Renjun menutup aplikasi yang baru saja ia buka begitu hal pertama yang muncul di beranda adalah sesuatu yang tidak ia duga. Lebih tepatnya ia sudah menduga hal ini akan terjadi tetapi tidak menduga kalau akan secepat ini. Renjun bersumpah, dia tidak merasa baik-baik saja melihat hal itu apalagi hatinya.
Sakit. Demi Tuhan.
Dan mungkin karena akumulasi rasa sakit itu juga, malam itu Renjun kembali menangis. Kali ini, bahkan tidak repot-repot meredam suaranya. Ia akan meminta maaf nanti kalau-kalau penghuni rumah yang lain merasa terganggu dengan suara tangisnya. Tapi untuk sekarang, Renjun cuma mau melepaskan rasa sakitnya.
Renjun tidak tahu saja kalau di luar sana, Haechan dan Yangyang menatap pintu kamarnya dengan pandangan khawatir. Mereka juga baru saja mengetahui tentang berita itu dan jujur merasa sangat terkejut. Sekarang mereka menyadari mungkin inilah alasan berakhirnya hubungan Renjun dan Yizhuo.
"Dia bakal baik-baik aja kan? Mana kamarnya malah dikunci gini lagi ah!" Yangyang mendesah frustasi begitu mendapati pintu di depannya dalam keadaan terkunci.
"Jelas dia lagi gak baik-baik aja tapi semoga gak ngelakuin hal yang macem-macem."
Yangyang mengangguk lemah menanggapi ucapan tersebut dan memutuskan berjalan menuju ruang tengah. Duduk dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.
"Ternyata cuma cinta aja emang beneran gak cukup ya?" Yangyang menatap Haechan yang juga tengah menyandarkan tubuhnya di sofa sebelah kanan.
"Ya emang bener sih nggak bakal cukup. Tapi gue amaze aja karena dilihat dari segi manapun, Renjun sama Ningning tuh baik-baik aja. They love each other, very much. Gue yakin keluarganya juga melihat itu tapi memilih untuk gak peduli sama sekali."
Yangyang terkekeh kecil yang lebih terdengar seperti miris. "Kayak yang pernah gue bilang, kekurangan Renjun tuh cuma satu; belum kaya aja."
Haechan mengangguk setuju. Memang sepertinya akan lebih mudah ketika kita memiliki pasangan yang setara termasuk dalam hal keluarga dan harta. Karena bagi mereka yang ekonominya berada di lingkaran pas-pasan ini, hal tersebut bisa kapan saja menjadi permasalahan yang membuat luka.
Seperti yang dirasakan Renjun sekarang.
Mereka cuma berharap, Renjun bisa lekas pulih dari semua lukanya. Sebab bagaimana pun, Renjun masih berhak bahagia walau tanpa Yizhuo di sisinya.
*
The News
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Sunshine
FanfictionKarena bagi Renjun, yang sulit itu bukan melupakan; tetapi merelakan. *** Versi twitter bisa diakses lewat akun @.beauxreves24