♬happy reading♪
♡
Sepulangnya kedua sejoli dari ranteng utralti. Saat diperjalanan pulang, gerhana matahari sudah selesai membuat langit kembali terang benderang.Neteyam dan elaina pergi menuju pesisir pantai dan berencana menghabiskan waktu mereka berduaan. Namun baru beberapa langkah menuju bebatuan disana, kedua pasangan itu membalikkan badan mereka saat mendengar seseorang memanggil salah satu dari mereka.
"Sister!"
Terlihat ao'nung yang berada sedikit tak jauh dari elaina dan neteyam. Bocah itu mendekati mereka berbekalkan tatapan intimidasi dari putra olo'eyktan.
Ao'nung menatap kakak perempuan nya dengan raut wajah sus dan memperagakan seolah olah menaikkan satu alisnya.
Padahal ia tak punya alis... Lugowo.
Elaina memiringkan kepalanya dengan bingung karna mendapatkan tatapan aneh dari sang adik saat melihatnya.
Dan absurd nya lagi, neteyam malah ikut ikutan menampilkan raut wajah yang sama seperti ao'nung.
Terjadi perang dingin yang sedikit—
—Agak laen.
"What's wrong?" Tanya neteyam.
Elaina semakin kebingungan. Gadis itu sedikit ternganga sambil menatap aneh kedua bocah lugowo itu.
"Hei! Apa-apaan wajah kalian..."
Elaina tak jadi melanjutkan perkataannya saat kedua perang dingin dihadapannya berhenti dan dua pasang mata didepannya malah beralih menatap dirinya.
Dan anehnya lagi.
Tatapan absurd itu tiba-tiba hilang dan raut wajah mereka kembali seperti sebelumnya.Elaina semakin kebingungan dengan apa yg dilihatnya. Gadis itu bahkan sampai mengedipkan matanya beberapa kali. Mengundang pergerakan tangan neteyam untuk mengelus pipinya.
"Kenapa dengan wajah kami, hmm?" Neteyam mengelus pipi elaina lembut.
"E-eh... T-tidak, sepertinya aku berhalusinasi tadi" Jawab elaina kikuk. Tapi apa apaan? kenapa halusinasi nya begitu? Bahkan ia sendiri tak pernah membayangkan siapapun akan menampilkan ekspresi aneh seperti itu.
Ahh mungkin itu efek karna terlalu bahagia tadi, itulah mengapa pikirannya jadi menampakkan hal hal random. Pikir elaina berusaha acuh.
"Ekhem" Ao'nung berdehem pelan membuat atensi kedua sejoli itu beralih padanya.
"Kalian baru saja kembali dari teluk para leluhur kan?"
"Benar, kenapa?" Tanya elaina.
Ao'nung terdiam. Ia sontak melebarkan matanya dan menatap wajah neteyam.
"Kalian tak langsung kawin kan?"
"..."
"Hah?"
"Tidak, tidak. Lupakan saja, aku baru ingat kalau itu privasi" Ao'nung mengedikkan bahunya dan berbalik ingin pergi.
"Yang lain mencari kalian sedari tadi, ayo ketempat mereka" Sambungnya.
Hebat.
Setelah membuat kedua pasangan itu menjadi gugup, anak itu malah berlalu pergi begitu saja. Menyisakan neteyam yang terdiam dan elaina yang merasakan wajahnya memanas."Hei! Ayolah!" Panggil ao'nung saat menolehkan kepalanya dan masih melihat mereka yang terdiam.
Neteyam langsung tersadar dari lamunannya dan segera menggenggam tangan elaina, menarik gadis itu untuk menyusul ao'nung.
"Let's go! Dear"
Elaina tersenyum kikuk sambil berusaha menetralkan kembali wajahnya, segera ia mengambil langkah bersama neteyam.
"Hu'um!"
┬─┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬─┬
Holaaa!
Ryu balik lagi nih dengan janji bonchap nya ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱.
Sorry yaa kalo bonchap nya pendek! Emang aku sengajain karna cuma pengen ambil momentumnya neteyam and elaina mweheh (♡ω♡ ).
Malem ini mood Ryu lagi naik, makanya kepikiran buat yang rada rada absurd, maap la yak klo aneh heheh (‾▿‾)
Dan berdasarkan jumlah vote terbanyak nya ada dibawah nih
ヘ( ̄ω ̄ヘ)
DAN LO'AK PEMENANGNYA o^▽^o.
Selamat yaw buat yang vote nya berhasil.Buat yang meminta neteyam, ao'nung ataupun ketiga-tiganya maaf yaa, mungkin dilain kesempatan bakalan aku usahakan buatin, jadi jangan berkecil hati sama Ryu yaww(╥﹏╥).
BIIB BIIB BIIB––––
–––Kabur dulu, soalnya aku mau persiapin book lo'ak dan ngeghosting kalian sebentar mweheheh ( ͡° ͜ʖ ͡°).
557 𝕶𝖆𝖙𝖆.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᘛYes to heaven♪♬♪
Fantasy彡ꜰᴀɴꜰɪᴄ ɴᴇᴛᴇʏᴀᴍ x ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱᏊ ᘛ🅈🄴🅂 🅃🄾 🄷🄴🄰🅅🄴🄽 𝗔𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗹𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗴𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀, 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗺𝗯𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗸𝗶𝘁𝗮 ♪ෆ ᴛʜᴇ ꜱᴛᴏʀʏʟɪɴᴇ ᴏꜰ ᴀᴠᴀᴛᴀʀ ᴛʜᴇ ᴡᴀʏ ᴏf ᴡᴀᴛᴇʀ ɪꜱ ᴊᴜꜱᴛ ᴀ ꜰɪᴄᴛɪᴏɴᴀʟ ꜱᴛᴏʀʏ ʙʏ ᴊᴀᴍᴇꜱ ᴄᴀᴍᴇ...