The Cursed KING - Yoonmin

Pt. 7

~𝓣𝓱𝓮 𝓒𝓾𝓻𝓼𝓮𝓭 𝓚𝓲𝓷𝓰~

Mata sipit nya mengerjap dengan lucu saat ia merasa terganggu dengan cahaya matahari pagi. Perlahan ia membuka matanya lalu mengubah posisi menjadi duduk. Dia terdiam saat melihat seseorang berambut pirang dengan jubah kerajaan tengah berdiri membelakangi nya. Pria itu terlihat fokus menatap keluar kaca jendela di ruang tamu apartemen nya.

"Yoongi? " panggil pria yang ternyata adalah Jimin.

"Hm? Kau sudah bangun? " Yoongi membalikkan badannya lalu menatap wajah 'polos' Jimin setelah bangun tidur.

"Cepatlah mandi dan bersiap, kita akan berjalan-jalan keluar. " titah Yoongi lalu iapun berlalu begitu saja. Jimin yang masih bingung pun hanya bisa diam dan saat ia ingin bertanya pada Yoongi tentang maksud pria itu apa, Yoongi sudah lebih dulu berubah mejadi gumpalan asap hitam.

"Dia kenapa? " tanya Jimin entah pada siapa. Karena tak ingin membuang waktu Jimin pun memilih untuk mengikuti ucapan Yoongi saja.

1 jam kemudian....

Jimin keluar dari kamar nya dengan keadaan rapi dan wangi. Baru selangkah Jimin melewati pintu kamar nya, ia sudah di sambut oleh tatapan datar dari mata elang milik Yoongi.

"K-kenapa? " tanya Jimin takut.

"Dasar lama. " ketus Yoongi. Jimin yang mendengar itupun hanya bisa cengengesan.

"Aku harus tampil mempesona, takutnya ada yang mengenali ku. " jawab Jimin. Mendapat jawaban seperti itupun membuat Yoongi menatap nya. Perlahan Yoongi mulai mendekati Jimin dengan tatapan yang tajam.

"Kenapa? Kau harus menjadi diri mu sendiri dan seharusnya sebagai fans yang baik mereka bisa menerima dirimu apa adanya. " ucap Yoongi tepat di samping telinga Jimin. Perkataan Yoongi benar namun masalah nya bukan disitu, tubuh Jimin meremang karena hembusan nafas Yoongi di telinganya!!!
Mendapat perlakuan seperti itu sontak Jimin langsung memundurkan langkahnya dan menatap Yoongi kaget.

"Iya, aku tau! " balas Jimin. Jimin pun dengan tergesa-gesa berjalan meninggalkan Yoongi dengan wajah yang terasa panas.

"Aish! Kenapa aku malu!! " Jimin memegangi wajah nya dan tetap terus berjalan.

Dug~

Jimin meringis pelan saat ia tengah tergesa-gesa berjalan dengan kepala menunduk namun malah menabrak dada seseorang. Dengan kesal Jimin langsung menatap orang itu.

"Yak kalau berdiri jangan di.... J-jaebum? "

"Surprise! " ucap orang yang di panggil Jimin dengan nama Jaebum itu.

"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Jimin yang masih shock.

(Jaebum, Jaebum adalah teman masa kecil Jimin dan teman training Jimin saat sebelum di debut kan. Jaebum lebih tua 2 tahun namun karna kedekatan mereka Jimin bisa berbicara santai dengan nya.)

"Tentu saja untuk menemui adek kecil ku. " dengan gemas Jaebum mengacak-acak rambut Jimin. Jimin yang mendapat perlakuan seperti itupun hanya terdiam. Ada rasa senang, sedih dan sakit bercampur aduk.

Perlahan Jimin mulai mendekati Jaebum lalu memeluknya dengan erat.
Sementara tak jauh di belakang Jimin, Yoongi tengah menatap dengan rahang yang mengeras kearah dua pria itu. Tangan Yoongi mengepal dengan kuat dan perlahan dari badan nya mengeluarkan aura gelap.
Jimin sendiri mulai merasakan suasana di lorong apartemen itu mulai berbeda, Jimin pun refleks melepaskan pelukan mereka saat sadar darimana asal hawa tak enak itu.

"Eum.... Eumm sepertinya kau harus pergi, datanglah lain kali aku sedang ada urusan mendesak. " tutur Jimin, Jaebum yang mendengar itupun hanya tersenyum teduh dan kembali mengelus kepala Jimin dengan lembut dan penuh kasih sayang.