T.U.J.U.H

209 25 0
                                    

Ciee double up

Sebagai permohonan maaf telah menghilang🙏🙂

Enjoy guys.







































Chakra dan Rendi baru keluar dari ruangan osis, bisa di lihat wajah anak-anak osis yang terlihat lelah dan lesu.

Yah bagaimana mereka tidak lelah, hari ini benar-benar menguras energi dan emosi.

Tapi setidaknya ada kelegaan di wajah mereka, mereka bisa mengganti Hard copy proposal itu dengan cepat, dan tanda tangan ketua yayasan juga sudah didapatkan.

Mungkin ini hari terberat mereka tapi mereka senang bisa melalui dengan keren.

"Akhinya selesai, makasih temen-temen besok kita ketemu lagi" ucap Rendi.

Chakra dan Rendi melangkahkan kaki mereka ke parkiran tapi baru beberapa langkah harus terhenti karena teriakan dari Jemian.

Rendi menghela nafas kasar, sungguh dia itu lelah dan Jemian yang sepertinya tidak mengerti itu malah teriak dan merangkul dia dengan tak santai.

"Kalian kenapa?" Tanya Chakra pada mereka.

Bukan hanya Jemian saja tapi ada Sera dan Jendral. Padahal Sera yang berkepentingan yang lain tidak penting.

"Nemenin Sera lah, takut di gondol orang gue si Sera" jawab Jemian.

Ucapan Jemian tadi langsung dapat tatapan maut dari Sera dan pukulan oleh Jendral.

Ngomong gak di saring yah gini, asal ngomong aja gak dipikir lagi. Tapi emang bener kok mereka sengaja temenin Sera sampai sore gini takut Sera di ganggu lagian Sera itu perempuan gak baik kalau udah mau malam sendirian.

"Ngomong tuh yang bener Jem" ucap Jendral.

Jemian merenggut kesal, dia kan cuma jujur aja. Tapi gak gitu juga Jemian, iiiih gemes deh pen tak cubit ginjal mu.

"List itu ya Ra?" Tebak Rendi.

Sera menganggukan kepalanya, dia sengaja menunggu Rendi untuk minta list tugas yang dijanjikan itu dan beruntung nya Sera ditemankan oleh Jemian dan Jendral untuk menunggu Rendi selesai rapat.

"Sorry ya Ra, gue gak bawa list nya nanti gue foto aja deh, maaf banget yah ini soalnya gue pusing banget" ucap Rendi.

Dia tuh gak sempet bawa list itu karena buru-buru waktu denger kabar buruk ini jadi dia lupa bawanya.

Rendi merasa tidak enak sebenarnya tapi mau gimana lagi orang dia beneran gak bawa kok.

"Lah anjir, kasian Sera dia nungguin lo Ren" itu Jemian, mana berani Sera bilang gitu ke Rendi.

Sera juga mengerti kok kondisi Rendi sekarang bisa di liat juga kok penampilan Rendi yang sedikit berantakan dan wajah masam.

"Ya mau gimana gue juga lupa, manusiawi yah Jem jangan nyuruh gue marah nih" kesal Rendi.

Sera sedikit panik melihat Rendi yang kesal itu dan siap untuk meninju Jemian.

"Eh gapapa kok, gue tunggu yah Ren" ucap Sera.

Chakra cuma liatin aja mereka, Chakra melepas alat bantu dengar nya tadi setelah rapat, telinganya sakit, mungkin efek sudah lama digunakan.

"Lo gapapa Chak?" Tanya Jendral.

Chakra cuma gelengkan kepalanya, dia kurang ngerti apa yang dibicarakan oleh Jendral dan Jendral yang peka langsung melihat telinga Chakra, pantas saja.

Bumi Matahari || 00 Line DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang