Prolog.

573 66 9
                                    

Pagi hari, suara kemacetan memenuhi kota serta klakson ny membuat orang orang yang mendengar merasa marah dan terganggu, tapi tidak bagi para karyawan kantor yang bekerja di tempat gedung nya. Daazan seorang diri sedang menahan kantuk nya sambil mengerjakan beberapa berkas yang harus di selesaikan dan dikasih oleh bos nya, yaitu Gizan

Namun sebab kedua mata yang terlihat seperti dikunci oleh sesuatu hingga sama sekali tidak bisa dibuka membuat ia sedikit kesusahan untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Salahkan kepada GM yang mengajak bermain game playstation hingga larut malam, padahal sudah beberapa kali Daazan menolak tpi tidak pernah didengar oleh teman nya tersebut jadi mau gk mau Daazan harus berjuang untuk menahan rasa ngantuk nya

"Oy Zan, mending lo istirahat bentar aja deh daripada begitu" -Gemmad

"Iya loh kasian mata mu udh kek panda asli" -Kitsunee

"Gak apa apa.." -Daazan

"Gak apa apa mata lo, dari suara nya aj udh lemes banget" -Gemmad

Daazan menggeleng terus menerus setiap teman kerjaan nya menyuruh untuk beristirahat sebentar, lagipula memang sedikit lagi akan jam istirahat untuk semua karyawan tapi ia tetap tidak mau menerima penawaran teman teman nya

Ketika sedang mengetik kata kata akhir untuk dikirim oleh bos Gizan nampak nya Daazan tidak sadar bahwa ia mengetik sesuatu hal yang amat salah dan dengan secepat itu juga Daazan mengirimkan nya lalu langsung taruh kepala ny ke meja karena sangat lelah mengerjakan semua nya

Sedang asik tidur tiba tiba tubuh yang belum sepenuh nya hilang dari lelah itu diguncangkan oleh Rafel seperti sedang ada masalah besar yang menimpa nya, untung saja ia terbangun dengan kagetan yang biasa tidak sampai memukul muka atau bagian perut Rafel hingga terjatuh

"Kenapa?!" -Daazan

"Lo dipanggil bos anjir..!" -Rafel

" .. gara gara? Padahal gw udh file nya" -Daazan

"Meneketehe, udah sono ke ruangan nya" -Rafel

Ujar nya sembari berjalan pergi meninggalkan Daazan yang masih membutuh waktu untuk mengumpulkan semua nyawa nya, bahkan saat sudah bangun dari duduk yang membuat pinggang ny sedikit encok sudah bikin Daazan malas untuk berjalan tapi karena ini perintah dari bos ny jadi apa boleh buat

Sampai di pintu ruangan ny yang masih keadaan tertutup, Daazan mengatur napas nya terlebih dahulu sebab ia sedikit berlari tadi karena takut menganggap bahwa ini panggilan yang penting. Tangan nya membuka pintu tersebut. Menampilkan seseorang sedang duduk di singgasana nya sendiri sembari menatap Daazan datar namun mematikan yang dimana melihat nya bisa ketakutan dan itulah yang Daazan rasakan

"Masuk, lalu tutup pintu nya dan mendekat" -Gizan

Perintah dari si bos langsung Daazan laksanakan segera mungkin. Saat ia berhenti dihadapan Gizan walau dihalangi oleh meja nya, ia terbangun dari duduk lalu mengambil suatu kertas yang ingin ditunjukkan oleh Daazan. Ketika melihat kertas tersebut dari perkataan awal hingga akhir, kini Daazan sadar mengapa ia dipanggil oleh bos nya

"Bisa kau jelaskan..?" -Gizan

"T-tuan maafkan saya.. itu hanya k-kesalahan ketik saja kok" -Daazan

"Mengapa bisa?" -Gizan

"Karena.. saya berusaha untuk menahan kantuk saya saat itu.." -Daazan

"Ah benar begitu? Kukira.. kamu benar benar menginginkan nya" -Gizan

Sungguh terkejut pas Gizan berbicara seperti itu kepada nya, mana mungkin Daazan menyerahkan tubuh ny sebagai mainan untuk dia. Lagipula Daazan masih sadar akan kesukaan dia kepada perempuan daripada laki laki jadi tentu saja ia akan menolak ny secara mentah mentah. Tapi baru saja Daazan membuka suara untuk menjelaskan bahwa ia tidak mau melakukan hal seperti itu, dagu nya pegang lembut lalu ditarik perlahan agar bisa lebih dekat kepasa Gizan.

"Tapi, apa yang sudah dikirimkan kepada saya itu tidak bisa kamu tolak jadi.. mau tidak mau kau harus benar benar jadi sex slave saya" -Gizan

... tunggu apa? Apa ini mimpi? Apakah ada kamera di sudut-sudut ruangan ini? Mengapa Gizan berbicara itu dengan santai kepada nya? Wah sungguh.. Daazan ingin sekali menampar wajah nya lalu berteriak kepada Gizan bahwa ia benar benar tidak menginginkan ny

"Tanpa penolakkan, Daazan..~" -Gizan

Lagi lagi Daazan tidak diberi waktu untuk berbicara sepatah kata pun, dia hanya dibuat terkejut serta membuat badan ny merinding dengan perkataan Gizan tadi. Seperti nya emang benar. Mau tidak mau ia harus menerima, Daazan harus menyerahkan badan kepada nya dan juga seperti nya ia harus merasakan sensasi panas ketika berhubungan sex kepada bos tersebut walau....

... ini adalah pertama kali nya

"Apakah bisa dimengerti?" -Gizan

"T.. tentu bisa, bos" -Daazan

"Good boy~" -Gizan





















"Habislah aku.. persetan dengan semua ini" 

TBC.
Anyways.. how is it, my darl? Hope u guys like the prolog TwT♡

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komen'' yang menarik ya! Berupa saran juga tidak apa apa aku sungguh menghargai nya. Have a nice day little dove!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Slave..? // Gizan x DaazanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang