Ravenna: 5

2.1K 289 23
                                    

I know it's Val's day. So, kalian bisa baca bab 5 + secret part 'Sudah Menjadi Milikku' di KaryaKarsa secara GRATIS.

Masukkan kode voucer ketika melakukan pembayaran dan benar-benar free. Kode voucer ada di bab 4, ya. Di bab sebelumnya. Kodenya di bab 4 BUKAN 'bab 4' kodenya.

Nggak perlu download aplikasi KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak perlu download aplikasi KaryaKarsa. Kalian tinggal bikin akun aja. Bisa dibaca lewat web. Web di ponsel itu kayak Chrome, Google, atau Mozila, ya, Sayang.

Untuk bab 5 versi Wattpad, ini dia, happy reading!

❤❤❤

Menggunakan sebuah plastik hitam, aku membawa pakaian, sepatu, hingga tas milik Diana. Sayangnya sepanjang hari ini, aku tak melihat gadis itu. Aku menghela napas. Sepertinya aku harus mampir ke apartemen Diana setelah selesai kuliah nanti.

Kelas terakhir berlangsung, aku tak konsentrasi. Sebelumnya, aku mendengar beberapa teman menceritakan tentang Devan dan Nara. Mereka menjadi pasangan yang paling sempurna. Seolah-olah mereka ditakdirkan bersama. Mengapa hanya aku yang menderita seorang diri? Di sini, aku yang dikhianati. Aku korbannya.

Pukul satu siang, aku meninggalkan kampus dan ke apartemen Diana mengendarai motorku. Aku menekan bel dan tak lama, gadis itu membukakan pintu. Tadinya, aku ingin marah pada Diana karena dia hampir menjadikanku sebagai ayam kampus. Akan tetapi, seolah tenagaku menguap karena kekesalan atas berita Nara dan Devan.

"Gue balikin barang-barang lo," ucapku. "Sampe sini aja, Di."

Dia melihatku dengan raut bingung. "Maksud lo?"

"Kita temenan sampe sini aja. Gue nggak minat masuk ke dunia lo."

Diana tertawa sinis. "Terserah lo. Bukan gue juga yang rugi."

Dia merampas tas plastik ditanganku dengan kasar. "Tunggu, gue ambil barang-barang lo," katanya, lantas menutup pintu.

Aku bahkan tak diizinkan masuk. Setelah mengembuskan napas, aku mundur hingga punggungku menabrak tembok lorong apartemen. Ironis sekali hidupku. Setelah tak berteman dengan Nara, sepertinya aku tak bisa punya teman lagi. Apa mungkin aku yang bukan orang baik sampai tak ada yang pantas jadi temanku?

Pintu apartemen kembali dibuka dan aku melangkah maju. Diana menyerahkan sebuah paper bag ukuran sedang. Aku menerimanya dan ketika memeriksa isinya, benar semuanya pakaianku. Sungguh perbedaan yang drastis. Aku mengembalikan barang-barang Diana—yang pasti mahal harganya—dengan bungkus plastik hitam. Sedangkan Diana menaruh barang-barang milikku pada sebuah paper bag bekas yang terlihat bagus.

"Periksa aja. Kali aja ada yang kurang," ucap Diana, memeriksa kuku-kukunya.

"Nggak. Emang ini baju gue semua."

RAVENNA - The Gold Digger || bad girl seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang