekali ibu mana yang tidak sedih dan kecewa melihat anaknya nakal di luar sana.

"Ah lo mah gak asik njir, bilang aja lo nginep rumah gue gitu, kita main jadi lo gak pulang"

Jendral itu pengen ditemenin, biasa aja sih dia ajak Jemian yang satu spesies dengan dirinya itu tapi Jemian akan menolak malam ini dengan alasan ingin belajar bersama ✨️gebetan✨️

"Bukan gitu ah, lo kalau balapan aja sih masih gue iyain nah ini lo bakal mabok, gak mau gue trauma"

"Ais, janji deh gue kagak mabok. Lagian ini tuh hadiah nya lumayan kalau gue menang"

Jendral itu ingin hidup mandiri, setidaknya dengan dia balapan dia akan mendapat uang. Walau akan habis dengan minuman 🍺.

"Ck, iya dah"

Akhirnya Chakra memilih menyerah, menghadapi Jendral itu harus penuh kesabaran. Emosi Chakra sering di ajak naik turun oleh Jendral ini, kebiasaan seorang Chakra jika marah dengan Jendral adalah meninju wajahnya dan Jendral tidak akan membalasnya. Jendral tau kalau Chakra sudah main tangan artinya dirinya sudah kelewat batas.

Indah sekali bukan persahabatan mereka?

Kalian iri?

🌏☀️

Siang berganti malam, Chakra sudah ada di  salah satu tempat duduk arena. Dia menepati janji pada Jendral siang tadi. Yah walau terpaksa Chakra tetap menemani Jendral. Malas sekali sebenarnya dia kesini, disini tuh hawa nya tidak bagus, panas seperti ada sosok yang tak kasat mata.

Bumi Matahari || 00 Line DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang